Kamus Bahasa Tubuh Bayi yang Perlu Orangtua Ketahui

- Menggosok mata menandakan bayi lelah dan butuh istirahat.
- Menarik telinga bisa jadi tanda kantuk, bukan infeksi telinga.
- Merentangkan tangan dan kaki adalah refleks Moro yang normal pada bayi baru lahir.
Bayi memang belum mampu mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya lewat kata-kata. Namun, sejak lahir, si Kecil sudah dibekali kemampuan berkomunikasi melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, serta gerakan refleks tertentu.
Tanda-tanda bahasa tubuh bayi ini dapat membantu Mama merespons kebutuhan si Kecil dengan lebih cepat dan tepat. Mulai dari rasa lapar, lelah, hingga ketidaknyamanan, semua bisa dikenali dari gerak-gerik sederhana yang ditunjukkan bayi.
Agar Mama tidak bingung, berikut kamus bahasa tubuh bayi dan artinya, yang sudah Popmama.com rangkum.
Yuk, disimak!
1. Menggosok mata

Saat bayi mulai menggosok mata, hal ini umumnya menjadi tanda bahwa ia sedang merasa lelah. Gerakan ini sering muncul setelah bayi terjaga cukup lama atau ketika waktu tidurnya sudah mendekat.
Selain menggosok mata, bayi yang lelah juga bisa terlihat lebih rewel atau kurang fokus terhadap lingkungan sekitarnya. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa istirahat, bayi justru bisa menjadi overtired dan semakin sulit ditidurkan. Karena itu, saat Mama melihat tanda ini, sebaiknya segera ajak si Kecil untuk beristirahat.
2. Menarik telinga

Menarik telinga pada bayi sering kali disalahartikan sebagai tanda infeksi telinga. Padahal, dalam banyak kasus, gerakan ini justru menandakan bahwa bayi sedang mengantuk. Menarik telinga juga bisa menjadi bentuk self-soothing, yaitu cara bayi menenangkan dirinya sendiri ketika mulai merasa lelah atau overstimulasi.
Namun, jika gerakan ini disertai dengan demam, tangisan berlebihan, atau perubahan perilaku, Mama tetap perlu waspada dan mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.
3. Merentangkan tangan dan kaki

Merentangkan tangan dan kaki pada bayi merupakan refleks Moro, yaitu refleks alami yang dimiliki bayi sejak lahir. Refleks ini biasanya muncul sebagai respons terhadap suara keras atau perubahan posisi secara tiba-tiba.
Refleks Moro merupakan bagian dari perkembangan sistem saraf bayi dan tergolong normal, terutama pada bayi baru lahir hingga usia beberapa bulan.
Seiring bertambahnya usia dan kematangan sistem saraf, refleks ini akan berangsur menghilang. Jadi, Mama tidak perlu khawatir jika si Kecil sering melakukannya di awal kehidupan.
4. Mengisap bibir atau mengeluarkan suara

Ketika bayi terlihat mengisap bibir, mengunyah, atau mengeluarkan suara seperti gumaman, itu bisa menjadi tanda awal bahwa ia sedang lapar.
Bahasa tubuh ini biasanya muncul sebelum bayi menangis, sehingga menjadi sinyal penting agar Mama bisa merespons kebutuhan makan lebih cepat. Mama bisa mencegah bayi menjadi terlalu rewel dan membantu proses menyusu atau makan menjadi lebih nyaman.
5. Melengkungkan punggung

Melengkungkan punggung sesekali masih tergolong normal, terutama saat bayi sedang bergerak aktif atau mencoba menyesuaikan posisi tubuhnya.
Namun, jika gerakan ini terjadi terlalu sering dan disertai tangisan atau ketidaknyamanan, bisa menjadi tanda bahwa bayi sedang merasa tidak nyaman, salah satunya akibat GERD. Jika Mama merasa frekuensi gerakan ini berlebihan, tidak ada salahnya untuk memantau pola makan dan posisi tidur bayi, serta berkonsultasi dengan dokter.
6. Membuang muka atau memalingkan wajah

Saat bayi memalingkan wajah atau menghindari kontak mata, biasanya ia sedang merasa terlalu banyak rangsangan atau overstimulated.
Lingkungan yang terlalu ramai, suara bising, atau aktivitas yang berlebihan bisa membuat bayi merasa kewalahan. Memberikan waktu jeda dengan suasana yang lebih tenang dapat membantu bayi menenangkan diri dan kembali merasa nyaman.
7. Kontak mata dengan mata berbinar

Ketika bayi menatap Mama dengan mata berbinar, tersenyum, atau menunjukkan ekspresi ceria, itu artinya ia sedang ingin berinteraksi.
Kontak mata merupakan bentuk komunikasi sosial awal yang sangat penting bagi perkembangan emosional dan kognitif bayi. Mama bisa memanfaatkan momen ini untuk mengajak Si Kecil berbicara, bernyanyi, atau bermain sederhana guna memperkuat bonding.
8. Menendang-nendang kaki

Gerakan menendang kaki sering kali menandakan bahwa bayi sedang aktif dan penuh energi. Ini bisa menjadi tanda bahwa ia ingin mengganti aktivitas.
Bayi mungkin merasa bosan berada di posisi yang sama terlalu lama dan membutuhkan stimulasi baru. Mengubah posisi, mengajak bayi bermain, atau sekadar menggendongnya bisa membantu memenuhi kebutuhan tersebut.
9. Mengerutkan atau mengernyitkan dahi

Saat bayi mengernyitkan dahi, ini menandakan bahwa ia sedang merasa tidak nyaman dengan kondisi di sekitarnya.
Ketidaknyamanan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti suara bising, suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin, hingga popok yang basah. Mama dapat mencoba menenangkan bayi dengan memeluknya, menyesuaikan lingkungan, atau memastikan kebutuhan dasarnya sudah terpenuhi.
Itu dia tanda-tanda bahasa tubuh bayi dan artinya yang perlu Mama ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
















-0mgtXRRnIrVp5hxRY1MstW2bSnu5XZ0K.jpg)

