Waduh! BNPB Keluarkan Status Darurat Infeksi Corona Hingga Mei 2020

Sudah masuk keadaan darurat. Stay safe, Ma!

17 Maret 2020

Waduh BNPB Keluarkan Status Darurat Infeksi Corona Hingga Mei 2020
Bnpb.go.id

Isu virus corona sudah sangat mengkhawatirkan. Berselang dua hari, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia bertambah lagi. Kini data yang dirilis per hari ini terdapat 172 orang terjangkit virus corona. Peningkatan terbanyak berasal dari wilayah DKI Jakarta.

Sebelumnya pada tanggal 15 Maret jumlah pasien positif corona, berjumlah 134 orang. Kemudian jumlah pasien positif bertambah lagi di tanggal 16 Maret sebanyak 12 kasus sehingga menjadi 146 kasus. 

"Tanggal 16 pagi sampai malam ada kasus baru 20, dari pemeriksaan spesimen dan bertambah enam orang sehingga menjadi 172 kasus kata Yurianto di kantor BNPB, Selasa (17/3).

Semakin bertambahnya pasien yang terinfeksi corona, kasus ini dinyatakan sebagai status darurat.

Dilansir dari IDN Times, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, mengatakan bahwa Kepala BNPB Doni Monardo memberlakukan status keadaan tertentu darurat penanggulangan virus corona atau COVID-19, terhitung dari 29 Februari 2020 hingga 29 Mei 2020.

Berikut fakta-fakta yang berhasil dikumpulkan oleh redaksi Popmama.com!

1. BNPB masih menunggu status keadaan darurat di wilayah lainnya

1. BNPB masih menunggu status keadaan darurat wilayah lainnya
Bnpb.go.id

Tidak hanya mengeluarkan status darurat Doni Monardo melalui Agus juga menjelaskan bahwa, lembaganya menunggu untuk daerah atau wilayah lain mengeluarkan status yang sama.

Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden  RI Joko 'Jokowi' Widodo kepada seluruh kepala daerah agar menentukan status keadaan darurat.

"Satu siaga darurat dan dua tanggap darurat, untuk siaga darurat mungkin (daerah) yang belum ada kasusnya untuk jaga-jaga, kemudian untuk tanggap darurat yang sudah banyak positifnya seperti DKI Jakarta," ujarnya saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta pada Selasa (17/3).

Namun, kata Agus, penentuan status darurat tersebut harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yaitu Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Kepala BNPB.

Editors' Pick

2. Presiden Joko Widodo larang lakukan lockdown bagi pemerintah daerah

2. Presiden Joko Widodo larang lakukan lockdown bagi pemerintah daerah
Instagram/Presiden RI Joko Widodo

Senin (16/3) Presiden RI Joko Widodo menegaskan agar pemerintah daerah tidak melakukan lockdown.

Presiden RI ketujuh ini melarang pemerintah daerah untuk melakukan langkah lockdown atau karantina lokal dalam menghadapi penyebaran virus corona ini.

Jokowi menegaskan bahwa kebijakan lockdown hanya boleh diambil oleh pemerintah pusat.

"Kebijakan lockdown, baik di tingkat nasional dan tingkat daerah, adalah kebijakan pemerintah pusat," ucap Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Senin (16/3).

"Kebijakan ini tak boleh diambil oleh pemda, dan tak ada kita berpikiran untuk kebijakan lockdown," tegas Jokowi.

Bukan lakukan lockdown, lebih lanjut Jokowi selalu menghimbau bagi warga Indonesia agar melakujan hal yang bersifat produktif dari dalam rumah.

"Kebijakan belajar dari rumah kerja dari rumah dan ibadah di rumah perlu terus kita gencarkan untuk menghindari serangan penyakit Covid-19 dengan tetap mempertahankan pelayanan pada masyarakat," katanya.

3. Sempat dikabarkan melakukan lockdown, Walikota Malang: hanya lakukan pembatasan kunjungan kerja saja!

3. Sempat dikabarkan melakukan lockdown, Walikota Malang ha lakukan pembatasan kunjungan kerja saja
Instagram/Drs. H. Sutiaji

Tersiar kabar yang cukup menggemparkan bahwa kota Malang akan diberlakukan lockdown, yang akan berlaku lusa, dihitung dari hari kemarin. 

"Hari ini sudah kita putuskan darurat. Mulai hari ini orang yang berkunjung di Kota Malang masih kita kasih waktu. Untuk yang hari ini masih kita tolerir, tapi kalau besok kita harapkan dipulangkan. Tetapi lusa sudah tidak boleh ada kunjungan dari orang luar Kota Malang dulu, termasuk keluar dari Malang," tegas Wali Kota Malang Sutiaji kepada wartawan di Balai Kota Jalan Tugu, Senin (16/3).

Kebijakan ini ditepisnya sendiri. Dalam kurun waktu tak sampai sehari Sutiaji akhirnya merevisi pernyataannya sendiri. 

Pada kesempatan terpisah, ia menyatakan kota yang dipimpinnya tak diberlakukan lockdown. Pernyataan terbarunya agak berbeda dengan pernyataan awalnya.

"Gak mungkinlah kepala daerah menutup akses keluar-masuk Kota Malang. Karena itu bukan otoritas saya. Tidak ada penutupan akses, itu tidak masuk akal. Wali Kota nutup akses orang mau ke Malang," ungkap Sutiaji di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Senin (16/3/2020), sore

Ditegaskan kembali oleh Sutiaji, bahwa penutupan akses yang dimaksud adalah meniadakan kegiatan kunjungan kerja bagi tamu-tamu dari luar daerah Malang. 

"Maksudnya ASN yang keluar Kota Malang. Dan juga tamu-tamu yang mau ke Pemkot Malang, ini akan ditunda sampai 14 hari ke depan," ungkap Sutiaji.

Sutiaji menjelaskan, langkah penundaan menerima kunjungan kerja beserta penundaan kegiatan yang melibatkan lebih dari 30 orang juga merupakan bentuk respons terhadap kebijakan pemerintah pusat.

"Langkah ini juga bagian dari merespons kebijakan pusat. Dan perlu saya garis bawahi kembali tidak ada kebijakan lockdown untuk kota Malang, yang kami atur adalah menunda atau menjadwal ulang tamu ke Pemkot Malang, dan untuk ASN Pemkot Malang menunda kegiatan dinas ke luar daerah," pungkasnya.

4. Korban jiwa tetap di angka lima

4. Korban jiwa tetap angka lima
Freepik/Katemangostar

Meskipun terdapat penambahan korban. Namun, Yuri menegaskan dari 172 kasus itu, tidak ada penambahan jumlah korban meninggal. "Kasus meninggal masih lima," katanya.

"Secara umum kondisi yang dirawat sudah membaik dan kemudian beberapa pasien yang kemarin sudah kami laporkan di awal, sudah ada 9 orang yang dinyatakan sembuh dan bisa pulang," lanjut Yuri 

Menurut Yuri, penambahan terbanyak terjadi dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan juga Kepulauan Riau.

"Paling banyak DKI bahwa pintu ini menjadi gerbang masuk, di DKI besar mobilitas tinggi dan kemungkinan terjadinya kontak besar," katanya.

Yuri menambahkan jumlah pasien masih bisa bertambah, oleh karena itu warga diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. 

"Kita laksanakan edukasi ke masyarakat, mereka harus waspada, beberapa yang merasa kontak dengan kasus positif, harus melaksanakan pemeriksaan ke RS," tambahnya.

Selain itu, Yuri menegaskan agar mengikuti himbauan pemerintah untuk melakukan isolasi di rumah kepada masyarakat. 

"Isolasi rumah bukan sesuatu yang sulit, namun membutuhkan komitmen kuat dari pasien dan keluarga. Harus menggunakan masker, menjaga jarak," pungkasnya

Itulah informasi seputar status terbaru dari penyebaran virus corona di Indonesia. Semoga semua ini cepat pulih dan kita biisa kembali melakukan kegiatan seperti biasa ya, Ma!

Baca juga:

The Latest