Usia 6 bulan: Puree halus
Pada usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, MPASI yang diberikan sebaiknya berupa puree halus yang mudah ditelan. Tekstur ini membantu bayi beradaptasi dengan makanan padat pertama mereka.
Contoh tekstur: Bubur lembut dari buah atau sayuran yang dihaluskan menggunakan blender atau food processor.
Tujuan: Melatih kemampuan menelan, dan mengenalkan rasa baru secara perlahan.Usia 7-8 bulan: Puree kasar atau cincang halus
Memasuki usia 7 hingga 8 bulan, bayi mulai menunjukkan minat untuk mengunyah. Oleh karena itu, tekstur MPASI dapat dinaikkan menjadi puree kasar atau cincang halus.
Contoh tekstur: Puree yang sedikit lebih kasar atau makanan yang dicincang halus, seperti sayuran atau buah yang dimasak.
Tujuan: Melatih otot-otot mulut dan kemampuan mengunyah, dan meningkatkan keterampilan motorik oral.Usia 9-12 bulan: Cincang kasar atau finger food
Pada usia 9 hingga 12 bulan, bayi semakin mahir dalam mengunyah dan menelan. Tekstur MPASI dapat dinaikkan menjadi cincang kasar atau finger food yang dapat digenggam oleh bayi.
Contoh tekstur: Makanan yang dicincang kasar dan berupa potongan kecil dari sayuran atau buah yang mudah digenggam.
Tujuan: Meningkatkan kemandirian dalam makan, dan melatih koordinasi tangan dan mulut.Usia 12 bulan ke atas: Makanan keluarga
Setelah usia 12 bulan, bayi dapat mulai makan dengan tekstur yang lebih mirip dengan makanan keluarga. Meskipun demikian, tetap perhatikan ukuran potongan makanan agar sesuai dengan kemampuan mengunyah bayi.
Contoh tekstur: Makanan keluarga yang dipotong kecil-kecil, namun hindari juga makanan yang terlalu keras atau berisiko tersedak.
Tujuan: Membiasakan bayi dengan variasi tekstur makanan, dan menumbuhkan kebiasaan makan bersama keluarga.
Ini Dampaknya jika Terlalu Cepat atau Terlambat Naik Tekstur MPASI

Memberikan MPASI kepada si Kecil adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan nutrisi dan motoriknya. Namun, sebagian orangtua masih bingung kapan waktu tepat untuk menaikkan tekstur MPASI dari lembut ke lebih padat atau kasar.
Naik tekstur MPASI terlalu cepat atau terlalu lambat bisa memberikan dampak berbeda pada si Kecil, baik dari sisi kemampuan mengunyah, menelan, maupun selera makan. Memahami hal ini penting agar Mama bisa mendukung perkembangan si Kecil secara optimal.
Kali ini, Popmama.com akan membahas dampak yang bisa terjadi jika tekstur MPASI dinaikkan terlalu cepat atau terlalu lambat, serta tips agar proses transisi MPASI lebih aman dan nyaman bagi si Kecil.
Tekstur MPASI yang Benar Berdasarkan Usia Bayi

Memberikan MPASI kepada bayi adalah langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang mereka. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah tekstur makanan yang diberikan, karena tekstur yang tepat sesuai usia dapat membantu bayi belajar mengunyah dan menelan dengan aman.
Namun, sebagian orangtua masih bingung kapan waktu yang tepat untuk menaikkan tekstur MPASI. Terlalu cepat atau terlalu lambat dalam menaikkan tekstur dapat memengaruhi kemampuan motorik oral bayi dan potensi risiko tersedak.
Berikut adalah panduan tekstur MPASI yang sesuai dengan usia bayi:
Ini Dampaknya jika Terlalu Cepat Menaikkan Tekstur

Kesulitan mengunyah dan menelan
Pada usia 6–8 bulan, sistem pencernaan dan kemampuan motorik oral bayi masih dalam tahap perkembangan. Jika tekstur MPASI dinaikkan terlalu cepat, bayi mungkin kesulitan mengunyah dan menelan makanan dengan tekstur yang lebih kasar. Hal ini dapat menyebabkan bayi menelan makanan tanpa mengunyahnya terlebih dahulu, yang berisiko memperberat kerja saluran cerna dan meningkatkan kemungkinan gangguan pencernaan.
Penolakan pada makanan (GTM)
Pemberian MPASI dengan tekstur yang tidak sesuai usia dapat menyebabkan bayi mengalami penolakan terhadap makanan (GTM). Bayi mungkin merasa tidak nyaman atau takut saat makan, yang dapat mengurangi nafsu makan dan menghambat proses pemberian MPASI secara optimal.
Bayi berisiko tersedak
Memberikan makanan dengan tekstur yang terlalu kasar sebelum bayi siap dapat meningkatkan risiko tersedak (choking). Bayi pada usia dini belum memiliki koordinasi motorik yang cukup untuk mengunyah makanan dengan baik, sehingga makanan yang tidak dikunyah dengan sempurna dapat masuk ke saluran napas dan menyebabkan tersedak.
Gangguan perkembangan kemampuan makan
Jika bayi tidak diberikan kesempatan untuk belajar mengunyah dan menelan makanan dengan tekstur yang sesuai, hal ini dapat memengaruhi perkembangan keterampilan motorik oral dan kemampuan berbicara di kemudian hari. Keterlambatan dalam mengenalkan tekstur MPASI dapat berdampak pada keterampilan sensorik dan motorik oral anak, yang terkait dengan kemampuan berbicara.
Ini Dampaknya jika Terlambat Naik Tekstur

Mengalamai keterlambatan pada kemampuan mengunyah
Bayi yang terus diberikan MPASI dengan tekstur terlalu lembut akan lebih lambat belajar mengunyah. Kemampuan mengunyah yang kurang optimal bisa mempengaruhi koordinasi mulut dan gigi, yang penting untuk perkembangan motorik oral.
Kurangnya stimulasi sensorik
MPASI dengan tekstur yang bervariasi membantu bayi mengenal sensasi baru, rasa, dan aroma makanan. Jika tekstur tidak dinaikkan tepat waktu, bayi kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi makanan, yang dapat mempengaruhi keterampilan sensorik dan selera makan di kemudian hari.
Sulit menyesuaikan dengan makanan keluarga
Jika tekstur MPASI terlalu lama lembut, bayi akan kesulitan menyesuaikan diri saat mulai makan bersama keluarga. Hal ini dapat menyebabkan penolakan makanan atau kebiasaan makan yang lambat berkembang.
Potensi keterlambatan kemandirian makan
Tekstur makanan yang sesuai usia membantu bayi belajar memegang makanan, mengunyah, dan menelan secara mandiri. Jika terlalu lama diberi MPASI lembut, kemampuan ini bisa tertunda, sehingga proses belajar makan mandiri juga ikut terhambat.
Tips Aman Naik Tekstur MPASI

Menaikkan tekstur MPASI memang penting untuk mendukung kemampuan makan si Kecil. Tapi Mama tidak perlu terburu-buru. Dengan pendekatan yang tepat, proses belajar makan bisa tetap aman, nyaman, dan menyenangkan. Berikut beberapa tips sederhana agar transisi tekstur MPASI lebih aman:
Bertahap: Mulai dari puree halus, puree kasar, hingga potongan kecil.
Perhatikan kesiapan bayi: Pastikan bayi bisa menelan dan mulai mengunyah sebelum naik tekstur.
Pantau saat makan: Selalu awasi bayi untuk menghindari tersedak.
Ma, menaikkan tekstur MPASI sesuai kemampuan dan usia bayi sangat penting untuk mendukung kemampuan mengunyah, menelan, serta eksplorasi rasa. Dengan pendekatan bertahap dan memperhatikan kesiapan si Kecil, Mama bisa memastikan MPASI tetap aman, nyaman, dan menyenangkan, sekaligus mendukung tumbuh kembang optimal.



















