Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Jangan Disepelekan, Anak Sering Mengeluh Bisa Berdampak pada Kesehatan

Freepik/User16766420
Freepik/User16766420

Sering mendengar anak mengeluh Ma? Mengeluh mungkin menjadi kebiasaan yang dianggap wajar. Padahal menurut penelitian, sering mengeluh dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak.

Dalam batasan yang tidak wajar, mengeluh juga akan berdampak pada penurunan kualitas hidup pada setiap diri manusia, yang pada akhirnya selain berdampak pada diri sendiri juga bisa memengaruhi orang lain disekitar anak.

Apa saja ya Ma dampak mengeluh bagi kehidupan anak? Dan bagaimana cara menguranginya? Kali ini Popmama.com akan membahas dampak buruk sering mengeluh.

Perhatikan ketika anak sering mengeluh dan bagaimana cara mengurangi gaya hidup anak yang suka mengeluh. Simak dampak sering mengeluh bagi kesehatan anak di bawah ini!

1. Mengeluh membuat anak terus berpikir negatif

Freepik
Freepik

Semakin sering anak mengeluh, maka semakin besar kemungkinan anak memiliki pikiran negatif di kemudian hari.

Dilansir dari WKBW New York, ahli saraf biasanya menggunakan frase "Sinapsis yang menyatukan kawat," untuk menjelaskan konsep ini.

Setiap kali anak mengeluh, otak secara fisik mengubah dirinya sendiri untuk membuat lebih mudah dan lebih mungkin untuk reaksi tersebut, alias jenis pemikiran yang terjadi lagi. Pikiran negatif yang memicu mengeluh akhirnya menghasilkan lebih banyak pemikiran negatif lainnya.

2. Dapat merusak memori

Freepik
Freepik

Dilansir dari CNBC.com, sebuah penelitian di Stanford tahun 1996 menunjukkan bahwa inilah saatnya untuk berhenti mengeluh. Mengeluh selama 30 menit atau lebih dapat merusak otak secara fisik.

Para peneliti menggunakan pemindaian Magnetic Resonance Imaging (MRI) resolusi tinggi dan menemukan "hubungan antara pengalaman hidup stres jangka panjang, paparan jangka panjang terhadap hormon yang diproduksi selama stres, dan penyusutan hipokampus," tulis penulis studi tersebut.

Hipokampus yang lebih kecil menyebabkan penurunan memori dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru, di antara fungsi-fungsi lainnya. Hal ini dapat terjadi bahkan hanya dari beberapa hari stres dan menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Bagian terburuknya adalah rata-rata orang mengeluh antara 15 hingga 30 kali sehari, menurut Will Bowen, penulis buku terlaris "A Complaint-Free World."

3. Berdampak pada kesehatan psikisnya

Freepik/Vh-studio
Freepik/Vh-studio

Menurut M1 Psychology, terdapat bukti empiris bahwa kesehatan otak manusia tergantung dari bagaimana ia mengolah kesehatan psikisnya. Secara tak langsung, mengeluh dan berpikir negatif dapat membuat kualitas kerja otak kian menurun.

4. Mengeluh dapat meningkatkan tingkat kortisol atau hormon stres anak

Freepik
Freepik

Saat anak mengeluh, secara tidak sadar ia meningkatkan kadar kortisol, yang juga dikenal sebagai hormon stres. Kadar kortisol yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko depresi, masalah pencernaan, masalah tidur, tekanan darah tinggi, dan bahkan peningkatan risiko penyakit jantung.

5. Mempersingkat usia

Freepik
Freepik

Mengeluh terus-menerus tidak hanya buruk pada saat ini, tetapi dapat merugikan kehidupan anak dalam jangka panjang.

Satu studi yang diterbitkan dalam Archives of General Psychiatry menemukan bahwa orang yang optimis hidup lebih lama daripada orang yang pesimis, dengan risiko kematian 55 persen lebih rendah dari semua penyebab dan risiko kematian akibat gagal jantung 23 persen lebih rendah.

6. Membuat orang-orang di sekitar anak juga negatif

Freepik
Freepik

Anak tentunya tidak ingin berada di sekitar lingkungan yang tidak menyenangkan, nah hal tersebut juga dirasakan oleh orang lain ketika anak terus mengeluh. Hingga pada akhirnya anak mungkin menemukan teman-temannya juga menyesuaikan kebiasaan negatif ini.

Mendengarkan seseorang yang mengeluh juga membuat anak cenderung bersikap negatif. Seperti yang banyak dikatakan, "burung berbulu cenderung berkumpul bersama" jadi jika anak ingin memiliki hidup yang lebih positif, hindari sering mengeluh di antara teman-temannya dan carilah teman yang juga pandai dalam menyimpan pikiran buruk.

7. Membuat anak merasa tidak berdaya, putus asa, dan menjadi korban

Freepik
Freepik

Kembali dilansir dari M1psychology.com, mengeluh tentang ketidakpuasan secara teratur dapat membuat anak justru merasa tidak berdaya, putus asa, dan menjadi korban. Seiring waktu, ketidakpuasan dan perasaan tidak berdaya ini dapat berdampak negatif pada suasana hati, harga diri, dan kesehatan mental secara umum.

Jika ada sesuatu yang mengganggu anak, sebaiknya lakukan tindakan yang tepat untuk membantu menghilangkan atau menyelesaikan masalah tersebut. Mama bisa menerapkan berbagai cara yang bisa anak lakukan untuk mengurangi tindakan mengeluh, seperti di bawah ini:

Tips untuk Mengurangi dan Mengatasi Anak yang Sering Mengeluh

Freepik/Dragonimages
Freepik/Dragonimages

Jika perilaku mengeluh anak telah berdampak pada keluhan kronis yang mulai mengganggu kesehatan mentalnya, berikut ada beberapa tips berguna untuk mengurangi dan mengatasi anak mengeluh:

  • Akui hal-hal negatif yang terjadi dan bagaimana pengaruhnya terhadap anak. Akui rasa frustrasi atau amarahnya tentang situasi atau orang atau apa pun yang memicu keluhannya tersebut.
  • Ubah pandangan anak tentang masalah. Situasi dan seseorang yang bermasalah dapat memberi anak kesempatan untuk belajar dan berkembang.
  • Fokus pada solusi. Jika anak tetap fokus pada apa yang salah, ia hany dapat menghambat pertumbuhannya dan mencegah solusi datang. Lakukan sesuatu yang akan membantu otak memasuki cara pemecahan masalah yang kreatif.
  • Pergi dan lakukan sesuatu untuk mengalihkan pikiran anak dari keluhan, seperti ajak anak untuk mengenakan sepatu larinya dan lakukan joging, atau dengarkan musik.
  • Buat jurnal rasa syukur. Mama dapat meminta anak membuat daftar atau menulis tentang hal-hal yang ia syukuri setiap hari. Berfokus pada apa yang anak syukuri dapat membantunya mengalihkan pikiran dari keluhan. Rasa syukur juga dapat menyegarkan kembali otak dengan menjauhkan sikap negatif mengeluh.

Jika Mama menemukan anak yang terus-menerus mengeluh atau selalu berpikir negatif tentang kehidupan, alih-alih mengeluh, Mama juga bisa mengajak anak memilih pikiran dan kata-kata yang akan menghasilkan solusi.

Itulah dampak buruk sering mengeluh bagi kesehatan anak. Daripada membuang-buang waktu dan energi untuk mengeluh, ajak anak untuk menggunakan energinya untuk mencari kebahagiaan. Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Viral! Anak SD di Jakarta Barat Dilarikan ke IGD karena Gula Darah Tinggi

21 Des 2025, 10:05 WIBBig Kid