Orangtua Wajib Tahu, Ini Tanda Penting Bayi Keracunan Makanan

Bayi rewel disertai diare dan muntah, jangan-jangan ia keracunan makanan, Ma

31 Agustus 2021

Orangtua Wajib Tahu, Ini Tanda Penting Bayi Keracunan Makanan
Unsplash/Giovanni Gagliardi

Banyak orangtua yang mendapati si Kecil menangis tanpa henti, tanpa tahu apa penyebab pastinya. Karena bayi masih belum dapat mengkomunikasikan apa yang membuat tubuhnya tak nyaman atau sakit, hal ini tentu memusingkan bagi orangtua. 

Umumnya, bayi yang rewel disertai gejala-gejala masalah pencernaan, seperti diare, mengalami keracunan makanan. Untuk anak yang berusia di bawah lima tahun, keracunan makanan adalah gangguan pencernaan yang cukup sering terjadi. Jangan disepelekan, Ma, berikut ini Popmama.com merangkum tanda-tanda penting bayi keracunan makanan, dilansir dari Mom Junction:

Keracunan Makanan pada Bayi dan Bahayanya

Keracunan Makanan Bayi Bahayanya
Pixabay/tigerhbu11

Keracunan makanan adalah gangguan yang terjadi karena konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, dan kuman berbahaya lainnya. Pada bayi, keracunan makanan bisa terjadi karena bayi menelan makanan atau susu formula yang rusak atau terkontaminasi. Ketika hal ini terjadi, patogen memasuki saluran pencernaan bayi, mengiritasi, dan menyebar, sehingga menyebabkan infeksi.

Keracunan makanan pada bayi dapat bermanifestasi gejala ringan hingga berat, tergantung pada patogen yang masuk ke pencernaan dan tingkat infeksinya. Namun, karena sistem kekebalan mereka berkembang, anak di bawah lima tahun lebih rentan terhadap gejala dan komplikasi yang parah. Oleh karena itu, mengetahui tentang keracunan makanan secara detail sangat penting bagi orangtua.

Editors' Pick

Penyebab Umum Keracunan Makanan pada Bayi

Penyebab Umum Keracunan Makanan Bayi
Pixabay/3217138

Sebagian besar kasus keracunan makanan terjadi karena kontaminasi bakteri pada makanan dan minuman. Campylobacter, Staphylococcus aureus (Staph), Salmonella, Clostridium perfringens, E.coli, Yersinia, dan Shigella adalah jenis-jenis bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.

Beberapa virus yang dapat mencemari makanan atau minuman adalah hepatitis A (HAV), rotavirus, dan norovirus. Virus dapat berpindah ke makanan melalui air yang terkontaminasi atau orang terinfeksi yang menyiapkan makanan tersebut. 

Penyebab lain keracunan makanan yang umum adalah karena parasit. Parasit adalah mikroorganisme kecil yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman. Parasit berada di saluran pencernaan, dan bertahan selama bertahun-tahun. Toxoplasma gondii, Giardia, dan Cryptosporidium adalah beberapa parasit umum yang diketahui menyebabkan keracunan makanan.

Faktor penyebab lain yang juga harus diwaspadai adalah racun alami yang berbahaya dan bahan kimia tambahan dalam makanan dan minuman. Misalnya, jamur liar tertentu mengandung racun alami, produk segar yang tidak dicuci dapat mengandung pestisida, dan ikan serta kerang yang mungkin mengandung racun yang dihasilkan oleh alga atau bakteri. Akibatnya, mengonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan makanan pada bayi.

Kesalahan dalam Penyajian Makanan dan Minuman kepada Bayi yang Menyebabkan Keracunan Makanan

Kesalahan dalam Penyajian Makanan Minuman kepada Bayi Menyebabkan Keracunan Makanan
Pixabay/Hans

Keracunan makanan terjadi ketika bayi atau balita mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak dimasak dengan benar, tidak disiapkan secara higienis, atau cara penyimpanannya salah. Kontaminasi silang makanan dan minuman selama proses pembuatan hingga penyajian adalah penyebab lain keracunan makanan yang mungkin saja dialami bayi.

Daging unggas yang disajikan mentah atau setengah matang, daging sapi, telur, makanan laut, dan susu yang tidak dipasteurisasi adalah makanan-makanan yang umum yang terkait dengan keracunan makanan pada bayi. Selain itu, makanan yang dipanggang, buah dan sayuran potong yang tidak lagi segar, makanan olahan siap makan seperti daging atau makanan kaleng, hingga makanan yang dikemas dengan tidak benar merupakan sumber potensial keracunan makanan lainnya.

Gejala dan Tanda Bayi Keracunan Makanan

Gejala Tanda Bayi Keracunan Makanan
Pixabay/PublicDomainPictures

Keracunan makanan memengaruhi sistem pencernaan. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang mungkin ditunjukkan bayi ketika mereka keracunan makanan:

  • Menangis dan rewel berlebihan,
  • ketidaknyamanan perut atau mengalami sakit perut,
  • sakit perut atau diare,
  • mual dan muntah,
  • demam,
  • dehidrasi,
  • terdapat darah dalam tinja atau muntah,
  • malaise atau kelemahan keseluruhan

Pada keracunan makanan yang parah, bayi atau balita bisa mengalami dehidrasi. 

Kapankah Gejala Keracunan Makanan pada Bayi Mulai Muncul?

Kapankah Gejala Keracunan Makanan Bayi Mulai Muncul
Pexels/Catalina Carvajal Herrera

Biasanya, gejala keracunan makanan muncul dalam beberapa menit, jam, atau hari setelah makan atau minum makanan atau minuman yang terkontaminasi. Tingkat keparahan gejala ini dapat bervariasi dari satu bayi ke bayi lainnya. Untuk gejalanya sendiri dapat berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari.

Bayi dan balita memiliki sistem pencernaan yang belum matang. Oleh karena itu, kasus keracunan makanan yang ringan dapat menjadi parah dalam waktu singkat. Karena itu, segera periksakan bayi ke dokter jika ia menunjukkan gejala keracunan makanan. Dokter akan memeriksa dan memutuskan apakah bayi dapat dirawat di rumah atau memerlukan bantuan medis segera.

Demikian paparan mengenai tanda bayi keracunan makanan. Semoga informasi ini bermanfaat dan Mama bisa segera mengambil tindakan saat bayi mengalaminya. 

Baca Juga:

The Latest