Asam Folat Diminum Sebelum atau Sesudah Makan? Ini Penjelasannya

Setiap sel baru yang terbentuk di dalam tubuh memerlukan folat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), asam folat merupakan bentuk dari folat, yaitu salah satu vitamin B yang berperan penting dalam membantu tubuh memproduksi sel-sel baru, seperti sel darah, sel otak, kulit, rambut, dan kuku. 

Nutrisi ini sangat penting terutama pada masa awal kehamilan karena mendukung pembentukan tabung saraf yang nantinya berkembang menjadi otak dan tulang belakang janin. 

Asam folat adalah satu-satunya bentuk folat yang terbukti mampu mencegah cacat lahir serius yang disebut neural tube defects (NTDs), seperti anensefali pada otak dan spina bifida pada tulang belakang. 

NTDs biasanya terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan, bahkan kerap terjadi sebelum seorang perempuan mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Oleh karena itu, penting untuk mulai mengonsumsi asam folat sejak sebelum masa kehamilan maupun saat hamil agar dapat membantu mencegah terjadinya cacat saraf pada janin.

Apabila Mama masih bingung mengenai aturan konsumsi asam folat, disarankan mulai minum minimal 1–3 bulan sebelum program hamil dan diteruskan selama 12 minggu pertama kehamilan. 

Asam folat bisa dikonsumsi sebelum maupun sesudah makan dengan cara menelan tablet utuh bersama air putih. 

Bila dalam bentuk cair, gunakan alat ukur khusus seperti spuit agar dosis yang diminum tepat, hindari menggunakan sendok teh atau sendok makan.

Pada masa awal kehamilan, asam folat berperan penting dalam membantu pembentukan tabung saraf janin. 

Jika asupan asam folat tidak mencukupi, proses pembentukan sel pada struktur tabung saraf bisa terganggu dan meningkatkan risiko cacat tabung saraf. Oleh karena itu, ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan maupun suplemen yang mengandung asam folat. 

Berikut beberapa manfaat utama asam folat untuk mendukung kehamilan yang sehat:

• Mencegah cacat tabung saraf

Asam folat berperan dalam pembentukan tabung saraf sehingga janin dapat berkembang dengan baik. 

Kekurangan nutrisi ini dapat memicu risiko bayi lahir dengan anensefali (tanpa otak dan tulang tengkorak) atau spina bifida (celah pada tulang belakang dan saraf).

• Mencegah terjadinya keguguran

Asupan asam folat secara rutin membantu menurunkan kemungkinan keguguran, terutama pada usia kehamilan di bawah 20 minggu. 

Selain itu, nutrisi ini juga dapat mengurangi risiko kelahiran prematur dan hambatan dalam perkembangan janin.

• Menurunkan risiko preeklamsia

Konsumsi makanan kaya asam folat terbukti dapat membantu menekan risiko preeklamsia, yakni komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi serta adanya protein dalam urine.

• Mencegah anemia

Ibu hamil rentan mengalami anemia yang bisa berbahaya bagi kesehatan ibu maupun bayi. 

Dengan mencukupi kebutuhan asam folat dan zat besi, risiko anemia dapat ditekan sehingga kehamilan lebih aman.

• Mencegah bibir sumbing

Kecukupan asupan asam folat selama masa kehamilan berperan penting dalam menurunkan risiko kelainan bawaan, seperti bibir sumbing. 

Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi ini, peluang bayi lahir dalam keadaan sehat akan semakin besar.

Selain suplemen, ibu hamil juga dapat memenuhi kebutuhan asam folat melalui makanan sehari-hari. Berikut daftar pilihan makanan yang bisa menjadi sumber folat alami:

1. Sereal yang difortifikasi dengan tambahan vitamin dan mineral.

2. Jus jeruk, namun batasi konsumsi karena kandungan glikemiknya cukup tinggi.

3. Kacang polong segar sebagai sumber serat dan folat.

4. Kentang, tetapi perlu dibatasi karena karbohidrat putihnya dapat meningkatkan gula darah.

5. Bayam yang juga mengandung vitamin A.

6. Brokoli sebagai sayuran hijau.

7. Pisang.

8. Kacang tanah.

9. Buah kiwi.

10. Kangkung.

11. Tahu.

12. Alpukat.

13. Asparagus.

Nah, itu dia rangkuman mengenai apakah asam folat diminum sebelum atau sesudah makan. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma.