Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Bahaya Bahan Kimia Plastik dan Cara Aman Menghindari Paparannya

anak berkreasi dengan bahan plastik
Freepik/pvproductions

Sebagian besar barang yang kita gunakan setiap hari mengandung plastik, mulai dari kemasan makanan, mainan anak, hingga peralatan dapur. Meski terlihat aman, plastik menyimpan risiko karena mengandung bahan kimia seperti phthalates yang sudah digunakan selama lebih dari 40 tahun.

Melansir dari Washiongton Post, zat ini awalnya berfungsi membuat plastik lebih lentur, tapi penelitian sejak 1980-an menunjukkan bahwa paparan berlebih dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Sayangnya, phthalates kini ditemukan hampir di mana-mana, seperti di makanan, udara, debu rumah, hingga produk perawatan pribadi.

Anak-anak pun dinilai lebih rentan karena tubuh mereka masih dalam tahap perkembangan dan lebih sering terpapar dari lingkungan sekitar.

Nah, untuk membantu Mama dan Papa menjaga keluarga tetap aman, berikut Popmama.com rangkumkan bahaya bahan kimia plastik dan cara mengurangi paparannya di rumah.

Mengenal Bahaya Bahan Kimia pada Plastik

plastik
Freepik

Meski mungkin terdengar asing, nyatanya bahan kimia phthalates dalam plastik ini sudah ada selama puluhan tahun silam, Ma.

Ini adalah bahan kimia yang dapat mengganggu sistem hormon dan berpengaruh pada kesehatan reproduksi, perkembangan otak, serta meningkatkan risiko alergi dan masalah pernapasan pada anak.

Mengutip berbagai penelitian dari CDC dan NIH, zat ini mudah berpindah dari plastik ke makanan, menempel pada debu, hingga terbawa dari produk beraroma sintetis.

Paparan yang terus-menerus bisa bertambah seiring aktivitas harian, mulai dari makan makanan cepat saji hingga menghirup udara di dalam rumah. Karena sifatnya yang tersebar di banyak produk, penting bagi orang tua untuk memahami risiko ini sejak dini.

Untuk itu, berikut beberapa tips menghindari paparan bahan kimia plastik yang bisa Mama ajarkan pada anak, di antaranya adalah:

1. Mengurangi wadah plastik untuk makanan

anak makan
Freepik

Penggunaan wadah plastik untuk menyimpan atau memanaskan makanan dapat meningkatkan risiko perpindahan bahan kimia ke makanan.

Hal ini karena saat terkena panas, kandungan phthalates dalam plastik lebih mudah berpindah dan masuk ke tubuh melalui makanan yang dikonsumsi keluarga.

Untuk menghindari paparan tersebut, Mama bisa membiasakan diri untuk mengganti wadah plastik dengan kaca atau stainless steel, serta membiarkan makanan panas dingin terlebih dahulu sebelum disimpan.

Ini adalah langkah sederhana yang bisa mengurangi paparan harian di rumah, Ma.

2. Membatasi konsumsi makanan cepat saji

makan fast food
Freepik

Fast food atau makanan cepat saji justru sering disebut sebagai salah satu sumber paparan phthalates terbesar, karena proses pembuatannya melibatkan banyak peralatan dan kemasan berbahan plastik.

Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan cepat saji memiliki kadar phthalates lebih tinggi dalam tubuhnya.

Di era sekarang ini, tak sedikit anak memilih makanan cepat saji alih-alih masakan rumahan. Untuk itu, orang tua perlu memberi tahu anak agar mereka membatasi konsumsinya, Ma.

Dengan mengonsumsi masakan rumahan, anak akan terbiasa mengonsumsi makanan segar dan kita pun dapat membantu mengurangi risiko paparan bahan kimia tersebut.

3. Memilih makanan segar dan minim proses

memasak
Freepik/pressfoto

Makanan ultra-proses cenderung terpapar phthalates dari mesin pabrik, sarung tangan plastik, hingga kemasannya. Semakin panjang proses produksi suatu makanan, semakin besar pula kemungkinan terjadi kontaminasi.

Jadi, selain menghindari konsumsi makanan cepat saji, penting juga untuk memilih makanan yang segar dan minim proses, seperti sayur dan buah segar.

Memilih bahan makanan tanpa banyak kemasan plastik dan mengutamakan makanan rumahan dapat membantu menurunkan risiko paparan sekaligus meningkatkan kualitas gizi seluruh anggota keluarga.

4. Menggunakan peralatan masak yang lebih aman

memasak
Freepik

Peralatan dapur plastik, terutama talenan, spatula, atau sendok, juga dapat melepaskan partikel mikroplastik saat digunakan, terutama ketika terkena panas atau digunakan terlalu sering.

Meski masakan yang kita masak untuk keluarga di rumah sudah menggunakan bahan yang segar, yuk, mulai perhatikan juga alat masaknya, Ma.

Pilihlah alat masak berbahan kayu, silikon, atau stainless steel karena dinilai dapat menjadi pilihan yang lebih aman dan tahan lama.

Bahan-bahan alat masak tersebut nggak cuma mengurangi risiko bahan kimia masuk ke masakan, tapi juga cenderung lebih stabil saat digunakan untuk aktivitas memasak sehari-hari.

5. Menghindari produk dengan aroma sintetis

kebersihan rumah
Freepik

Banyak produk rumah tangga seperti parfum ruangan, sabun, lotion, deterjen, dan pembersih lantai menggunakan phthalates sebagai pengikat aroma agar wangi lebih tahan lama.

Sayangnya, bahan kimia ini dapat menempel di kulit, terhirup, atau bercampur dengan udara di rumah, Ma.

Itulah mengapa kita bisa mulai memilih produk berlabel fragrance-free atau phthalate-free untuk mengurangi paparan pada anak yang kulit dan sistem pernapasannya masih sensitif.

Selain membantu pengurangan paparan, membatasi penggunaan pewangi ruangan sintetis juga bisa membuat udara rumah jadi lebih sehat.

6. Menjaga kebersihan rumah secara rutin

anak membersihkan rumah
Freepik

Debu rumah ternyata menjadi salah satu tempat berkumpulnya phthalates yang berasal dari berbagai sumber seperti lantai vinyl, perabot, tirai mandi, hingga mainan plastik. Ngeri banget kan, Ma?

Untuk itu, penting selalu menjaga kebersihan rumah dengan rutin membuka jendela setiap hari agar udara di rumah dapat bersirkulasi lebih baik sehingga mengurangi penumpukan zat kimia di dalam ruangan.

Selain itu, ajarkan anak kebiasaan untuk menyapu, mengepel, dan menyedot debu secara berkala, terutama di area tempat mereka sering beraktifitas agar membantu mencegah terhidrup partikel berbahayanya.

Meski bahan kimia dalam plastik sulit dihindari sepenuhnya, Mama dan Papa tetap bisa mengurangi paparannya melalui kebiasaan sederhana di rumah.

Dengan lingkungan yang lebih bersih dan pilihan produk yang lebih bijak, anak-anak dapat tumbuh lebih sehat dan terlindungi dari paparan bahan kimia modern.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Playtopia Adventure, Playground Terbesar di Pulau Jawa!

13 Des 2025, 08:30 WIBBig Kid