“Melalui surat-suratnya yang jujur dan menggugah, Kartini menunjukkan bahwa perubahan besar selalu berawal dari keberanian untuk menyuarakan kebenaran,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, pada Senin (21/04/2025).
Rayakan Hari Kartini, Jejak Perempuan di Indonesia

- Hari Kartini dirayakan melalui pertunjukan seni 'Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini' di Museum Nasional Indonesia.
- Pameran 'SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan' menampilkan simbol kehormatan perempuan Nusantara dan jejak perempuan Indonesia dari berbagai era.
- Publik diajak untuk menghargai peran perempuan dalam sejarah Indonesia melalui karya seni dan budaya yang merekam jejak langkah mereka hingga 31 Juli 2025.
Setiap tanggal 21 April, bangsa ini tak hanya sekadar mengenang seorang perempuan yang gemar menulis surat. Suara yang dahulu lahir dari pena, kini menggema lewat seni dan ruang budaya.
Tahun ini, perayaan Hari Kartini terasa begitu istimewa. Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation mengajak para seniman bersatu dalam pertunjukan bertajuk ‘Terbitlah Terang: Pembacaan Surat dan Gagasan Kartini’.
Pameran ‘SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan’ juga menjadi bagian dari perayaan ini. Berikut Popmama.com akan mengulas lebih dalam terkait rayakan Hari Kartini, jejak perempuan di Indonesia.
Menyambut Hari Kartini dengan Lebih Dekat dan Menyentuh

Hari Kartini tahun ini diperingati dengan cara lebih menyentuh melalui seni yang penuh makna. Diselenggarakan di Museum Nasional Indonesia, pertunjukan ini menyatukan berbagai generasi seniman yang membacakan surat-surat Kartini.
Setiap surat yang dibacakan seolah menjadi jembatan lintas waktu. Dari ruang pertunjukan hening, lahirlah gagasan Kartini yang masih menyala di tengah dunia terus berubah.
Sunting Menjadi Simbol Kehormatan dan Kekuatan Perempuan

Salah satu elemen yang paling menyita perhatian dalam pameran ini adalah "Sunting", hiasan kepala tradisional sebagai simbol identitas perempuan Nusantara. Lebih dari sekadar perhiasan, sunting merepresentasikan kehormatan dan peran penting perempuan dalam membangun peradaban.
Pameran ini menggali ulang kembali makna sunting dari masa kerajaan hingga kini. Sunting menjadi simbol peran perempuan sebagai penggerak utama dalam sejarah dan budaya Indonesia.
Jejak Perempuan Indonesia dalam Pameran Lintas Zaman

Pameran ‘SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan’ memperlihatkan perjalanan luar biasa perempuan Indonesia dalam membentuk bangsa. Sebanyak 53 tokoh dan 17 organisasi ditampilkan dari berbagai era dan latar perjuangan.
Kita diajak menyusuri arsip, artefak budaya, karya sastra, hingga seni pertunjukan yang merekam jejak langkah mereka. Tak hanya melihat, publik juga didorong untuk terlibat dalam percakapan ini, mengingat peran perempuan terus hidup di masa kini dan mendatang.
“Semangat Kartini bukan sekadar milik masa lalu, ia adalah cahaya yang menuntun langkah kita hari ini dan di masa depan,” kata Renitasari.
Nah, itu dia informasi lengkap mengenai rayakan Hari Kartini, jejak perempuan di Indonesia. Lewat ‘Terbitlah Terang dan SUNTING: Jejak Perempuan Indonesia Penggerak Perubahan’, kita diajak untuk menghargai peran perempuan dalam sejarah Indonesia. Pameran ini berlangsung hingga 31 Juli 2025.



















