Agar Hidup Mama Nyaman, Lakukan Cara Melatih Pola Tidur Bayi Ini

Jika tahu kapan bayi butuh tidur, Mama bisa mengatur waktu lebih efektif, kan?

8 Agustus 2019

Agar Hidup Mama Nyaman, Lakukan Cara Melatih Pola Tidur Bayi Ini
unsplash.com/tararaye

Berbeda dengan orang dewasa, bayi memiliki waktu tidur yang lebih panjang. Bayi baru lahir bisa menghabiskan hampir 3/4 harinya untuk tidur. Tapi selama itu, biasanya ia beberapa kali terbangun sehingga mempengaruhi waktu istirahat Mama dan Papa.

Begitu keluar dari perut Mama, Si Kecil seperti terbangun dari tidur panjang yang tenang dalam rahim. Banyak suara dan cahaya di luar membuatnya sering terganggu. Wajar jika di minggu-minggu pertama ia sering terbangun, apalagi di malam hari. 

Nah, supaya Mama dan Papa tidak terganggu istirahatnya, yuk baca segala hal tentang pola tidur bayi yang dirangkum Popmama.com berikut ini.

Pola Tidur Bayi dari Usia 0-12 Bulan

Pola Tidur Bayi dari Usia 0-12 Bulan
Pixabay/3194556

Untuk memahaminya, Popmama.com merangkum milestone tidur bayi dari sejak ia lahir. Simak yuk, Ma!

1. Bayi usia 0-2 bulan

Biasanya menghabiskan sekitar 16 jam waktunya untuk tidur. Lama tidur siang dan malamnya hampir seimbang, masing-masing 8 jam. Namun pada malam hari, ia akan lebih banyak terbangun. Suasana malam hari yang sunyi justru membuatnya mudah mendengar suara.

2. Bayi usia 3-5 bulan 

Di usia ini, bayi menghabiskan waktu hampir 15 jam untuk tidur. Bedanya dengan awal-awal kelahiran, ia sudah lebih tenang di malam hari sehingga tidak terlalu sering terbangun. Kecuali dalam kondisi kurang nyaman seperti popoknya penuh, haus, atau lapar.

3. Bayi usia 6-9 bulan

Mereka mulai aktif di siang hari sehingga tidur malamnya akan lebih nyenyak. Di usia ini banyak Mama yang mulai memberinya makanan pendamping ASI, sehingga rasa kenyang bisa membuatnya tidur lebih nyenyak.

4. Bayi berusia 10-12 bulan

Mereka memiliki waktu tidur yang lebih singkat, berkisar antara 10-12 jam. Usahakan ia tetap tidur siang minimal 2 jam. Untuk tidur malamnya tidak perlu dikhawatirkan, karena aktivitas siang harinya mulai berat sehingga rasa lelah akan membuatnya tidur nyenyak.

Di usia ini Si Kecil mulai belajar merangkak, berteriak, dan aktif bergerak. Ia akan lebih mudah mengantuk dan ditidurkan ketika sudah merasa lelah.

6 Fase Tidur Bayi yang Perlu Dipelajari

6 Fase Tidur Bayi Perlu Dipelajari
Freepik/yanalya

Meski memiliki waktu tidur yang panjang, menurut situs Ask dr Sears, ternyata bayi punya enam fase tidur lho, Ma! Tiap-tiap fasenya memiliki ciri berbeda yang penting untuk Mama kenali.

- Tidur dalam bersifat nyenyak dan lama.

Bayi akan terbaring tenang, napasnya teratur, dan jarang terbangun. Mama bisa manfaatkan waktu tidurnya ini untuk mandi, makan, atau ikut tidur.

- Tidur ringan

Fase ini bisa dikenali dengan gerakan mata bayi yang sering terjadi meski dalam keadaan tertutup. Fase tidur ini sangat mudah ditemukan pada bayi yang baru lahir. Ia juga mudah terbangun hanya karena rangsangan kecil, seperti suara orang di luar ruangan atau kendaraan lewat.

- Fase terbangun

Bagian ini tentu mudah dikenali, ada yang diawali dengan tangisan atau terjadi begitu saja.

- Bangun tenang

Ini adalah fase sebelum tidur dalam. Kondisi bayi biasanya sangat tenang, berbaring dengan mata terbuka sambil memperhatikan sekitarnya. Fase ini sangat menyenangkan bagi Mama dan Papa, karena ia nampak sedang lucu-lucunya.

- Bangun aktif

Bayi dalam kondisi bangun aktif terbaring dengan mata terbuka, namun tubuh dan ekspresi wajahnya menunjukkan kegelisahan. Bisa karena lapar, kurang nyaman, kelelahan, atau sekitarnya terlalu bising.

- Bangun disertai tangisan

Fase ini bisa terjadi pada dua kondisi berbeda. Pertama, saat bayi mengantuk namun belum mendapatkan suasana nyaman untuk tidur. Atau yang kedua adalah ketika ia terbangun dari tidurnya dalam kondisi terkejut.

The Latest