Ketahui Tokoh-Tokoh Kebangkitan Nasional yang Memiliki Peran Penting

6 Tokoh ini berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan nasional

10 November 2021

Ketahui Tokoh-Tokoh Kebangkitan Nasional Memiliki Peran Penting
sejarahlengkap.com/ikpni.or.id/posbagus.com

Adanya kebangkitan nasional tentunya tidak lepas dari perjuangan para pahlawan dan peran para tokoh dalam memperjuangkan kemerdekaan nasional.

Para tokoh-tokoh ini berperan penting dibelakangnya. Dilansir dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan karya dari Yuyus Kardiman, dkk. Menyebutkan bahwa terdapat sekitar 6 tokoh yang berperan penting dalam kebangkitan nasional.

Lalu, siapa saja tokoh-tokoh yang berperan penting tersebut? Berikut Popmama.com sudah merangkum tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam kebangkitan nasional.

1. Dr. Wahidin Soedirohoesodo

1. Dr. Wahidin Soedirohoesodo
Facebook.com

Tokoh yang pertama adalah Dr. Wahidin Soedirohoesodo. Ia merupakan orang yang mendirikan surat kabar yang diberi nama Retno Dhoemilah bersama teman-teman seperjuangannya. 

Surat kabar ini dibentuk ke dalam dua bahasa, yakni bahasa Jawa dan juga bahasa Melayu. Dengan surat kabar inilah Wahidin Soedirohoesodo mulai menyampaikan berbagai pemikirannya mengenai nasionalisme, budi pekerti dan juga kesetaraan derajat. 

Surat kabar Retno Dhoemilah ini diketahui sudah mulai terbit di Yogyakarta pada tahun 1895.

Beliau pun bertemu dengan Soetomo yang akhirnya mereka berdua pun sepakat untuk membuat sebuah organisasi. Organisasi ini dikenal dengan nama Budi Oetomo yang lahir pada 20 Mei 1908.

Hal penting yang dilakukannya menggunakan organisasi ini salah satunya adalah untuk memajukan pendidikan bangsa. Selain itu, dengan organisasi ini ia juga mengembalikan martabat bangsa.

Sebagai seorang dokter, tentunya ia juga memberikan layanan kesehatan secara gratis sebagai bentuk dari pengabdiannya kepada masyarakat.

2. H. O. S. Tjokroaminoto

2. H. O. S. Tjokroaminoto
posbagus.com

Dikenal dengan nama H.O.S Tjokroaminoto, ia merupakan salah satu pemimpin dari organisasi pertama yang ada di Indonesia, yakni Sarekat Islam.

H.O.S Tjokroaminoto memiliki nama asli Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto. Ia pun diketahui merupakan salah satu tokoh yang memiliki keahlian dalam berpidato. Ia pun juga selalu rutin dalam menyampaikan sebuah semangat patriotisme kepada para pemuda Indonesia.

Bermula dari ditunjuk sebagai komisaris, H.O.S Tjokroaminoto kemudian diangkat menjadi seorang ketua dari organisasi Sarekat Islam. Pada saat inilah akhirnya Sarekat Islam akhirnya mulai melaju dengan sangat pesat dan berkembang menjadi sebuah organisasi besar.

Melalui perjalanannya, H.O.S Tjokroaminoto selalu menyampaikan sebuah pidato yang isinya mengkritik keras para penjajah Belanda. Sehingga akhirnya, ia pun sempat ditangkap dan kemudian masuk ke dalam penjara.

Editors' Pick

3. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo

3. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
lpmrhetor.com

Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo diketahui memulai karirnya sebagai seorang dokter pada pemerintahan Belanda di Demak.

Namun, ia pun akhirnya melihat sebuah ketidakadilan yang terjadi sehingga ia pun akhirnya mengkritik keras Belanda melalui sebuah harian kabar De Locomotief dan juga Bataviaasch Nieuwsblad.

Hingga akhirnya Belanda pun memberhentikan Tjipto Mangoenkoesoemo dari pekerjaannya sebagai dokter pemerintah lantaran kesal dan tidak menerima kritikan tersebut.

Pada saat inilah ia pun akhirnya bertemu dengan Douwess Dekker serta Soewardi Soerjaningrat. Ketiga tokoh ini pun akhirnya berhasil dalam usahanya untuk menumbuhkan rasa semangat juang dari rakyat Indonesia.

Walaupun begitu, pihak Belanda yang tidak terima tidak tinggal diam dan mengasingkan ketiga tokoh tersebut ke Belanda.

4. Dr. Soetomo

4. Dr. Soetomo
erudisi.com

Dr. Soetomo bersama dengan Wahidin Soedirohoesodo mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Budi Oetomo. Ia pun juga sempat ditunjuk sebagai ketua dari organisasi ini.

Budi Oetomo dibentuk dengan tujuan untuk memajukan pendidikan dan juga kebudayaan Indonesia. Sama halnya dengan Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo juga merupakan seorang dokter yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat.

Selain itu, ia pun diketahui juga aktif dalam berbagai bidang jurnalisme serta sempat menjadi sebuah pemimpin dari berbagai surat kabar.

Pada tahun 1924, Soetomo pernah mendirikan sebuah perkumpulan bagi orang terpelajar di Indonesia dan diberi nama dengan Indonesische Studie Club (ISC). ISC ini juga pernah berhasil dalam mendirikan sebuah koperasi, bank kredit serta sekolah tenun.

5. E. F. E. Douwes Dekker

5. E. F. E. Douwes Dekker
ikpni.or.id

Ernest Francois Eugene Douwes Dekker atau yang dikenal dengan sebutan Douwes Dekker sebenarnya adalah seorang tokoh nasional Indonesia yang mempunyai darah campuran. 

Walaupun begitu, ia pun memutuskan untuk mendukung rakyat Indonesia karena melihat banyaknya ketimpangan yang terjadi selama masa penjajahan terjadi. Ia pun juga tidak senang melihat keadaan yang terjadi pada Indonesia kala itu.

Bersama dengan Tjipto Mangoenkoesoemo dan juga Soewardi Soerjaningrat, mereka pun mulai mendirikan Indische Partij. Namun, karena dianggap terlalu keras pemerintahan Belanda pun akhirnya membubarkannya dan ketiga tokoh ini pun akhirnya ditangkap dan diasingkan ke Belanda.

6. Soewardi Soerjaningrat

6. Soewardi Soerjaningrat
sejarahlengkap.com

Soewardi Soerjaningrat atau kini yang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara merupakan seorang tokoh yang aktif dalam berbagai dunia wartawan. Ia diketahui pernah bekerja di beberapa surat kabar seperti Sediotomo, Midden JavaDe Express Oetoesan Hindia, dan berbagai jenis surat kabar lainnya.

Ketika bertemu dengan Douwess Dekker serta Tjipto Mangoenkoesoemo, mereka pun membentuk Indische Partij.

Ia pun dulunya sempat membuat sebuah tulisan yang cukup terkenal. Tulisan tersebut menyebutkan kalimat "Als Ik een Nederlander was" yang memiliki arti "Seandainya saya seorang Belanda".

Ia juga pernah menuliskan "Een voor Allen maar Ook Aleen voor Een" yang memiliki arti "Satu untuk semua, tapi semua untuk satu juga".

Ketika diasingkan ke Belanda, ia pun kembali ke Indonesia dan mendirikan sebuah sekolah yang diberi nama National Onderwijs Institut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat usia 40 tahun, ia pun mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara seperti yang dikenal hingga saat ini.

Nah, itulah informasi lengkap mengenai nama tokoh-tokoh yang memiliki peran penting dalam kebangkitan nasional yang perlu anak mama ketahui. Bagaimana? Sudah kenal dengan para tokoh yang memperjuangkan kemerdekaan dalam kebangkitan nasional ini bukan?

Baca juga:

The Latest