6 Hari Besar Agama Hindu di Indonesia, Yuk Beri Tahu Anak!

Ada hari besar Agama Hindu yang baru saja dirayakan, apa anak bisa menebaknya?

11 Juni 2022

6 Hari Besar Agama Hindu Indonesia, Yuk Beri Tahu Anak
bali.kemenag.go.id

Hingga saat ini, pulau Bali menjadi pusat agama Hindu di Indonesia. Di sana menjadi populasi terbesar umat Hindu berada.

Sama seperti agama-agama lainnya di Indonesia yang memiliki hari besar keagamaan, sebagai umat beragama, umat Hindu juga memiliki hari besar.

Misalnya Agama Hindu yang memiliki Hari Raya Galungan dan Nyepi yang dijadikan sebagai hari libur nasional di Indonesia. Nama-nama hari besar keagamaan Hindu di Bali yang penetapannya berdasarkan kalender Saka dan Wuku  

Namun ternyata, ada beberapa hari besar Agama Hindu lainnya lho!

Penasaran? Yuk beri tahu anak 6 hari besar Agama Hindu di Indonesia yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Hari Raya Siwaratri

1. Hari Raya Siwaratri
klungkungkab.go.id

Hari Raya Siwaratri merupakan sebuah festival dan hari raya umat Hindu yang diselenggarakan setiap tahun untuk memperingati Dewa Siwa.

Festival ini dikenal juga dengan sebutan padmaraja ratri, yang menjadi alternatif atau sebutan dari Maha Siwaratri. Siwaratri sendiri secara harfiah berarti malam agung Dewa Siwa.

Festival ini diperingati setiap tahun pada malam ke-13 atau hari ke-14 di bulan Magha dalam penanggalan Hindu. Festival ini dirayakan dengan mempersembahkan daun Bael atau Bilwa kepada Dewa Siwa, sepanjang hari berpuasa dan sepanjang malam begadang.

Sepanjang hari seluruh pemuja Dewa Siwa akan melantunkan mantra suci Pancaksara yang didedikasikan kepada Dewa "Om Nama Siwaya".

2. Hari Raya Galungan

2. Hari Raya Galungan
timesindonesia.co.id

Anak tentu sudah tak asing dengan Hari raya Galungan, bukan?

Hari Raya Galungan di tahun 2022 ini baru saja dirayakan pada 8 Juni lalu, dan selalu diperingati oleh umat Hindu setiap 6 bulan (210 hari).

Hari Raya Galungan merupakan hari para umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagat raya beserta seluruh isinya, serta merayakan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma).

Sebagai ucapan syukur, umat Hindu memberi dan melakukan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara.

Perayaan Hari Raya Galungan identik dengan penjor yang dipasang di tepi jalan, menghiasi jalan raya yang bernuansa alami. Penjor yang terpasang di tepi jalan (setiap rumah) sendiri merupakan aturan ke hadapan Bhatara Mahadewa.

Penjor sendiri adalah bambu yang dihias sedemikian rupa, ini menjadi tradisi masyarakat yang beragama Hindu.

Editors' Pick

3. Hari Raya Kuningan

3. Hari Raya Kuningan
budaya-indonesia.org

Hari Besar Agama Hindu di Indonesia lainnya adalah Kuningan. Ini merupakan salah satu hari raya umat Hindu yang menjadi lanjutan dari rangkaian hari raya Galungan.

Pelaksanaannya bertepatan 10 hari setelah perayaan Galungan. Kuningan yang bermakna warna kuning dan wuku ke 12.

Wuku merupakan penanggalan tradisional dengan memperhitungkan 1 wuku setara dengan 7 hari. Jumlah total hari pada kalender wuku adalah 420 hari dalam satu tahun. Sementara itu, Kuningan akan dirayakan setiap 210 hari pada hari Saniscara Kliwon, wuku Kuningan.

Saat hari raya Kuningan tiba, semua umat Hindu akan menyampaikan hatur sembah untuk memohon keberkahan, keselamatan, dan kesejahteraan untuk semua umat. Umat Hindu juga melakukan tuntunan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

4. Hari Raya Saraswati

4. Hari Raya Saraswati
regional.kompas.com

Hari Raya Saraswati juga disebut dengan hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati, yang jatuh pada tiap-tiap hari Saniscara Umanis wuku Watugunung.

Hari raya Saraswati adalah hari yang penting bagi umat hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan.

Hal ini karena Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia.

Di hari Saraswati biasanya para siswa sekolah di pagi hari sudah sibuk mempersiapkan upacara sembahyang di sekolah masing-masing. Setelah itu biasanya para siswa melanjutkan sembahyang ke pura-pura lainnya.

5. Hari Raya Pagerwesi

5. Hari Raya Pagerwesi
denpasarkota.go.id

Hari Raya Pagerwesi jatuh setiap Rabu Kliwon wuku Sinta. Pagerwesi merupakan hari suci umat Hindu yang jatuh setiap empat hari setelah Hari Saraswati.

Pada hari Pagerwesi ini menjadi simbol pemujaan kepada Dewa Siwa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Pramesti Guru. Hal itu karena guru memiliki fungsi adiluhung sebagai penuntun.

6. Hari Raya Nyepi

6. Hari Raya Nyepi
krjogja.com

Hari besar Agama Hindu yang terakhir adalah Hari Raya Nyepi. Ini adalah hari yang menjadi syarat bagi masyarakat Hindu dalam menyambut tahun baru Saka.

Meskipun perayaan Nyepi ditetapkan sebagai hari libur nasional, namun, umat Hindu umat Hindu di Indonesia berupaya menahan hasrat untuk tidak keluar rumah, bekerja, menghidupkan perapian, ataupun mengujarkan kalimat-kalimat tertentu.

Sebab, Nyepi merupakan waktu untuk mengevaluasi diri. Misalnya dengan berdiam diri di rumah dan tidak beraktivitas. Mereka justru menggunakan hari liburi ini untuk merenungi usaha dan hasil kerja selama setahun sekaligus tahun-tahun sebelumnya.

Tahapan pelaksanaan Hari Raya Nyepi juga menyimpan arti masing-masing. Misalnya upacara Melasti, Mecaru, Pengerupukan, Nyepi hingga Ngembak Geni, dilakukan dengan ritual-ritual yang khas.

Nah itulah informasi seputar 6 hari besar Agama Hindu di Indonesia, yang perlu anak ketahui.

Dengan mengetahui berbagai hari besar keagamaan di Indonesia, diharapkan agar generasi masa depan Indonesia dapat saling menghormati dan menghargai perbedaan setiap keyakinan ya!

Baca juga:

The Latest