5 Jenis Operasi Kanker Payudara yang Sering Direkomendasikan Dokter

- Lumpektomi mengangkat tumor saja dengan sedikit jaringan sehat di sekitarnya, biasanya untuk kanker stadium awal.
- Mastektomi mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker, mengurangi risiko sisa sel kanker di payudara.
- Sentinel node biopsy minimal invasif dan membantu menilai stadium kanker tanpa efek samping yang tinggi.
Menghadapi diagnosis kanker payudara tentu bikin Mama dan keluarga campur aduk antara cemas, khawatir, dan bingung. Salah satu hal yang sering membuat ragu adalah soal operasi karena jenisnya banyak, tujuannya berbeda-beda, dan efeknya pun berbeda untuk setiap orang.
Sebenarnya, operasi kanker payudara bukan hanya soal mengangkat tumor atau tidak. Ada beberapa metode yang bisa dipilih, mulai dari yang minimal invasif hingga yang lebih radikal, tergantung kondisi tumor dan rekomendasi dokter.
Di artikel ini, Popmama.com akan membahas 7 jenis operasi kanker payudara yang paling umum dilakukan, melansir dari Cleveland Clinic, sebagai berikut:
1. Lumpektomi

Lumpektomi mengangkat tumor saja beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya. Metode ini biasanya digunakan untuk kanker stadium awal.
Keuntungan utama lumpektomi adalah Mama bisa mempertahankan sebagian besar payudara. Bentuk payudara tetap relatif utuh, sehingga efek psikologis lebih ringan.
Namun, setelah lumpektomi biasanya Mama tetap membutuhkan radioterapi untuk memastikan sel kanker yang tersisa bisa dihancurkan.
2. Mastektomi

Mastektomi mengangkat seluruh payudara yang terkena kanker. Beberapa jenis mastektomi juga bisa mengangkat jaringan tambahan di area sekitar payudara, seperti otot dada.
Metode ini dipilih jika tumor besar atau ada risiko kanker menyebar luas. Keuntungan mastektomi adalah risiko sisa sel kanker di payudara berkurang.
Setelah mastektomi, Mama bisa mempertimbangkan rekonstruksi payudara untuk mengembalikan bentuknya. Rekonstruksi bisa dilakukan segera atau beberapa bulan setelah operasi.
3. Sentinel Node Biopsy

Prosedur ini mengambil 1-3 kelenjar getah bening terdekat payudara untuk diperiksa apakah kanker sudah menyebar.
Sentinel node biopsy membantu dokter menilai stadium kanker tanpa mengangkat banyak kelenjar getah bening. Prosedur ini minimal invasif dan risiko efek samping lebih rendah.
Hasil pemeriksaan kelenjar ini menentukan apakah Mama membutuhkan pengobatan tambahan atau tindakan lanjutan lainnya.
4. Lymphadenectomy

Jika sentinel node biopsy menunjukkan ada sel kanker, lymphadenectomy dilakukan untuk mengangkat lebih banyak kelenjar getah bening di ketiak.
Prosedur ini membantu dokter memastikan kanker tidak menyebar luas ke kelenjar. Meski lebih invasif, lymphadenectomy efektif untuk penanganan kanker yang lebih lanjut.
Pemulihan bisa lebih lama dibanding biopsy sederhana, dan fisioterapi sering dianjurkan untuk mencegah kaku atau pembengkakan lengan.
5. Rekonstruksi Payudara

Rekonstruksi dilakukan untuk membentuk kembali payudara setelah mastektomi. Bisa menggunakan implan atau jaringan tubuh Mama sendiri.
Tujuannya adalah mengembalikan bentuk payudara agar Mama merasa lebih nyaman secara fisik dan psikologis. Prosedur ini bisa dilakukan bersamaan dengan mastektomi atau beberapa bulan setelahnya.
Rekonstruksi membantu meningkatkan kualitas hidup pasca operasi dan memberikan hasil estetika yang lebih baik.
Nah, itulah 5 jenis operasi kanker payudara yang paling umum dilakukan. Setiap metode punya tujuan dan efek yang berbeda, tergantung kondisi Mama dan rekomendasi dokter.


















