Perut kencang bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti yang disebutkan di bawah, Ma.
Merasakan janin menendang, cegukan, dan bergerak menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ibu hamil. Selain itu, pergerakan janin menjadi salah satu tanda bahwa ia berkembang dengan baik selama di dalam kandungan.
Tapi gerakan janin selama kehamilan juga bisa membuat calon ibu bingung dan bertanya-tanya. Apakah gerakan janin normal, terlalu banyak, atau malah kurang?
Janin tidak selalu bergerak, Ma. Ada kalanya gerakan janin berkurang yakni pada kondisi berikut ini:
- Mama selesai berhubungan seks. Gerakan saat berhubungan seks dan kontraksi rahim berirama yang mengikuti orgasme sering meninabobokan janin ke alam mimpi. Ini normal dan sama sekali bukan pertanda bahwa seks selama kehamilan tidak aman.
- Pada trimester kedua. Di tahap ini, janin masih sangat kecil sehingga Mama mungkin tidak merasakan gerakannya secara teratur. Mama juga mungkin melewatkan beberapa gerakan karena posisi janin atau Mama tidur selama periode aktif janin.
- Pada trimester ketiga. Pada tahap ini, janin memiliki siklus tidur dan bangun yang cukup teratur. Jadi, ketika Mama tidak merasakan gerakannya dalam jangka waktu tertentu, si Kecil mungkin sedang tidur. Tapi, pada bulan ke-9, penting untuk mencatat perubahan aktivitas. Hitung gerakan janin beberapa kali sehari selama trimester ketiga. Laporkan jika ada penurunan gerakan mendadak pada dokter.
Bila gerakan janin berkurang dan perut kaku atau keras, Mama perlu juga memperhatikan gejala-gejala lain, misalnya apakah ada flek. Amati juga kebiasaan janin sehingga Mama bisa mengetahui jika ada penurunan gerakan yang mendadak, Ma.
Perut kaku di trimester pertama juga harus diwaspadai karena ini merupakan salah satu sinyal keguguran di usia kehamilan sebelum 20 minggu. Apabila Mama merasakan perut kaku, kencang, disertai kram dan perdarahan, segeralah ke rumah sakit.
Namun jika tidak ada gejala yang membuat khawatir, perut kencang dan janin tidak bergerak itu normal, Ma. Mama bisa memancing janin untuk bergerak, misalnya dengan mengelus perut, makan makanan manis, atau minum. Bila tidak ada perubahan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, ya.