Kenapa Bau Bayi Bikin Rileks? Dipercaya Bikin Pikiran Tenang

- Bau bayi yang lembut dan khas mampu menenangkan otak dan memicu reaksi emosional tertentu.
- Aroma tubuh bayi berasal dari bau alami yang sudah ada sejak lahir, bukan dari produk perawatan.
- Mencium aroma bayi dapat melepaskan hormon oksitosin, membantu menurunkan stres, dan mendukung kesehatan mental orangtua.
Bagi Mama yang memiliki bayi, pasti sudah pernah mencium aroma khas bayi. Ternyata ada alasan di balik kenapa bau bayi bikin rileks, tenang, dan bahkan membuat pikiran terasa damai.
Fenomena ini bukan sekadar perasaan semata, melainkan telah dibuktikan secara ilmiah. Bau bayi yang lembut dan khas ternyata mampu memicu reaksi emosional tertentu di otak, terutama bagi para orangtua.
Untuk penjelasan selengkapnya, yuk simak ulasannya telah Popmama.com siapkan.
Alasan Kenapa Bau Bayi Bikin Rileks

Bau bayi yang khas dan lembut ternyata mampu memberikan efek menenangkan karena berkaitan langsung dengan respons otak terhadap aroma menyenangkan.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa saat Mama mencium bau bayi, bagian otak yang bertanggung jawab atas emosi dan penghargaan akan aktif dengan sendirinya.
Aktivasi ini mirip dengan perasaan senang saat makan makanan favorit atau mendengar musik yang disukai. Aroma tubuh bayi dianggap sebagai sinyal alami yang memicu keterikatan emosional, sehingga membantu menciptakan suasana rileks dan bahagia secara instan.
Selain itu, bau bayi juga dapat menurunkan tingkat stres. Aromanya yang lembut dan bersih memicu pelepasan hormon oksitosin, yaitu hormon cinta dan ketenangan yang membantu memperkuat ikatan antara orangtua dan bayi.
Inilah mengapa banyak orang merasa tenteram hanya dengan menggendong dan mencium bayi, sekalipun meski mereka bukan orangtuanya.
Kombinasi antara reaksi biologis dan emosi positif inilah yang menjadikan bau bayi sebagai salah satu aroma alami paling menenangkan bagi manusia.
Kenapa Bayi Baru Lahir Punya Aroma Tubuh yang Khas?

Aroma tubuh bayi bukan berasal dari berbagai produk perawatan yang Mama gunakan pada mereka, melainkan berasal dari bau alami yang sudah ada sejak mereka lahir.
George Preti, PhD, seorang ahli kimia dari Monell Chemical Senses Center, mengemukakan bahwa ada dua teori yang menjelaskan mengapa bayi yang baru lahir memiliki aroma tubuh khas.
Teori pertama menyebutkan bahwa bau tersebut dihasilkan oleh kelenjar keringat bayi dan biasanya hanya bertahan sekitar enam minggu. Mengapa hanya selama itu? Karena seiring berjalannya waktu, metabolisme bayi akan mengalami perubahan.
Mereka tidak lagi memperoleh nutrisi dari mamanya melalui tali pusar. Bayi pun mulai mengonsumsi ASI yang memiliki beragam komposisi. Asupan ini turut memengaruhi aroma keringat si Kecil. Akibatnya, wangi tubuh bayi pun tidak lagi sama seperti sebelumnya.
Sementara itu, Teori kedua menjelaskan bahwa bau khas bayi berasal dari vernix caseosa. Vernix caseosa adalah lapisan pelindung kulit bayi yang menyerupai keju dengan warna putih.
Vernix caseosa terbentuk sejak bayi masih berada dalam kandungan dan tetap ada beberapa waktu setelah bayi dilahirkan.
Seiring bayi mulai dimandikan, lapisan ini perlahan menghilang. Namun, pada beberapa bayi, aromanya masih bisa tercium pada rambut maupun kulit mereka.
Manfaat Mencium Aroma Bayi bagi Orangtua

Mencium aroma tubuh bayi bukan hanya membawa perasaan bahagia, tetapi juga memiliki manfaat psikologis yang nyata bagi orangtua.
Saat orangtua mencium bau khas bayi, tubuh mereka secara alami melepaskan hormon oksitosin atau dikenal sebagai hormon cinta dan kedekatan.
Hormon ini berperan penting dalam membentuk ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan anak, serta meningkatkan rasa kasih sayang dan perlindungan.
Inilah yang membuat banyak orangtua merasa lebih rileks, sabar, dan penuh cinta hanya dengan mencium buah hatinya. Tak hanya itu, mencium aroma bayi juga dapat membantu menurunkan tingkat stres dan kecemasan.
Aktivitas sederhana ini mampu mengaktifkan sistem penghargaan di otak, menciptakan rasa senang dan nyaman yang mirip dengan efek makanan enak atau pelukan hangat.
Bahkan, bagi Mama yang baru melahirkan, bau bayi bisa membantu menstimulasi produksi ASI dan mempercepat pemulihan emosional pasca persalinan.
Dengan kata lain, aroma bayi bukan sekadar wangi menyenangkan, tetapi juga menjadi alat alami yang mendukung kesehatan mental dan kedekatan emosional dalam keluarga.
Nah, itu dia alasan kenapa bau bayi bikin rileks. Setuju nggak nih, Ma?



















