Anak Sering Vertigo dan Sakit Telinga? Waspadai Penyakit Meniere

Penyakit ini memiliki gejala berupa vertigo dan sakit telinga

3 Agustus 2021

Anak Sering Vertigo Sakit Telinga Waspadai Penyakit Meniere
Freepik/yanalya

Apakah anak sering mengalami pusing kepala yang ditandai dengan munculnya sensasi kepala seperti berputar secara spontan? Terlebih lagi disertai dengan telinga yang bermasalah, membuatnya terasa lebih menyakitkan. 

Perlu Mama ketahui, jika anak remaja mama mengalami kedua hal tersebut, maka ada kemungkinan ia menderita salah satu kelainan telinga, yaitu penyakit Meniere. 

Kelainan pada telinga yang satu ini pasalnya cukup berbahaya karena dapat menyebabkan masalah pendengaran juga bunyi dering di telinga.

Bahkan pada beberapa kasus, penyakit ini mampu menyebabkan kehilangan pendengaran yang berujung pada tuli permanen.

Penting sekali untuk mengetahui gejala dan penyebab penyakit guna mencegah terjadinya dampak yang lebih buruk pada tubuh anak.

Pada kesempatan ini, Popmama.com akan membahas mengenai penyakit Meniere yang perlu Mama waspadai. Yuk kenali dan hindari penyakit yang satu ini!

1. Apa sih penyakit meniere itu?

1. Apa sih penyakit meniere itu
Unsplash/Hayes Potter

Penyakit meniere merupakan gangguan pada telinga bagian dalam yang dapat menimbulkan terjadinya sakit kepala (vertigo) juga kehilangan pendengaran. Umumnya ini terjadi hanya pada satu telinga saja. 

Meniere dapat dialami orang-orang di berbagai usia. Namun lebih umum terjadi pada mereka dalam rentang usia 20-50 tahun.

Penyakit yang pertama muncul pada tahun 1860-an di Perancis ini tergolong sebagai penyakit kronis. Meskipun begitu, beberapa jenis pengobatan dapat membantu meringankan gejala dan mengurangi dampak yang diakibatkan. 

2. Gejala utamanya

2. Gejala utamanya
Freepik/master1305

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Meniere memiliki dua gejala umum, yaitu vertigo dan rasa sakit pada telinga. Gejala penyakit Meniere berlangsung secara periodik, umumnya selama 20 menit. Penderita akan mengalami kehilangan pendengaran, kehilangan keseimbangan, serta telinga berdenging (tinnitus). 

Ada pula gejala-gejala lain yang mungkin terjadi seperti sakit kepala, muntah akibat vertigo, berkeringat, juga perasaan penuh di telinga (aural fullness). 

Durasi dan frekuensi munculnya gejala penyakit ini terjadi sendiri berbeda-beda setiap penderitanya. Ada yang mengalaminya selama beberapa menit, namun bisa juga terjadi hingga beberapa hari.

Editors' Pick

3. Penyebab Meniere

3. Penyebab Meniere
Freepik/peoplecreations

Sampai saat ini belum diketahui jelas apa penyebab dari Meniere. Para ahli menduga penyebab utama dari penyakit ini ialah perubahan kadar cairan telinga (endolymph) yang tidak normal.  

Di samping itu, ada pula beberapa penyebab lain yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi cairan telinga. Diantaranya seperti; faktor genetik, reaksi alergi, infeksi virus, sakit kepala migrain, juga respon autoimun.

4. Pengobatan dan perawatan yang tepat

4. Pengobatan perawatan tepat
Freepik/8photo

Sebenarnya penyakit Meniere termasuk penyakit yang belum ditemukan cara penyembuhannya. Meski begitu, ada beberapa cara pengobatan yang dapat membantu mengatasi gejala yang dirasakan pasien.

Jika berobat ke dokter, mereka akan meresepkan obat-obatan yang mampu mengurangi mual akibat vertigo, seperti diazepam dan promethazine. Ada juga obat dalam bentuk suntikan langsung ke telinga bagian tengah guna mengurangi gejala vertigo pada penderita penyakit Meniere. Beberapa obat yang digunakan untuk cara ini diantaranya ialah; Gentamicin dan kortikosteroid. 

Ada juga beberapa prosedur terapi yang dapat digunakan, seperti terapi rehabilitasi saraf vestibular. Terapi fisik ini dilakukan melalui latihan rehabilitasi vestibular dan dapat membantu melatih otak untuk kembali mengetahui kondisi keseimbangan pada telinga pasien. 

Opsi pembedahan seperti bedah kantung endolimfatik dapat dilakukan guna mengurangi produksi cairan di telinga bagian dalam. Penggunaan alat bantu pendengaran seperti audiolog juga dapat meminimalkan gangguan pendengaran pasien. 

5. Kapan saatnya kamu menemui dokter?

5. Kapan saat kamu menemui dokter
Freepik

Setelah mengetahui beberapa pilihan pengobatan yang dapat dilakukan, tidak ada salahnya Mama juga mengetahui saat yang tepat menemui dokter. 

Sebaiknya, kamu segera menemui dokter begitu gejala penyakit ini terjadi pada anak remaja. Masalah ini dapat diakibatkan oleh beberapa penyakit lain. Maka penting untuk mendiagnosis Meniere dengan akurat. 

Terutama jika terjadi komplikasi, seperti vertigo yang tidak dapat diprediksi juga kehilangan pendengaran secara permanen. Kondisi seperti ini perlu diatasi oleh dokter dengan segera. 

6. Memperbaiki gaya hidup

6. Memperbaiki gaya hidup
Pixabay/stevepb

Melansir dari idntimes.com, Mama dapat memperbaiki gaya hidup anak remaja sebagai bentuk pencegahan dari penyakit Meniere ini. 

Sebuah penelitian "Cochrane Database of Systematic Reviews" pada tahun 2018 menyatakan bahwa mengurangi tekanan di dalam telinga dapat dilakukan dengan membatasi kafein, alkohol, juga MSG (monosodium glutamat). Sekaligus membiasakan minum air sesuai kebutuhan tubuh. 

Oh ya, hindari juga pikiran negatif yang dapat menimbulkan stres dan cemas. Kedua hal ini merupakan kontributor yang mendoring munculnya gejala penyakit ini. Mama dapat melakukannya dengan melalui psikoterapi dan istirahat yang baik. 

Bagaimana Ma? Dengan pengetahuan mengenai gejala dan pencegahan dari Meniere ini, yuk kita selalu menjaga kesehatan anak dari berbagai penyakit yang berbahaya!

Baca juga:

The Latest