- Coba variasikan posisi menyusui. Setiap bayi punya posisi favorit yang membuatnya merasa aman. Dengan mencoba beberapa cara, Mama bisa menemukan posisi yang paling cocok untuk si Kecil.
- Lakukan pijatan lembut sebelum menyusu. Sentuhan ringan dapat membantu tubuh bayi lebih tenang sehingga ia lebih siap menerima ASI.
- Teteskan sedikit ASI di bibirnya. Cara ini dapat memicu refleks mengisap dan membuat si Kecil kembali tertarik untuk menyusu.
- Ciptakan suasana yang tenang. Musik pelan atau suara lembut Mama dapat membantu menenangkan bayi, terutama jika ia mudah terganggu oleh suara sekitar.
- Ayun bayi secara perlahan. Gerakan yang lembut bisa meredakan rasa gelisah dan membantu menyiapkan si Kecil untuk menyusu.
- Lakukan kontak kulit ke kulit. Sentuhan langsung dengan Mama dapat memperkuat ikatan emosional dan merangsang refleks menyusu.
- Susui saat bayi mengantuk. Pada momen ini, biasanya bayi lebih rileks dan tidak terlalu rewel sehingga lebih mudah untuk menyusu.
- Pilih tempat menyusui yang nyaman. Lingkungan yang tenang dan minim gangguan dapat membantu bayi lebih fokus saat menyusu.
- Hindari memaksakan bayi untuk menyusu. Dorongan yang terlalu keras justru bisa membuatnya takut atau tidak nyaman, sehingga ia makin enggan menyusu di lain waktu.
Kenapa Bayi Tidak Mau Minum ASI tapi Memasukkan Jari ke Mulut?

- Produksi ASI yang berkurang dapat membuat bayi kehilangan minat menyusu.
- Bayi yang sedang tumbuh gigi cenderung memilih mengisap jari sebagai bentuk kenyamanan.
- Sariawan atau hidung tersumbat juga bisa membuat bayi enggan menyusu.
Bayi yang sering memasukkan jari ke mulut adalah hal yang sangat umum terjadi. Pada tahap ini, si Kecil berada dalam fase oral, yaitu masa ketika ia mengenali dunia melalui mulutnya. Aktivitas ini tidak hanya menjadi cara ia mengeksplorasi sekitar, tetapi juga bentuk kenyamanan diri dan pemenuhan kebutuhan alami untuk mengisap.
Namun, kondisi ini sering membuat Mama bingung ketika si Kecil tampak enggan menyusu, tetapi justru berkali-kali memasukkan jarinya ke mulut. Meski terlihat bertentangan, perilaku tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari perubahan fisik, rasa tidak nyaman, hingga faktor psikologis.
Selain itu, kebutuhan mengisap pada bayi sebenarnya sudah ada sejak lahir dan biasanya akan mereda seiring waktu. Karena itu, Mama perlu memahami konteksnya agar tidak langsung khawatir.
Untuk memahami penyebabnya lebih jelas, simak rangkuman Popmama.com tentang alasan kenapa bayi tidak mau minum ASI tapi memasukkan jari ke mulut.
1. Produksi ASI yang berkurang

Saat produksi ASI menurun, si Kecil bisa kehilangan minat menyusu karena ia tidak mendapatkan aliran ASI seperti biasanya. Produksi ASI yang berkurang bisa dipengaruhi berbagai faktor, seperti Mama kurang istirahat, stres, atau tidak cukup mengonsumsi cairan. Perubahan kecil ini dapat membuat aliran ASI terasa kurang deras bagi bayi.
Dalam kondisi seperti ini, mengisap jari mungkin menjadi cara bayi menenangkan diri ketika ia tidak mendapatkan cukup asupan saat menyusu. Respons ini sangat normal sebagai bentuk adaptasi bayi terhadap kondisi yang ia rasakan.
2. Bayi sedang tumbuh gigi

Proses tumbuh gigi biasanya dimulai pada usia 6–12 bulan, dan fase ini sering membuat bayi merasa tidak nyaman. Gusi yang bengkak dan nyeri membuat aktivitas menyusu jadi terasa tidak nyaman, bahkan sakit bagi si Kecil.
Saat menyusu, tekanan pada gusi bisa terasa lebih menusuk dibandingkan dengan mengisap jari. Karena itu, bayi cenderung lebih memilih mengisap jari sebagai bentuk kenyamanan karena rasanya lebih terkendali dan tidak menambah rasa sakit.
Selain itu, proses mengisap jari bisa memberikan sensasi menenangkan pada area gusi yang sedang sensitif. Ini sebabnya banyak bayi terlihat menolak ASI saat tumbuh gigi, meski sebelumnya menyusu dengan baik.
3. Bayi sedang sariawan

Sariawan pada bayi bisa membuat mulut terasa perih, sehingga aktivitas menyusu menjadi tidak nyaman. Sentuhan puting pada area sariawan dapat membuat bayi menangis atau menolak menyusu.
Jika si Kecil tiba-tiba sering memasukkan jari ke mulut sambil menolak ASI, Mama bisa mencurigai adanya sariawan. Biasanya, sariawan disebabkan oleh infeksi jamur atau iritasi ringan. Mama bisa membantu dengan mengompres area mulut menggunakan kain lembut yang dibasahi air dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
4. Perubahan rasa atau aroma pada ASI

Bayi sangat peka terhadap perubahan, termasuk pada rasa atau aroma ASI. Perubahan makanan Mama, obat-obatan tertentu, atau penggunaan produk beraroma kuat seperti parfum dan sabun bisa membuat si Kecil merasa ada yang berbeda saat menyusu.
Perubahan kecil pada rutinitas dan aroma di sekitar tubuh Mama bisa berdampak besar pada preferensi menyusu bayi. Sensitivitas ini normal terjadi terutama pada bayi yang masih membangun keterikatan dan kenyamanan saat menyusu.
5. Bayi mengalami hidung tersumbat

Hidung tersumbat membuat bayi sulit bernapas ketika menyusu. Saat posisi menyusu mengharuskan mulut menempel pada puting, si Kecil bisa merasa kesulitan mengatur napas. Rasa tidak nyaman ini membuat bayi enggan melanjutkan proses menyusu.
Selain itu, pilek atau lendir berlebih bisa membuat bayi rewel dan mudah frustrasi saat menyusu. Mama bisa membantu dengan membersihkan lendir di hidung bayi menggunakan nasal aspirator, menjaga kelembapan ruangan, dan memberikan waktu istirahat yang cukup agar si Kecil lebih nyaman.
Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Minum ASI

Dengan pendekatan yang lembut dan konsisten, Mama bisa membantu si Kecil kembali nyaman menyusu. Berikut beberapa cara yang bisa Mama coba:
Itu tadi penjelasan tentang kenapa bayi tidak mau minum ASI tapi memasukkan jari ke mulut beserta cara mengatasinya. Semoga informasi ini dapat membantu, Ma.



















