- Hiperhidrosis primer: Biasanya terjadi tanpa penyebab medis yang jelas dan sering kali bersifat genetik.
- Hiperhidrosis sekunder: Disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti diabetes, gangguan tiroid, atau efek samping obat-obatan.
Mudah Berkeringat Gejala Penyakit Apa?

Berkeringat adalah respons alami tubuh untuk menjaga suhu tetap stabil. Namun, jika kamu sering berkeringat berlebihan tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ini merupakan tanda kondisi medis tertentu.
Salah satu penyebab yang sering dikaitkan dengan keringat berlebih adalah hiperhidrosis. Menurut National Institutes of Health (NIH), sekitar 2-3% populasi dunia mengalami hiperhidrosis, tetapi banyak yang tidak menyadarinya atau menganggapnya hal biasa.
Lalu, apa sebenarnya penyebab mudah berkeringat? Untuk menjawabnya, Popmama.com telah merangkum secara rinci tentang mudah berkeringat gejala penyakit apa? Check this out!
Mudah Berkeringat Gejala Penyakit Apa? Bisa Jadi Lebih dari Sekadar Normal

Banyak orang menganggap berkeringat berlebihan hanya sebagai respons tubuh terhadap panas atau aktivitas fisik. Namun, dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu.
Berkeringat adalah mekanisme alami tubuh untuk menjaga suhu tetap stabil, tetapi jika keringat muncul dalam jumlah berlebihan, bisa jadi ada faktor lain yang memengaruhinya. Menurut Journal of the American Academy of Dermatology, hiperhidrosis atau kondisi medis yang menyebabkan keringat berlebih memengaruhi sekitar 4,8% populasi dunia.
Tetapi, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan ini dan menganggapnya sebagai hal yang wajar. Namun, dalam beberapa kasus, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu.
1. Hiperhidrosis, ketika tubuh berkeringat tanpa kendali

Hiperhidrosis adalah gangguan di mana tubuh memproduksi keringat secara berlebihan, bahkan ketika tidak sedang dalam kondisi panas atau beraktivitas berat. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis utama:
International Journal of Dermatology menyebutkan, bahwa hiperhidrosis primer cenderung mulai muncul sejak remaja dan bisa berlanjut hingga dewasa. Sementara itu, hiperhidrosis sekunder biasanya muncul tiba-tiba dan perlu pemeriksaan medis lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
2. Gangguan tiroid, keringat berlebih bisa jadi tanda hipertiroidisme

Kelenjar tiroid mengatur banyak fungsi dalam tubuh, termasuk metabolisme dan suhu tubuh. Ketika seseorang mengalami hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid), tubuh menjadi lebih aktif, menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, dan produksi keringat berlebih.
Menurut penelitian dalam Endocrine Reviews, hipertiroidisme dapat menyebabkan gejala seperti:
- Keringat berlebih meski berada di ruangan sejuk
- Detak jantung tidak teratur atau terlalu cepat
- Berat badan turun drastis tanpa alasan jelas
- Tremor atau tangan gemetar
3. Diabetes dan hipoglikemia, berkeringat berlebih bisa jadi tanda gula darah tidak stabil

Orang dengan diabetes atau kadar gula darah yang tidak stabil sering kali mengalami keringat berlebih, terutama saat gula darah mereka turun drastis (hipoglikemia). Menurut American Diabetes Association (ADA), keringat berlebihan pada penderita diabetes biasanya terjadi di bagian atas tubuh seperti kepala, leher, dan dada.
Untuk mencegahnya, penderita diabetes perlu menjaga pola makan dan kadar gula darah tetap stabil. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan yang tepat serta memantau kadar glukosa secara rutin.
4. Efek samping obat-obatan, perhatikan kandungan dalam konsumsimu

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping berupa keringat berlebih, terutama obat-obatan yang mempengaruhi sistem saraf atau metabolisme tubuh. Mengutip dari Clinical Pharmacology & Therapeutics, obat-obatan yang sering dikaitkan dengan keringat berlebihan meliputi:
- Antidepresan seperti fluoxetine atau sertraline
- Obat penurun tekanan darah (beta-blockers)
- Obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen
5. Stres dan gangguan kecemasan, ketika emosi memicu keringat berlebihan

Berkeringat saat gugup atau cemas adalah hal yang wajar. Namun, jika kamu sering mengalami keringat berlebih dalam situasi sosial atau saat mengalami tekanan emosional, bisa jadi ini adalah tanda gangguan kecemasan.
Stres dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatik, yang bertanggung jawab atas respons ‘fight or flight’. Akibatnya, tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat sebagai bentuk reaksi terhadap stres.
Bagaimana Cara Mengatasi Keringat Berlebih?

Jika keringat berlebih sering terjadi tanpa pemicu yang jelas dan mengganggu aktivitas sehari-hari, penting untuk mencari tahu langkah yang tepat untuk mengatasinya. Ini rinciannya:
- Gunakan antiperspiran dengan kandungan aluminium chloride
- Pilih pakaian berbahan katun dan longgar
- Jaga berat badan ideal
- Kelola stres dengan baik
- Periksa ke dokter jika keringat berlebihan mengganggu aktivitas sehari-hari
Nah, itu tadi, ya alasan tentang mudah berkeringat gejala penyakit apa? Mudah berkeringat bukan hanya sekadar hal biasa, tetapi bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.






-OweZbBBgfObkAWfjfqjNR0plZf87E7Hi.jpg)












