Penting! Ini Dia 20 Contoh Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

Jika tidak dikeluarkan, sisa metabolisme dapat menyebabkan terganggunya organ dalam tubuh

19 Maret 2023

Penting Ini Dia 20 Contoh Gangguan Sistem Ekskresi Manusia
Freepik/freepik

Gangguan kesehatan bisa menimpa siapa saja dan di organ tubuh mana pun. Dalam hal ini termasuk sistem ekskresi manusia.

Apa itu sistem ekskresi?

Aktivitas yang terjadi dalam tubuh akan menyebabkan adanya zat-zat yang dikeluarkan dari dalam tubuh.

Proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak berguna lagi bagi tubuh inilah yang disebut sebagai ekskresi. Namun, terkadang bisa ada gangguan yang menyebabkan zat-zat tak dapat dikeluarkan.

Kali ini, Popmama.com telah mengumpulkan 20 contoh gangguan pada sistem ekskresi manusia sebagai pembelajaran bagi anak. Silakan dibaca.

Sistem ekskresi manusia

Sistem ekskresi manusia
Dok. Biology Dictionary

Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.

Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.

Berikut daftar organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia, yaitu:

  1. Ginjal
  2. Hati
  3. Kulit
  4. Paru-paru

Sementara itu, pada organ-organ tersebut dapat terjadi gangguan.

Editors' Pick

1. Gangguan pada ginjal

1. Gangguan ginjal
Freepik/sewcream

Menurut National Institutes of Health, setiap harinya ginjal menyaring 120 hingga 152 liter darah untuk menghasilkan 1 hingga 2 liter urine. Namun, ginjal dapat mengalami gangguan kesehatan akibat beberapa alasan. 

Misalnya, karena sang pengidap memiliki penyakit tertentu, mengalami cedera berat, efek samping obat, riwayat penyakit keturunan, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat.

Berikut ini 5 contoh gangguan yang dapat terjadi pada sistem ekskresi ginjal:

  1. Batu ginjal, disebabkan adanya limbah darah berupa mineral dan garam yang mengkristal lalu menumpuk di ginjal.
  2. Gagal ginjal, disebabkan karena fungsi ginjal menurun akibat jaringan ginjal rusak.
  3. Infeksi ginjal, disebabkan oleh perpindahan bakteri dari kandung kemih atau saluran kemih.
  4. Tumor ginjal, ditandai dengan munculnya benjolan pada organ ginjal akibat pertumbuhan sel abnormal. 
  5. Penyakit ginjal polikistik, ditandai dengan timbulnya kista atau kantong cairan di organ ginjal karena adanya kelainan genetik. 

2. Gangguan pada hati

2. Gangguan hati
Freepik/freepik

Sebagai organ ekskresi, hati berfungsi untuk memproduksi cairan empedu untuk mengikat sekaligus memecah lemak di usus halus. 

Selain itu, organ ini berperan dalam membentuk senyawa amonia sebagai zat sisa yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.

Namun, karena beberapa kondisi seperti infeksi virus, kelainan genetik, kanker, penimbunan lemak, dan gangguan sistem imun, hati dapat mengalami gangguan.

Berikut ini 5 contoh gangguan yang dapat terjadi pada sistem ekskresi hati:

  1. Penyakit kuning, disebabkan karena kadar bilirubin dalam aliran darah melebihi batas normal. 
  2. Kolestasis, disebabkan akibat cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. 
  3. Sirosis, ditandai dengan terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis.
  4. Hepatitis, dapat menyerang organ hati manusia akibat virus.
  5. Kanker hati, terjadi saat sel hati mengalami pertumbuhan secara tidak terkendali. 

3. Gangguan pada kulit

3. Gangguan kulit
Pexels.com/Shiny Diamond

Dalam sistem ekskresi, kulit berfungsi sebagai jalan keluarnya keringat dari dalam kelenjar keringat menuju ke luar tubuh. 

Beberapa racun yang harus dikeluarkan oleh kelenjar keringat adalah zat logam, urea, bikarbonat, bysphenol Apolychlorinated biphenyls, dan phthalate.

Biasanya kulit dapat mengalami gangguan penyakit akibat reaksi alergi oleh jamur atau bakteri. 

Berikut ini 5 contoh gangguan yang dapat terjadi pada sistem ekskresi kulit: 

  1. Dermatitis kontak iritan, disebabkan oleh peradangan kulit akibat zat iritan seperti bahan kimia. 
  2. Dermatitis kontak alergi, ditandai dengan peradangan kulit akibat alergi. 
  3. Dermatitis atopik (eksim), terjadi peradangan kulit yang menyebabkan kulit gatal dan bersisik. 
  4. Vitiligo, disebabkan karena sel kulit yang memproduksi melanin tidak berfungsi. 
  5. Kurap, gangguan pada kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur.

4. Gangguan pada paru-paru

4. Gangguan paru-paru
Freepik/Freepik

Sebagai organ ekskresi, paru-paru memiliki fungsi untuk membuang limbah pernapasan berupa uap aur dan karbon dioksida. 

Gas karbon dioksida harus dikeluarkan dari tubuh karena merupakan sisa dari hasil pembakaran oksigen. Gas ini jika dibiarkan dalam paru-paru akan menghasilkan asam yang dapat menjadi racun. 

Penyakit pada paru-paru dipicu oleh beberapa penyebab, seperti infeksi bakteri, virus, peradangan, atau pola hidup tidak sehat. 

Berikut 5 contoh gangguan yang dapat terjadi di sistem ekskresi paru-paru:

  1. Bronkhitis, ditandai dengan peradangan yang terjadi pada saluran bronkus. 
  2. Tuberkulosis, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
  3. Pneumonia, terjadi peradangan paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. 
  4. Asma, ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran pernapasan, bersifat kronis.
  5. Penyakit paru obstruktif kronis, dapat menyebabkan gangguan aliran udara yang menuju maupun dari paru-paru. 

Demikian 20 contoh gangguan pada sistem ekskresi manusia untuk anak pelajari. Semoga dapat dipahami dengan baik, jaga terus sistem ekskresi dalam tubuh ya!

Baca juga:

The Latest