Tingkat Keparahan Ruptur Perineum saat Persalinan yang Perlu Diketahui

- Ruptur perineum tingkat 1 melibatkan kulit dan jaringan langsung di bawah kulit perineum
- Ruptur perineum tingkat 2 melibatkan kulit dan otot-otot perineum di bagian dalam vagina
- Ruptur perineum tingkat 3 bisa memerlukan anestesi dan memperbaikinya di ruang operasi
Persalinan secara normal membutuhkan vagina untuk meregang. Tapi sayangnya, perempuan yang melahirkan melalui vagina terkadang mengalami ruptur perineum.
Dikutip dari Webmd, robekan perineum sangat umum terjadi selama persalinan pervaginam. Kondisinya dapat melibatkan vagina, labia, serviks dan area antara vagina dan rektum. Jika ini terjadi, jaringan di sekitar vagina bisa robek.
Ruptur perineum merupakan kondisi yang cukup sering berisiko terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Namun berdasarkan kedalaman atau panjangnya robekan, ruptur perineum digolongkan menjadi 4 tingkat. Berikut Popmama.com berikan ulasan selengkapnya:
1. Ruptur perineum tingkat 1 akan mengalami robekan kecil

Secara medis, ada empat tingkat dari ruptur perineum yang sangat umum terjadi selama persalinan. Biasanya separuh perempuan setidaknya akan mengalami robekan kecil setelah melahirkan. Namun derajat robekan perineum dinilai berdasarkan seberapa parah robekan tersebut.
Sementara ruptur perineum tingkat 1 adalah jenis robekan perineum yang melibatkan kulit dan jaringan langsung di bawah kulit perineum, yaitu area antara vagina dan rektum. Ketika terdapat robekan tingkat pertama, kemungkinan menimbulkan sedikit rasa nyeri saat buang air kecil maupun duduk.
Robekan ini mungkin tidak memerlukan jahitan. Tapi beberapa membutuhkannya meski robekan tergolong ringan. Pada ruptur perineum tingkat 1 merupakan tipe robekan di sekitar permukaan mulut vagina atau kulit perineum. Dimana ruptur perineum tingkat 1 bisa sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.
2. Ruptur perineum tingkat 2 sembuh dalam beberapa minggu

Ada beberapa tingkat yang berbeda dari ruptur perineum, secara medis nilainya ditentukan oleh tingkat keparahan robekan. Sementara pada ruptur perineum tingkat 2, bagian yang robek adalah kulit dan otot-otot perineum di bagian dalam vagina.
Biasanya robekan tingkat dua mengalami cedera yang paling sering terlihat saat melahirkan. Kondisi robekannya sedikit lebih besar, memanjang lebih dalam melalui kulit ke dalam jaringan otot vagina dan perineum.
Artinya, jenis robekan ruptur perineum ini terbilang lebih dalam dari robekan tingkat pertama.
Dimana ruptur perineum tingkat 2 menimbulkan rasa tidak nyaman melakukan aktivitas tertentu. Apabila terjadi, maka membutuhkan jahitan dan akan sembuh dalam beberapa minggu.
3. Ruptur perineum tingkat 3 mungkin mengalami komplikasi

Robekan vagina ruptur perineum saat melahirkan adalah cedera pada jaringan di sekitar vagina dan rektum.
Namun Ruptur perineum tingkat 3 yang bisa terjadi mungkin memerlukan anestesi dan memperbaikinya di ruang operasi.
Bahwa robekan derajat ketiga menyebabkan kerusakan pada otot sfingter anus.
Otot-otot tersebut membutuhkan waktu lebih dari beberapa minggu untuk sembuh. Kondisinya mungkin mengalami komplikasi seperti tinja yang bocor dan hubungan seksual yang menyakitkan.
Dilansir dari my.clevelandclinic, robekan tingkat tiga memanjang dari vagina hingga anus. Jenis robekan ini melibatkan cedera pada kulit dan jaringan otot di daerah perineum. Bahkan otot-otot ini mengontrol gerakan usus.
4. Ruptur perineum tingkat 4 memerlukan perbaikan

Ternyata secara medis, kondisi ruptur perineum tingkat 4 adalah tingkatan ruptur perineum yang paling berat. Kondisi ruptur perineum tingkat 4 sendiri membentang dari vagina, yakni melalui daerah perineum dan otot sfingter anal dan ke dalam rektum. Dimana cederanya bisa meluas melalui otot-otot di sekitar anus dan ke dalam selaput lendir yang melapisi rektum.
Sayangnya, beberapa perempuan mengalami komplikasi seperti inkontinensia tinja dan hubungan seksual yang menyakitkan. Jika masalah ini terjadi, penyembuhan memakan waktu lebih lama dari beberapa minggu. Tapi jenis ruptur perineum tingkat 4 paling jarang terjadi saat melahirkan.
Dirilis dari Mayoclinic, robekan vagina derajat empat adalah yang paling parah. Robekan tingkat empat biasanya memerlukan perbaikan dengan anestesi di ruang operasi (bukan di ruang bersalin).
Itulah tingkat keparahan dari ruptur perineum saat melahirkan. Mama bisa menggunakan obat pereda nyeri seperti paracetamol, sesuai resep dan anjuran dokter.


















