Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Erika Richardo, Temukan Inspirasi Berkarya dari Hal Sederhana

Erika melukis di sekolah lukis
Instagram.com/erikarichardo
Intinya sih...
  • Erika menyederhanakan seni agar mudah dipahami dan dinikmati anak muda melalui media sosial karena seni adalah untuk semua
  • Kisahnya mengajarkan bahwa karya bukan hanya soal produk akhir, tapi perjalanan, konsistensi, dan keberanian mencoba.
  • Melalui Rumah Lukis dan kegiatan sosial, Erika menunjukkan kreativitas bisa membuka peluang baru bagi komunitas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam talkshow IDEAFEST bertajuk “Artist or Influencer First? or Otherwise” (Sabtu, 1/11/2025), Erika Richardo membagikan perjalanan inspiratifnya sebagai anak muda yang berdampak bagi karya seni lukis Indonesia.

Erika banyak berbagi cerita tentang perjalanan awalnya hingga menjadi influencer besar seperti sekarang. Memulai kariernya dari nol, Erika memiliki visi yang sederhana, “Aku ingin seni bisa diakses dan dicintai oleh siapa saja.”

Melalui tagar #LUKISDI, ia menunjukkan bahwa seni dapat tercipta dari hal-hal kecil di sekitar kita. Series yang Perempuan muda Indonesia bawakan ini, mampu menyalakan kembali semangat berkarya dalam diri kita semua.

Popmama.com akan mengulas kisah inspiratifnya secara lengkap, bagaimana Erika Richardo temukan inspirasi berkarya dari hal sederhana.

1. Karya datang sebelum pengakuan

Erika pada talkshow IDEAFEST
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Di SMP, Erika sudah mulai melukis di kanvas. Tahun 2017, ia memberanikan diri membuka jasa komisi lukisan untuk mendapat uang jajan sendiri. Bukan untuk pencitraan, bukan untuk “jadi terkenal”. Ia hanya ingin karyanya bermakna dan sampai ke tangan orang yang benar-benar menghargainya.

Momen sederhana itu justru menjadi sumber motivasi terbesar, bahwa proses kreatifnya bisa membuat orang lain ikut merasakan sesuatu. Pengalaman ini mengajarkan satu hal, yakni pengakuan bukan tujuan utama, melainkan hasil dari kerja yang konsisten dan jujur.

Semakin ia membagikan karya-karyanya, semakin besar keberanian dan semangatnya untuk terus berkarya.

2. Seni harus bisa dijangkau siapa saja, artist for everyone

Erika melukis pada pesawat terbang
Instagram.com/erikarichardo

Saat mulai membuat konten pada tahun 2020, Erika menyadari bahwa seni terasa “jauh” bagi banyak orang Indonesia. Topik seni dianggap rumit, eksklusif, dan tidak semua orang merasa cocok.

Tantangan terbesar yang harus ia hadapi saat memutuskan masuk ke TikTok adalah konten hiburan dance yang pergerakan algoritmanya cenderung cepat, sementara seni lukis yang dibagikan Erika, jarang dilirik.

“Strategi awalnya adalah gimana cara orang umum itu suka sama seni, maka aku menggunakan ‘bahasa bayi’ supaya dapat awareness sebanyak-banyaknya. Visiku adalah artist for everyone. Aku mau orang tahu bahwa seni itu bisa dikaryakan oleh siapa saja dan dari apapun,” jelas Erika.

Mulai serius dengan kontennya, Erika semakin membuka peluang dengan berbagai strategi dalam mengenalkan seni lukis ke audience.

“Awalnya, orang Indonesia kalau berbicara soal seni lukis di platform itu nggak ada yang tertarik, mereka belum ngerti soal keunikan ini. Maka aku berikan pandangan baru bahwa seni itu selalu ada di kehidupan sehari-hari dengan tagar #LUKISDI. Itulah cara aku aplikasikan seni ke dalam konten yang akhirnya algoritma menyusul cepat,” tegasnya.

Tagar #LUKISDI miliknya memperlihatkan bahwa seni lukis bisa dimulai dari mana saja, seperti lantai, tas, botol minum, gadget, kaca, tidak harus di kanvas. Kegigihannya berbuah manis, Erika banyak menginspirasi anak muda Indonesia memulai karya seninya.

3. Artist or Influencer, I can be both!

Erika dan lukisannya
Instagram.com/erikarichardo

Selama menjadi konten kreator, Erika sering mendapat pertanyaan, “Kamu influencer atau seniman?”

Bagi Erika, jawabannya sederhana. Ia melihat bahwa berkarya tidak harus dibatasi oleh medium.

“Melukis di kanvas itu berkarya. Media sosial juga tempat berkarya. Storytelling adalah karya. Mengemas gagasan dalam satu video pun karya. Kalau kita punya alat dan kemampuan, kenapa tidak dipakai semua? Media sosial justru memberiku kesempatan untuk menjadi keduanya,” jawabnya.

Erika tidak ingin memilih hanya satu label. Ia nyaman dikenal sebagai seniman dan influencer. Di era digital, seniman tidak lagi harus terpaku pada galeri atau pameran, media sosial bisa menjadi panggung untuk memperlihatkan proses dan hasil karya kepada lebih banyak orang.

Erika membuktikan bahwa anak muda bisa berkarya sekaligus berdaya. Menghasilkan karya seni, membangun komunitas, dan memengaruhi orang lain untuk kembali menghargai proses kreatif.

4. Personal branding dimulai dari nilai dalam diri

Erika saat wawancara dengan Popmama.com
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Menurut Erika, nilai diri (value) adalah hal yang tidak bisa ditawar. Saat menerima tawaran kerja sama, ia selalu memastikan bahwa brand atau proyek yang datang sejalan dengan prinsip yang ia pegang, meskipun tawaran uangnya besar.

“Uang memang penting, tapi nilai dan prinsip kita lebih penting,” ujar Erika. “Kita pasti punya value tertentu. Ada idealisme yang ingin kita jaga. Meskipun ada godaan, lebih baik memilih jalan yang tepat untuk diri kita. Kalau kita konsisten, pasti ada jalannya meski harus coba berkali-kali.”

Dari Erika, anak belajar bahwa:

  • Tidak semua kesempatan harus diambil.
  • Kita perlu tahu apa yang kita yakini, apa yang boleh diterima, dan apa yang harus ditolak.
  • Memegang prinsip adalah bentuk menghargai diri sendiri.

Ini mengajarkan anak mengenal batas diri: berani berkata “ini bukan untuk aku”, meski tawarannya terlihat menggiurkan.

5. Komunitas lebih penting dari jumlah pengikut

Erika saat melukis di mobil
Instagram.com/erikarichardo

Followers itu angka. Komunitas adalah ekosistem,” ujarnya.

Ia tidak hanya mencari orang yang menonton, tetapi orang yang bertumbuh bersama. Ia aktif membangun interaksi, bukan sekadar memposting karya. Erika ingin platform-nya menjadi ruang belajar, tempat anak-anak mengenal seni, bereksplorasi, dan merasa diterima.

Menurutnya, berkarya akan terasa berbeda ketika ada komunitas yang mendukung proses, bukan hanya memuji hasil. Bertemanlah dengan orang yang memberi dukungan, membangun keberanian, dan merayakan prosesmu bukan hanya hasil akhirnya.

Erika percaya, karena banyak anak belajar dari platform-nya, maka platform itu harus dijaga dengan tanggung jawab. Bukan sekadar tempat mengumpulkan angka, tetapi ruang aman untuk berkembang.

6. Menggunakan kreativitas untuk memberi dampak

Erika dan anak-anak di rumah lukisnya
Instagram.com/erikarichardo

Bagi Erika, berkarya bukan hanya tentang hasil atau popularitas. Kreativitas juga bisa menjadi jalan untuk membantu orang lain. Bersama timnya, ia membentuk Rumah Lukis, sebuah gerakan sosial yang membawa alat gambar ke panti asuhan, rumah sakit, dan sekolah dengan fasilitas terbatas.

“Rumah Lukis itu bukan brand, bukan charity. Ini social movement,” jelasnya.

Saat membangun ulang dua sekolah di Lombok, Erika menyaksikan momen yang mengharukan, anak-anak di sana menyentuh pensil warna untuk pertama kalinya. Dari situ ia memahami bahwa kreativitas adalah pengalaman yang bisa membuka dunia baru bagi seseorang.

Dalam keterlibatannya pada program membangun ulang sekolah-sekolah yang minim fasilitas, Erika memiliki mimpi,  “Akan menyenangkan kalau fasilitas pendidikan mereka bisa sama seperti yang kita dapat,” tuturnya.

Menurut Erika, ketika seseorang melakukan sesuatu dengan passion, energinya akan selalu mengalir dan dampaknya bisa lebih besar daripada yang dibayangkan.

7. Tiga karakter yang wajib dimiliki anak muda menurut Erika

Erika membagikan tiga karakter wajib dimiliki anak muda masa kini
Popmama.com/Sekar Gadis Biantara

Menurut Erika, anak muda sebaiknya menanamkan tiga hal penting untuk bisa berkembang:

  1. Kegigihan, kemampuan untuk bangkit sendiri saat menghadapi kegagalan.
  2. Adaptif, siap menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan baru.
  3. Kemampuan brainstorming, kreatif dan menemukan solusi, karena tanpa tiga hal ini, kita bisa ketinggalan jauh.

Ia menekankan, ketika memiliki tujuan yang jelas, usaha yang kita lakukan akan memberi rasa fulfillment.

Selain itu, Erika mendorong anak muda untuk mengeksplorasi banyak hal. Dengan mencoba berbagai hal, kita bisa tumbuh, menemukan passion, dan benar-benar menikmati prosesnya.
“Pastikan semua yang kamu lakukan adalah hal-hal yang benar-benar kamu suka,” pesannya.

Itulah kisah menarik Erika Richardo temukan inspirasi berkarya dari hal sederhana.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Playtopia Adventure, Playground Terbesar di Pulau Jawa!

13 Des 2025, 08:30 WIBBig Kid