Cara Menangani Tortikolis alias Kepala Bayi yang Miring ke Satu Arah

Kepala bayi Mama tampak selalu miring ke satu sisi? Ini solusinya Ma

9 Juni 2019

Cara Menangani Tortikolis alias Kepala Bayi Miring ke Satu Arah
Pixabay/Marvelmozhko

Setelah si Kecil lahir, apakah tiba-tiba Mama menyadari bahwa kepalanya selalu miring ke satu arah? Selain itu, apakah ia enggan memiringkannya ke arah lain? Mama perlu teliti lebih jauh. Bisa jadi, si Kecil mengalami tortikolis. Berikut fakta tentang tortikolis pada bayi.

Apakah tortikolis itu?

Apakah tortikolis itu
Wikimedia Commons/Ravit

Tortikolis, atau torticolis, adalah bahasa latin untuk "leher miring". Hal ini bisa terjadi pada bayi sejak ia berada di dalam kandungan.

Saat si Anak mengalami tortikolis, otot yang ada pada salah satu sisi leher yang membentang dari belakang telinga hingga tulang selangka, lebih pendek dari sisi yang satunya. Berbagai kondisi dapat menyebabkan otot yang disebut dengan nama sternokleidomastoid ini menjadi lebih pendek.

Bisa jadi hal ini terlihat mengerikan ya Ma? Namun, Dokter anak David Burke dari Cleveland Clinic, AS, menjelaskan bahwa "sebagian besar anak akan menjadi baik-baik saja, apalagi jika tortikolis cepat diidentifikasi dan ditangani," paparnya.

Editors' Pick

Apakah penyebab tortikolis?

Apakah penyebab tortikolis
Pixabay/Karen Warfel

Tortikolis bisa terjadi karena beberapa hal:

1. Istilah tortikolis kongenital terjadi karena posisi kepala bayi yang tidak normal dalam kandungan, seperti sungsang. Hal ini dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan pada salah satu sisi kepala janin, sehingga otot lehernya menjadi menegang. 

2. Selain itu, tortikolis juga bisa terjadi saat persalinan. Khususnya, jika proses kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan alat forsep atau vakum. Dalam kasus ini, salah satu sisi otot leher si Bayi mendapat tekanan lebih besar dan menyebabkan tortikolis. 

3. Sedangkan pada bayi kembar, sempitnya ruang di rahim bisa menyebabkan pula terjadinya hal ini. Jika bayi tidak memiliki cukup ruang untuk bergerak, kepala mereka bisa jadi berada di satu posisi selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

Apa tanda-tanda tortikolis?

Apa tanda-tanda tortikolis
Pixabay/Alfonso Cerezo

Berikut tanda-tanda bahwa si Kecil mengalami tortikolis:

1. Tanda tortikolis yang paling umum adalah kepala yang miring ke satu arah, dengan dagu mengarah ke arah sebaliknya. Selain itu, bisa jadi si Bayi tampak enggan menengok ke arah lainnya.

2. Bayi yang mengalami tortikolis cenderung lebih suka menyusu pada satu sisi payudara tertentu saja.

3. Tanda lainnya adalah bentuk kepala yang datar atau tak teratur yang disebut plagiocephaly. Hal ini bisa mengikuti tortikolis karena tulang-tulang yang membentuk tengkorak bayi belum menyatu. Otot leher yang kaku membuat kepala berada hanya di satu sisi, membuat bentuknya berubah.

4. Bayi prematur memiliki risiko lebih besar mengalami plagiocephaly karena tulang tengkorak mereka belum sempurna, dan mereka sering kali terpaku dalam satu posisi saat menggunakan ventilator. Hal ini  juga bisa menimbulkan tortikolis.

Bagaimana menangani tortikolis?

Bagaimana menangani tortikolis
Pixabay/PublicDomainPictures

Semakin cepat ditangani, tortikolis akan semakin cepat membaik. Dokter Burke menyarankan agar bayi ditangani saat usianya satu atau dua bulan. Jika Mama menunggu hingga si Kecil berusia 3 bulan atau lebih, penanganannya bisa jadi memakan waktu lebih lama.

1. Peregangan adalah salah satu cara yang dilakukan untuk memperbaiki tortikolis. Hal ini akan dilakukan oleh terapis, dengan melakukan teknik pemijatan agar jaringan yang ada menjadi lebih rileks, ungkap Burke. Gerakan tersebut dapat membantu memanjangkan otot leher yang mengeras atau pendek, serta menguatkan otot leher pada sisi yang satunya. Setelah itu, orangtua dapat melakukannya di rumah setelah mendapat arahan dari terapis.

2. Selain itu, pengaturan posisi adalah cara yang dapat membantu bayi agar kembali normal. "Ubah posisi bayi sehingga ia menghadap ke arah berlawanan dari arah yang mereka inginkan," ujar Burke. Misalnya bayi terbiasa tidur sambil menyusu di sisi kanan. Ganti posisinya menjadi di sebelah kiri.

3. Si Kakak juga bisa memainkan peran penting dalam menangani tortikolis loh Ma. Biarkan ia bermain sehingga si Kecil mau mengikuti si Kakak ke arah yang berlawanan dari arah tortikolis bayi.

4. Tengkurap juga penting dalam memperbaiki tortikolis. Beberapa kali dalam sehari, saat bermain, tengkurapkan bayi selama 20 menit, saran dokter Burke. Hal ini akan membuat si Kecil memutar ke segala sisi, menggunakan lengannya untuk tegak, dan meningkatkan kekuatan ototnya.

Penanganan lanjutan

Penanganan lanjutan
Pixabay/Arek Socha

Jika fisio terapi tidak membantu, dokter bisa jadi akan melakukan tindakan lebih jauh seperti menggunakan Frequency-Specific Microcurrent (FSM) pada leher bayi yang berusia setidaknya 3-4 bulan. Alat ini akan mengalirkan listrik tingkat rendah untuk melemaskan otot leher.

Selain itu, penyuntikan botox untuk mencegak kontraksi otot berlebihan. Pemeriksaan mata juga mungkin saja dilakukan, karena bisa jadi kepala bayi miring akibat mata juling.

Bisa pula ternyata bayi mengalami sindromKlippel-Feil. Kondisi ini terjadi karena adanya kelainan posisi tulang pada leher bayi. Penderita sindrom ini biasanya juga mengalami kesulitan dalam mendengar serta melihat.

Hal yang terpenting, konsultasikan masalah yang si Kecil alami kepada dokter ya, Ma.

Baca juga: Penyebab Kepala Bayi Peyang dan Cara Mengatasinya

The Latest