Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

10 Karakteristik Murid yang Baik, Apakah Anak Mama Termasuk?

Pexels/Thirdman
Pexels/Thirdman

Untuk berhasil dalam hidup, setiap anak harus menjadi pelajar yang baik. Maka dari itu, ketika di sekolah setiap anak ingin berusaha untuk dilihat oleh guru untuk menunjukkan karakteristik tersebut.

Namun untuk menjadi murid yang baik agar dipandang oleh guru dan teman-teman, ternyata tak harus menjadi individu yang pintar dengan IQ yang tinggi lho!

Sebaliknya, murid yang baik adalah anak yang memiliki dengan karakteristik positif yang melimpah dan keterampilan-keterampilan penting. Penasaran dengan karakteristik apa saja yang dimiliki murid yang baik?

Berikut ini Popmama.com telah merangkum 10 karakteristik murid yang baik, apakah anak mama termasuk?

1. Aktif bertanya

Freepik/Pressfoto
Freepik/Pressfoto

Ketika di sekolah anak mungkin sering mendengar gurunya berkata "siapa yang mau tanya?" setelah menjelaskan materi atau setelah jam mata pelajaran selesai.

Hal ini dilakukan guru agar siswa bertanya ketika mereka tidak memahami konsep yang diajarkan. Ini menjadi satu-satunya cara seorang guru tahu apakah anak benar-benar memahami sesuatu, selain dari kuis atau ujian mendadak.

Jika tidak ada pertanyaan yang diajukan, maka guru harus berasumsi bahwa murid memahami konsep tersebut.

Murid yang baik tidak takut untuk bertanya, karena ia tahu bahwa jika tidak memahami konsep tertentu, itu bisa membuatnya kesulitan saat keterampilan itu ditingkatkan.

Selain itu, mengajukan pertanyaan seringkali bermanfaat bagi murid-murid lainnya, karena kemungkinan jika anak bertanya, mungkin ada siswa lain yang memiliki pertanyaan yang sama.

2. Bekerja keras

Pexels/Katerina Holmes
Pexels/Katerina Holmes

Inilah yang menjelaskan bahwa murid yang terbaik, belum tentu siswa yang paling pintar. Banyak siswa yang dikaruniai kecerdasan alami tetapi kurang disiplin dalam mengasah kecerdasan tersebut.

Sedangkan, guru menyukai siswa yang memilih untuk bekerja keras tidak peduli apa tingkat kecerdasan mereka. Selain itu, anak yang bekerja keras pada akhirnya juga akan menjadi yang paling sukses dalam hidup.

Menjadi pekerja keras di sekolah berarti anak mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dan mengerahkan upaya maksimal dalam setiap tugas.

Kemudian anak juga tahu kapan waktunya meminta bantuan saat membutuhkan, meluangkan waktu untuk belajar menghadapi ujian dan kuis, dan mengenali kelemahan serta mencari cara untuk memperbaiki diri.

3. Memiliki pola pikir yang berkembang

Pexels/RODNAE Productions
Pexels/RODNAE Productions

Pola pikir berkembang adalah keyakinan yang dipegang teguh bahwa seseorang dapat belajar apa saja dengan waktu dan usaha yang cukup.

Dilansir dari Linda Stade, Profesor Psikologi di Universitas Stanford Carol Dweck, merupakan pelajar yang paling dikenal di dunia dari sifat pola pikirnya.

Dalam Ted Talk 2014, Carol berbicara tentang mindset berkembang. Anak yang pesimis cenderung mengatakan "Saya tidak bisa melakukan ini". Sedangkan untuk memiliki pola pikir yang berkembang, ia perlu mengganti 'tidak'dengan 'belum'. Seperti, "Belum. Saya belum bisa melakukan ini".

Penelitian Carol tersebut menunjukkan bahwa, menjelaskan konsep ini kepada anak akan memengaruhi caranya memandang pembelajaran.

Dia menunjukkan bukti yang mengatakan, pemahaman tentang pola pikir berkembang akan mengubah jalur saraf yang memungkinkan pertumbuhan yang lebih besar dalam pembelajaran.

4. Terorganisasi

Pexels/Julia M Cameron
Pexels/Julia M Cameron

Seorang siswa sekolah dasar dapat mempelajari sebanyak enam mata pelajaran yang berbeda dengan kemungkinan enam guru yang berbeda dan enam kesulitan belajar yang berbeda.

Sehingga, mustahil untuk berkembang dalam keadaan seperti itu, jika tidak terorganisir. Namun anak yang menjadi murid yang baik dapat membuat kesulitan tersebut menjadi lebih mudah diatur.

Ketika anak melihat ada banyak tantangan dan kesulitan yang berbeda, ia menggunakan alat bantu seperti buku harian, perencana, dan jadwal belajar.

Sebaliknya murid yang tidak terogranisasi dengan baik, cenderung lupa dengan tugas, kesulitan mengatur waktu belajar, dan tidak dapat memprioritaskan mana aktivitas yang baik atau tidak.

5. Terlibat di kegiatan ekstrakulikuler

Pexels/Kampus Production
Pexels/Kampus Production

Terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat membantu anak mendapatkan kepercayaan diri, yang dapat meningkatkan keberhasilan akademik. Sebagian besar sekolah tentu menyediakan sejumlah besar kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh siswa.

Sebagian besar murid yang baik terlibat dalam beberapa kegiatan apakah itu atletik, Pramuka, PMR, dll. Kegiatan ini memberikan begitu banyak kesempatan belajar yang tidak bisa didapatkan di kelas tradisional.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi anak mama untuk mengambil peran kepemimpinan dan mengajarkan anak untuk bekerja sama sebagai sebuah tim dalam mencapai tujuan bersama.

6. Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik

Pexels/Max Fischer
Pexels/Max Fischer

Guru menyukai murid yang baik dan mampu menjadi pemimpin alami di dalam kelas. Setiap murid di kelas memiliki kepribadian unik dan seringkali kelas dengan ketua kelas yang mumpuni adalah kelas yang baik pula.

Demikian juga, kelas yang tidak memiliki ketua kelas dengan jiwa kepemimpinan, dapat menjadi yang paling sulit untuk ditangani.

Keterampilan kepemimpinan seringkali merupakan bawaan, dan ada yang memiliki dan ada yang tidak. Ini juga merupakan keterampilan yang berkembang dari waktu ke waktu seiring bertambahnya usia anak.

Menjadi dapat dipercaya adalah komponen kunci untuk menjadi seorang pemimpin. Jika anak menjadi seorang ketua kelas, ia memiliki tanggung jawab untuk memimpin dengan memberi contoh dan kekuatan untuk memotivasi teman-teman sekelas agar sukses.

7. Memiliki motivasi yang kuat

Pexels/RODNAE Productions
Pexels/RODNAE Productions

Motivasi datang dari banyak tempat, dan murid yang baik adalah anak yang termotivasi untuk sukses. Sebaliknya anak yang kurang motivasi adalah yang paling sulit dijangkau, sering bermasalah, dan akhirnya putus sekolah.

Anak yang termotivasi untuk belajar, juga mudah diajar. Ia ingin bersekolah, ingin belajar, dan ingin sukses.

Motivasi memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Ada sangat sedikit orang yang tidak termotivasi oleh sesuatu. 

Guru yang baik akan mencari cara untuk memotivasi sebagian besar siswa dalam beberapa cara. Tetapi murid yang memiliki motivasi diri, jauh lebih mudah dijangkau daripada mereka yang tidak termotivasi.

8. Pemecah masalah yang baik

Pexels/Katerina Holmes
Pexels/Katerina Holmes

Memecahkan masalah dengan baik adalah keterampilan serius yang harus dikembangkan oleh setiap anak.

Murid yang memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik sangat sedikit dan jauh di antara generasi ini, karena sebagian besar aksesibilitas yang mereka miliki terhadap informasi.

Sehingga anak yang memiliki kemampuan pemecahan masalah adalah permata langka yang disukai guru.

Karena ia dapat menggunakan berbagai sumber daya untuk membantu menyelesaikan masalah di mata pelajaran tertentu, serta mengembangkan siswa lain menjadi pemecah masalah.

9. Disiplin

Pexels/Max Fischer
Pexels/Max Fischer

Sekolah adalah tempat yang penuh dengan siswa yang mengikuti peraturan dan prosedur, serta memiliki peluang lebih baik untuk memaksimalkan potensi belajar mereka.

Siswa yang mampu mengikuti peraturan dan berperilaku disiplin, cenderung belajar lebih banyak daripada rekan-rekannya yang kurang disiplin. Karena tak menutup kemungkinan, banyak siswa pintar yang bermasalah dengan disiplin.

Faktanya, para siswa tersebut seringkali menjadi sumber frustrasi utama bagi para guru. Karena mereka kemungkinan besar tak memaksimalkan kecerdasannya, kecuali memilih untuk mengubah perilakunya tersebut.

Sebaliknya, siswa yang berperilaku disiplin di kelas mudah ditangani oleh guru, bahkan jika mereka kesulitan secara akademis. 

10. Dapat dipercaya

Ilustrasi - Pexels/Mikhail Nilov
Ilustrasi - Pexels/Mikhail Nilov

Menjadi dapat dipercaya adalah kualitas yang akan membuat anak mama tak hanya disayang oleh gurunya, namun juga oleh teman sekelas. Tidak ada individu yang ingin mengelilingi diri mereka dengan orang-orang yang tidak dapat dipercayai.

Guru menyukai anak yang dapat dipercayai, karena mereka bisa memberikannya kebebasan dan kesempatan belajar. Ketika diberikan kesempatan belajar itu, artinya guru menaruh keyakinan kepada anak bahwa ia cukup dapat dipercaya untuk menangani kesempatan tersebut.

Serta murid yang baik, akan menghargai kesempatan untuk membuktikan bahwa ia dapat dipercaya.

Nah itulah 10 karakteristik murid yang baik. Dari informasi di atas, terlihat bahwa anak murid yang baik tak harus ditunjukkan IQ yang tinggi. 

Secara umum, murid yang baik adalah seseorang yang menghormati semua orang seperti guru, staf sekolah, dan murid-murid lainnya. Serta murid yang baik dapat mengikuti aturan dan bersemangat untuk belajar.

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

7 Alasan Pengalaman Liburan Lebih Bermakna dari Mainan untuk Masa Depan Anak

19 Des 2025, 10:05 WIBBig Kid