4 Manfaat Menulis untuk Kesehatan Mental Anak

Ma, ternyata tidak semua anak mampu mengekspresikan perasaannya secara langsung, dan di sinilah menulis bisa menjadi jembatan yang efektif, lho.
Menulis bukan hanya kegiatan akademis, tetapi juga sarana penting untuk membantu anak memahami dan mengelola emosinya.
Hal inilah yang diangkat dalam acara "SARABI: Suarakan Perasaanmu, Ekspresikan Dirimu," yang digelar pada 4 Mei 2025 di Dia.lo.gue, Kemang, Jakarta Selatan.
Acara ini menjadi ruang aman bagi siapa pun yang ingin berbagi kisah dan mengekspresikan emosi secara jujur, salah satunya melalui tulisan.
Melalui tulisan, anak-anak bisa menceritakan pengalaman, meluapkan kekhawatiran, atau sekadar mencatat hal-hal yang membuat mereka bahagia.
Aktivitas sederhana ini ternyata punya dampak besar bagi kesehatan mental anak, baik dalam membantu mereka mengenali diri sendiri, meredakan stres, hingga membangun kepercayaan diri.
Berikut Popmama.com rangkum beberapa manfaat menulis untuk kesehatan mental anak yang perlu diketahui. Disimak ya!
1. Menyalurkan emosi yang terpendam

Menulis adalah cara yang bisa digunakan untuk mengeluarkan perasaan yang sulit diungkapkan secara lisan. contohnya seperti marah, sedih, atau kecewa.
Saat anak merasa sedih, marah, atau bingung, mereka belum tentu bisa langsung menyampaikannya secara verbal.
Menulis memberi ruang aman bagi anak untuk meluapkan perasaan yang sulit diungkapkan. Ini membantu mereka melepaskan emosi yang menumpuk dan mencegah stres berkepanjangan.
2. Mengurangi stres

Menulis dapat menjadi cara yang efektif untuk membantu anak merasa lebih tenang. Ketika anak mulai menuangkan perasaannya ke dalam tulisan, mereka secara tidak langsung sedang melepaskan beban yang ada di dalam pikiran.
Perasaan seperti sedih, marah, atau bingung yang sulit diungkapkan dengan kata-kata bisa lebih mudah disampaikan lewat tulisan.
Kebiasaan ini juga membantu anak mengenali dan memahami emosi mereka sendiri. Anak jadi tahu apa yang sedang ia rasakan dan mengapa ia merasa seperti itu.
Dengan begitu, anak tidak merasa bingung oleh pikirannya sendiri dan lebih siap menghadapinya dengan tenang.
3. Menyusun pikiran yang berantakan

Sering kali pikiran anak dipenuhi banyak hal, mulai dari masalah tugas sekolah, pertemanan, hingga perasaan pribadi.
Melalui kegiatan menulis ini, mereka belajar mengurai isi kepala dan mengenali apa yang benar-benar sedang dirasakan.
"Ketika kamu menulis semua yang mengganjal di pikiran, kamu akan merasa lebih lega, dan otakmu punya kapasitas lebih untuk berpikir panjang karena sudah tidak terbebani." Ujar Elda Nabiela Muthia, Psikolog Klinis dalam acara SARABI pada hari Minggu (04/05/2025), di Jakarta Selatan.
4. Menulis sebagai alat refleksi diri

Menulis secara rutin bisa menjadi cermin bagi anak untuk mengenali siapa diri mereka, apa yang mereka sukai, dan bagaimana mereka merespons berbagai situasi.
Hal ini bisa membantu anak untuk tumbuh dengan rasa percaya diri dan kemampuan untuk meregulasi emosi secara sehat.
Itulah informasi mengenai beberapa manfaat menulis untuk kesehatan mental. Semoga bisa bermanfaat ya!