5 Dampak Buruk dari Kecanduan Media Sosial pada Anak Remaja

Di balik manfaatnya, media sosial menyimpan sisi kelam yang berdampak buruk bagi kehidupan remaja

30 Oktober 2021

5 Dampak Buruk dari Kecanduan Media Sosial Anak Remaja
Freepik

Bukan rahasia umum lagi jika anak remaja saat ini tak dapat dipisahkan dari ponsel dan media sosial. Walaupun memiliki segudang manfaat positif, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat menimbulkan sisi kelam bagi remaja.

Anak remaja yang tidak dapat mengontrol dirinya, akan terjebak dalam kecanduan media sosial. Jika dibiarkan terus menerus, kecanduan media sosial dapat memengaruhi kehidupan anak dan berdampak buruk.

Lantas, apa saja dampak buruk dari kecanduan media sosial pada anak remaja?

Kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa dampak buruk dari kecanduan media sosial yang dapat dialami oleh anak remaja. Yuk cegah sebelum anak kecanduan!

1. Mengalami krisis atau kurangnya percaya diri

1. Mengalami krisis atau kurang percaya diri
Freepik

Mungkin Mama sudah tak asing lagi dengan istilah insecure, bukan? Istilah ini juga bukanlah hal asing lagi di telinga remaja muda. Banyak dari anak-anak remaja yang menggunakan istilah tersebut untuk menunjukkan bahwa dirinya sedang berada dalam fase krisis atau kurang percaya diri.

Salah satu hal yang dapat memicu terjadinya krisis percaya diri adalah bermain media sosial. Hampir sebagian besar waktu yang dilakukan remaja hanya dihabiskan berselancar melihat kehidupan orang lain yang terlihat menyenangkan.

Pada akhirnya, rasa minder menyelimuti diri remaja, dan ia pun bisa terjebak dalam rasa minder yang tak berkesudahan.

Editors' Pick

2. Membentuk gaya hidup yang boros alias konsumtif

2. Membentuk gaya hidup boros alias konsumtif
Freepik

Tanpa disadari, kecanduan bermain media sosial dapat mendorong remaja untuk lebih boros alias konsumtif. Gaya hidup yang serba ada ini memang terlihat menyenangkan. Karena remaja tentu tidak akan menolak ketika semua keinginannya bisa dituruti, kan Ma?

Nah ketika remaja sudah kecanduan media sosial, ia berisiko menghabiskan sebagian besar tabungannya untuk membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan anak mungkin tak tanggung-tanggung untuk meminta Mama membelikannya.

Kecenderungan bermain media sosial ini seringkali mempengaruhi diri remaja, sehingga ia terobsesi untuk memiliki hal-hal yang sedang menjadi tren saat ini tanpa melihat kemampuan diri.

3. Membuat remaja lebih mudah tertekan

3. Membuat remaja lebih mudah tertekan
Freepik

Mama mungkin akan sangat jarang atau bahkan tidak pernah melihat orang menunjukkan kesedihannya di media sosial. Tentu saja, karena media sosial menjadi wadah bagi mereka yang menggunakannya untuk membagikan sisi kehidupannya yang menyenangkan.

Namun, sebaliknya media sosial juga sebagai topeng yang menyembunyikan kehidupan asli seseorang. Anak mungkin akan melihat hidup orang lain yang selalu penuh dengan kesenangan dan keseruan. Bisa belanja apa pun, jalan-jalan sesuka hati, hingga mudah menggapai keberhasilan.

Ini dapat membuat remaja membandingkan dengan kehidupannya sendiri, yang mungkin dipenuhi tantangan dan perjuangan tiada usai. Sehingga, terlalu sering mengamati kehidupan orang lain di media sosial dapat membuat mental remaja lebih tertekan.

4. Mengabaikan belajar dan pekerjaan rumah jadi terbengkalai

4. Mengabaikan belajar pekerjaan rumah jadi terbengkalai
Freepik

Siapa yang tidak suka menghabiskan waktu untuk berselancar di media sosial? Tentu setiap remaja pasti menyukainya. Namun sayangnya, tidak semua anak bisa mengontrol diri dengan cermat.

Akibatnya, banyak dari mereka yang terjebak dalam kecanduan media sosial sampai sering lupa waktu. Jika tidak segera dihentikan, hal ini tentu akan merugikan masa depan anak lho!

Kecenderungan dalam bermain media sosial akan membuat waktu anak untuk belajar jadi terbuang sia-sia. Tanpa disadari, pekerjaan rumah yang seharusnya sudah selesai akhirnya terbengkalai.

5. Tidak dapat memilah mana informasi benar dan yang salah

5. Tidak dapat memilah mana informasi benar salah
Freepik/Pvproduction

Seperti yang disebutkan sebelyumnya, media sosial ibarat dua sisi koin yang berlawanan. Ada sisi positif dan negatif yang menyertainya. Salah satu hal negatif yang sering ditemukan di media sosial adalah adanya berita hoaks yang bertebaran.

Seringkali remaja menemukan informasi palsu yang dikemas dengan bahasa yang menarik, sehingga membuatnya terpengaruh. Risiko yang akan terjadi jika remaja mengalami kecanduan media sosial adalah sering terjebak dalam informasi dan berita hoaks.

Nah saat sudah kecanduan dengan media sosial, remaja tidak lagi mampu berpikir jernih untuk memilah mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah.

Kini Mama telah mengetahui apa saja dampak buruk dari kecanduan media sosial pada anak remaja. Penggunaan media sosial harus disertai dengan kontrol diri yang cermat, agar tidak membawa kerugian ke masa depan remaja.

Untuk itu, coba batasi penggunaan media sosial anak dengan mengajaknya melakukan kegiatan produktif lain, ini mungkin juga akan membuat anak menemukan hobi dan keterampilan baru lho! Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!

The Latest