7 Efek Positif Seni Lukis terhadap Kreativitas dan Kecerdasan Balita

Melukis tidak hanya sekedar duduk di meja, mencoret-coret sesukanya dengan kuas. Melukis mengajarkan anak untuk menjadi lebih kreatif dan peka terhadap sekitarnya.
Ya, memang untuk anak-anak yang lebih kecil seperti toddler, melukis bisa menjadi kegiatan yang membuat berantakan lingkungan sekitarnya. Namun, itu justru membuat mereka senang dan efektif meningkatkan kemampuan sensorik anak.
Kreativitas adalah suatu yang dapat dikembangkan, bukan suatu bakat yang 'dilahirkan'. Anak-anak belajar untuk memahami informasi visual jauh sebelum mereka mengenal tulisan.
Sejak umur satu tahun, mereka belajar mengenai wajah dan objek di sekitarnya, dan di umur tiga tahun, mereka mencoba memakai gambaran itu untuk mengomunikasikan apa yang ia lihat dan rasakan.
Tahukah Mama, ada banyak efek positif yang diberikan kegiatan ini untuk perkembangan anak terutama di usia toddlernya? Simak artikel Popmama.com berikut mengenai 7 efek positif seni lukis terhadap kreativitas dan kecerdasan balita 1–3 tahun.
1. Belajar manajemen emosi dan behavior guidance

Melukis tidak hanya menjadi sarana ekspresi saja, tetapi juga membantu anak-anak memahami dan mengelola emosi mereka.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 oleh Chaoyang University of Technology, Taiwan, menunjukkan bahwa kegiatan melukis dapat meningkatkan interaksi sosial dan hubungan interpersonal anak-anak.
Anak-anak menjadi lebih aktif, belajar berbagi dengan sesama, dan lebih mudah berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan orang lain seperti kegiatan keluarga.
Selain itu, melukis juga terbukti merangsang perkembangan bahasa dan pola pikir anak secara bertahap.
Dalam riset itu, anak-anak yang terlibat menggunakan bahasa yang positif lebih banyak daripada sebelumnya. Ini menunjukkan adanya peningkatan dalam kemampuan komunikasi mereka.
Keterampilan sosial dan emosional yang diperlihatkan menunjukkan bahwa aktivitas ini dapat menjadi salah satu cara efektif untuk mendukung perkembangan holistik anak sejak usia dini.
2. Meningkatkan literasi visual

Anak-anak pada dasarnya memiliki ketertarikan alami terhadap gambar dan produk visual lainnya. Ketika mereka diajarkan melukis sejak usia dini, mereka dapat dengan cepat mendapatkan pemahaman mendalam tentang elemen dasar literasi visual.
Dengan memahami elemen-elemen ini lebih awal, mereka juga lebih siap untuk mempelajari konsep seni yang lebih kompleks, seperti menerapkan kombinasi warna dan memahami cara menciptakan suatu karya seni.
Penelitian yang dilakukan oleh Irene Lopatovska pada tahun 2016 mendukung hal ini, dengan menunjukkan bahwa kebiasaan melukis dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap elemen-elemen visual.
Hal ini terlihat dari perkembangan kemampuan mereka di usia yang lebih tua, di mana mereka cenderung lebih mudah mengenali elemen yang pernah mereka gambar sebelumnya.
3. Membantu mengomunikasikan ekspresi artistik mereka

Melukis merupakan salah satu cara yang sangat efektif bagi anak-anak untuk mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan imajinasi mereka, baik secara lisan maupun melalui medium visual.
Aktivitas ini tidak hanya mendukung perkembangan kreativitas mereka, tetapi juga menjadi sarana penting untuk komunikasi yang lebih mendalam.
Ketika anak-anak melukis, mereka secara tidak langsung menuangkan apa yang ada di pikiran mereka ke dalam bentuk visual yang dapat diinterpretasikan oleh orang dewasa.
Dalam banyak kasus, melukis membantu anak-anak untuk menjadi lebih kritis dalam memandang berbagai hal di sekitar mereka. Selain itu, ada kalanya anak-anak merasa lebih nyaman menyampaikan apa yang mereka rasakan melalui gambar daripada melalui kata-kata.
Media melukis memberikan ruang bagi anak-anak untuk berbicara tanpa harus menggunakan bahasa verbal, yang terkadang sulit mereka ungkapkan.
Dalam hal ini, melukis dapat menjadi jendela yang memungkinkan orangtua untuk memahami perasaan anak-anak mereka dengan lebih baik.
Melalui gambar yang mereka buat, orangtua dapat menangkap emosi, pemikiran, atau bahkan kekhawatiran yang mungkin sulit diungkapkan melalui percakapan biasa.
4. Perkembangan psikomotorik halus

Penggunaan alat lukis seperti kuas dan cat warna memainkan peran penting dalam membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Melalui aktivitas melukis, anak-anak dapat melatih koordinasi antara tangan dan mata mereka.
Latihan ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan menggerakkan tangan dengan terampil, sehingga ketika mereka mulai belajar menulis di usia TK, mereka sudah memiliki kemampuan untuk memegang pensil dengan presisi.
5. Membantu meningkatkan imajinasi

Kemampuan untuk merasakan apa yang terjadi di sekitarnya melalui berbagai alat yang diberikan kepadanya untuk melukis membantu anak membangun koneksi dan mendorong pola pikir imajinatif.
Hal ini dapat membangkitkan rasa ingin tahu mereka, berani mencoba hal baru, dan menjelajah lebih jauh.
Kreativitas bisa muncul dari mana saja dan melalui berbagai bentuk. Kegiatan melukis memiliki peran yang sangat penting dalam memunculkan dan mengembangkan kreativitas anak.
Melalui melukis, anak-anak diberi kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai ide, warna, bentuk, dan konsep dengan cara yang tidak terbatas.
Proses ini memungkinkan mereka untuk mengembangkan cara berpikir yang out-of-the-box serta melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
6. Membantu menciptakan style seninya

Proses ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan gaya seni yang dipakai anak. Saat anak merasa percaya diri dalam berkarya, mereka akan lebih bebas mengekspresikan diri.
Mereka mulai menemukan gaya apa yang mereka sukai—dari warna, bentuk, hingga teknik yang digunakan. Melalui eksplorasi dan eksperimen yang berulang, anak secara bertahap mengembangkan ciri khas atau gaya seni mereka sendiri.
Memberikan kepercayaan diri itu kepadanya sedari kecil akan membuat mereka berani mencoba hal baru dan yakin pada kemampuan kreatif yang mereka miliki.
7. Mengembangkan kemampuan untuk berinovasi dan problem solving

Melukis memberikan ruang yang ideal bagi anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir divergen, yaitu keterampilan berpikir kreatif yang memungkinkan mereka mengenali masalah serta menemukan solusi yang inovatif.
Aktivitas ini membantu anak-anak melatih cara berpikir yang fleksibel dan terbuka terhadap berbagai kemungkinan, yang menjadi dasar penting dalam membangun kemampuan untuk berinovasi.
Inilah alasan mengapa konsep STEM (Science, Technology, Engineering, Math) telah berkembang menjadi STEAM dengan menambahkan unsur Art (seni).
Untuk menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga mampu menciptakan sesuatu yang baru, kemampuan berinovasi harus menjadi prioritas. Seni, oleh karena itu, seharusnya menjadi bagian darinya.
Itu dia, 7 efek positif seni lukis terhadap kreativitas dan kecerdasan balita 1–3 tahun dirangkumkan secara khusus oleh Popmama.com.
Ma, tidak perlu terlalu khawatir tentang rumah yang berantakan atau waktu ekstra untuk membersihkannya.
Semakin sering si Kecil berinteraksi dengan alat-alat lukis, semakin baik perkembangan kemampuan sensoriknya.
Kadangkala kita harus mengorbankan sedikit hal untuk meraih kebermanfaatan yang lebih besar. Semangat, ya, Ma!
Baca juga:
Lukisan Seorang Anak Berusia 2 Tahun Terjual Ratusan Juta!
Manfaat Melukis dengan Jari untuk Perkembangan Bayi
5 Manfaat Melukis dengan Jari untuk Perkembangan Balita