Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Bayi Suka Gumoh? Ketahui Sebabnya Ma!

healthline.com
healthline.com

Mama pasti pernah bukan melihat si Kecil mengeluarkan kembali apa yang sudah mereka makan atau minum? Kondisi yang biasa disebut gumoh itu memang kerap terjadi pada bayi. Tetapi, Mama juga mesti hati-hati jika si Kecil mulai menunjukkan gumoh yang berlebihan lho, Ma.

Dalam pembahasan kali ini, Popmama.com telah merangkum dari berbagai sumber, beberapa penyebab kenapa bayi suka gumoh dan hal-hal apa yang Mama harus lakukan untuk mengatasi gumoh berlebihan pada Si Kecil. Jangan sampai terlewat ya, Ma.

Perbedaan Gumoh dan Muntah

Pexels/GustavoFring
Pexels/GustavoFring

Meski keduanya mirip, tetapi antara gumoh dan muntah itu memiliki definisi yang berbeda lho, Ma. Gumoh biasanya adalah keluarnya sesuatu tanpa paksaan dari mulut bayi, umumnya mengeluarkan susu karena menelan terlalu banyak udara saat menyusui. Bayi berumur beberapa minggu sampai satu tahun biasanya sering mengalami gumoh.

Sedangkan muntah baru bisa terjadi pada bayi umur ketika berumur 2 tahun. Muntah berbeda dengan gumoh, karena muntah adalah pertanda si Kecil mempunyai gangguan pencernaan. Cairan muntah biasa berasal dari perut dan dikeluarkan melalui mulut atau terkadang hidung.

Kira-Kira Apa Ya Penyebab Bayi Suka Gumoh?

Pexels/AnnaShvets
Pexels/AnnaShvets

Bayi pada umumnya dapat mengalami gumoh setidaknya 10 sampai 12 kali dalam sehari. Gumoh si Kecil kadang-kadang tidak hanya keluar sebagai cairan dalam jumlah yang banyak, biasanya juga hanya sekedar tetesan cairan makanan atau minuman yang keluar dari mulut bayi. Berikut ini adalah penyebab-penyebab yang dapat membuat bayi sering mengalami gumoh:

1.    Lower esophageal sphincter yang belum berkembang sempurna

Mama familiar tidak dengan istilah lower esophageal sphincter? Melansir dari akun instagram official.primaku, istilah ini merujuk kepada katup di dalam tubuh manusia yang menghubungkan kerongkongan dan lambung. Bayi suka gumoh biasanya karena katup yang menghubungkan kerongkongan dan lambungnya belum berkembang secara sempurna.

Katup inilah yang memiliki peran untuk membuka makanan masuk dari kerongkongan ke dalam lambung. Lalu, katup ini nantinya akan mengunci kembali supaya makanan yang telah berada di dalam lambung tidak masuk kembali ke kerongkongan. Untuk itulah bayi sering gumoh, karena pada bayi perkembangan katup ini belum sempurna sehingga makanan yang sudah ditelan dapat keluar kembali melalui kerongkongan atau mulut.

2.    Terlalu banyak asupan

Selain katup yang belum berkembang sempurna, Mama perlu tau bahwa lambung bayi pun tidak sama dengan lambung manusia dewasa. Si Kecil tidak boleh mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman hingga kekenyangan yang bisa menyebabkan dia gumoh. Faktanya, kapasitas lambung bayi yang baru saja lahir itu hanya sekitar 1 ons per kilogram berat tubuh si Kecil. Jadi, disarankan untuk tidak terlalu banyak memberi si Kecil asupan makanan dan minuman ya, Ma. Lebih baik memberikan asupan ASI secukupnya bagi si Kecil.

3.    Alergi makanan tertentu

Alergi pada bayi biasanya disebabkan oleh asupan yang Mama konsumsi. Alergi tersebut kemudian bisa ditransfer ke dalam ASI dan dapat mengakibatkan si Kecil gumoh. Alergi yang biasanya dialami rata-rata adalah karena produk susu sapi. Mama bisa memastikan apa saja yang Mama konsumsi, seperti obat-obatan, vitamin, atau apapun itu yang berpotensi menyebabkan alergi pada bayi. Selain itu, Mama juga bisa memastikan apa saja yang dimakan oleh si Kecil yang berpotensi menimbulkan alergi dan menyebabkan gumoh pada mereka.

4.    Otot si Kecil yang belum sempurna

Penyebab ini biasanya umum terjadi karena otot yang ada di saluran pencernaan bayi, antara kerongkongan dan perut, belum terbentuk secara sempurna. Pada dasarnya, otot-otot saluran pencernaan pada bayi tersebut longgar dan akan makin mengecil secara bertahap saat bayi memasuki usianya yang ke-6 bulan.

Cara Mengatasi Gumoh Pada Bayi

Terkadang gumoh pada bayi dapat menimbulkan kekhawatiran bagi Mama. Hal ini dikarenakan nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya tidak tercerna dengan baik. Bila gumohnya tak berlebihan, Mama tak perlu khawatir ya. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi gumoh pada bayi:

1. Tenang dalam menyusui bayi

Cobalah untuk menyusui si Kecil dalam keadaan yang tenang. Pemberian makan yang lebih tenang saat menyusui, mampu meminimalisir terjadi gumoh setelahnya lho, Ma. Hindari juga si Kecil dari kegiatan yang aktif, karena ini dapat memicu ia memuntahkan kembali makanan yang telah dikonsumsinya.

2. Posisi tegak ketika menyusui

Usahakan ketika sedang menyusui si Kecil, posisi kepalanya agak ditegakkan ya Ma. Durasi dalam menyusui usahakan hanya berkisar 30 menit saja. Tidak disarankan untuk menyusui si Kecil ketika posisi kepalanya sejajar dengan badan.

3. Jangan menyusui si Kecil saat ASI sudah terlalu penuh

Jika produksi ASI Mama terlalu banyak, biasanya payudara Mama akan membengkak. Kondisi ini dapat menyebabkan payudara terasa penuh dan keras. Hal ini dapat menyebabkan si Kecil sulit untuk mengunci dengan benar dan mendapatkan isapan yang nyaman. Akibat fatalnya, si Kecil menelan banyak udara saat menyusui dan ini dapat menyebabkan gumoh.

4. Buat Si Kecil bersendawa selama dan sesudah menyusui

Cobalah untuk membuat Si Kecil bersendawa selama dan setelah menyusui untuk menghilangkan udara yang terperangkap di dalam perutnya. Beberapa bayi yang disusui secara langsung tidak perlu dibuat bersendawa, karena mereka cenderung menelan lebih sedikit udara daripada bayi yang diberi minum dengan botol susu. Setelah bersendawa, bayi biasanya akan merasa lebih nyaman. Menghilangkan udara juga dapat membuat lebih banyak ruang di perut bayi untuk melanjutkan menyusu.


5. Ubah pola makan

Ketika Mama sedang menyusui, kemungkinan besar dokter akan menyarankan Mama untuk mengurangi konsumsi produk susu atau makanan tertentu yang mungkin bisa menjadi penyebab si Kecil gumoh setelah disusui.

Nah, itu dia tadi Ma informasi mengenai kenapa bayi suka gumoh dan bagaimana cara-cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasinya. Bila Mama merasa si Kecil frekuensi gumohnya terlalu sering dan banyak, Mama bisa konsultasikan lebih lanjut ke dokter mengenai hal ini. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Baca Juga:

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Baby

See More

7 Foto Natal Andrew dan Erika Carlina Bersama Keluarga dan Sahabat

19 Des 2025, 12:24 WIBBaby