5 Cara Mengatasi Remaja yang Mulai Suka Melawan Orangtua

Semua orang akan mengalami pubertas di dalam hidupnya. Pubertas adalah proses peralihan dari masa kanakk-anak menuju masa remaja hingga dewasa.
Dan bukan rahasia umum lagi jika masa pubertas ini adalah waktu yang sulit bagi pada orangtua. Tak hanya fisik, anak cenderung mengalami perubahan emosional, ia mungkin menjadi lebih labil dan melakukan suatu hal yang tak terduga.
Mulai dari meningkatkan pergaulan, lebih mandiri, atau hingga mulai melawan pada orangtua karena emosinya yang tidak stabil.
Ketika remaja jadi suka melawan orangtua, tentu membuat Mama menjadi sedih dan kecewa. Namun, di sini Mama juga perlu mengatasi perilaku anak dengan tepat, agar anak tidak menjadi lebih membangkang dan menghormati orangtuanya.
Simak beberapa cara yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini untuk mengatasi remaja yang mulai suka melawan orangtua.
1. Hadapilah dengan halus namun tetap tegas memberi batasan

Memasuki masa-masa pubertas dapat membuat seorang anak berubah sikap dan cara berpikirnya menjadi lebih mandiri dan merasa bahwa ia bukan anak kecil lagi. Jadi jika anak remaja mama mulai melawan, maka Mama dapat mengadapinya dengan cara halus namun juga tegas.
Jika anak diperlakukan kasar, maka ia bisa cenderung menjadi semakin melawan. Sehingga cobalah untuk mendekatinya dengan halus, tapi juga penting untuk menegaskan batasan bahwa ia tak boleh bersikap tidak hormat pada orangtua.
2. Beri tahu anak apa sebab dan akibat dari perilakunya

Ketika memasuki usia remaja, maka anak akan mulai mencoba berpikir seperti orang dewasa. Sehingga sangat penting bagi orangtua untuk membimbing pola pikir anak supaya tidak ke arah yang salah. Pergaulan yang tidak tepat juga bisa membuat remaja mengarah pada perilaku buruk.
Namun, pengalaman hidup yang belum banyak juga membuat anak kesulitan mengetahui perilaku apa yang benar dan salah. Jadi ketika anak mulai menunjukkan perilaku yang melawan orangtua, Mama dapat memberitahunya sebab dan akibatnya.
Misalnya, jika anak melawan orangtua, akibatnya ia dapat membuat keputusan yang buruk dan merugikan dirinya sendiri. Selain itu, dengan memberi tahu anak sebab akibat dari perilakunya, anak dapat belajar introspeksi diri sendiri bahwa perbuatannya salah dan melakukan yang lebih baik di waktu lain.
3. Nasihatkan anak dengan perkataan yang logis

Selain berpikir secara dewasa, anak yang berusia remaja mulai mengembangkan pikirannya dengan logis. Sehingga sangat penting bagi Mama ketika anak melawan, untuk menasihatinya dengan perkataan yang masuk akal atau logis.
Hindari memberikan hukuman yang bersifat mengancam anak, karena ini bisa semakin membangkitkan jiwa pemberontaknya. Namun berikan nasihat yang menunjukkan kebijaksanaan dan wibawa sebagai orang yang lebih dewasa darinya.
Dan terkait dengan poin di atas, sampaikan nasihat ini dengan lembut dan tegas ya Ma, hindari terkesan seperti menguliahi anak, dan jaga agar komunikasi tetap dua arah.
4. Memberikan anak waktu dan kesempatan untuk berubah

Ini menjadi salah satu cara tepat menghadapi anak yang mulai melawan saat remaja. Dengan memastikan anak melakukan introspeksi diri, Mama juga dapat memberikannya kesempatan dan waktu untuk berubah.
Pada dasarnya anak yang berada dalam masa pubertas itu sangat mudah stres dan tertekan. Jika anak diberi tahu bahwa sikapnya salah pada orangtua dan tak ada lagi cara untuk mendidiknya, maka bisa-bisa ia merasa gagal menjadi anak.
Sehingga penting untuk selalu menunjukkan rasa kasih sayang orangtua dengan memaafkannya dan memberinya kesempatan untuk membenahi diri merupakan cara yang baik.
5. Beri anak kebebasan dalam membuat keputusan dengan syarat tertentu

Cara terakhir untuk menghadapi anak yang melawan pada orangtua adalah dengan melakukan diskusi dan menetapkan aturan.
Artinya, Mama tetap memberinya kebebasan dalam membuat keputusan namun dengan syarat tertentu. Misalnya, anak mama bisa bermain dengan teman-temannya, namun ia harus pulang ke rumah dalam jam yang telah di tentukan bersama-sama
Cara ini juga dapat mengajarkan remaja untuk disiplin dan bertanggung jawab dengan keputusannya sendiri.
Nah itulah beberapa cara mengatasi remaja yang mulai suka melawan orangtua. Menjadi orangtua memang tak mudah, dan Mama mungkin akan selalu menemukan tantangan ketika mengasuh anak remaja.
Ketahuilah bahwa perilaku ini adalah proses pendewasaan seorang anak, sehingga Mama perlu kuat dan sabar dalam mengatasinya. Jadikan lima cara di atas sebagai pelajaran penting untuk anak agar ia dapat menghormati orangtua dan orang dewasa lain dalam hidupnya.



















