Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

14 Anak Diamankan saat Perang Sarung, Sering Terjadi di Bulan Ramadan

Perang sarung menjadi fenomena rutin yang kerap terjadi di bulan Ramadan. Meski anak-anak mungkin berpikiran ini adalah sebuah permainan, nyatanya aksi ini justru berbahaya dan meresahkan masyarakat.

Dari tiap tahunnya, ada berbagai pemberitaan yang melibat sejumlah remaja di berbagai kota di Indonesia, yang terlibat dalam aksi perang sarung. Begitu pula yang terjadi di tahun 2024 ini, masih ada saja sejumlah remaja yang melakukan aksi berbahaya ini.

Seperti yang terjadi di daerah Surabaya, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Polsek Simokerto Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan sejumlah remaja yang hendak melakukan aksi perang sarung di kawasan Masjid Ahmad Yani Surabaya.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya terkait pengamanan anak oleh polisi karena perang sarung, berikut Popmama.com rangkumkan penjelasanya beserta langkah untuk menangani fenomena perang sarung ini.

1. Berawal dari laporan para warga

Blibli.com
Blibli.com

Melansir dari situs resmi Humas Polri Indonesia, dilaporkan bahwa Pawas Polsek Simokerto Polrestabes Surabaya Polda Jatim, Ipda Rustam bersama timnya melakukan piket untuk melaksanakan patroli pengamanan salat tarawih di masjid Ahmad Yani Surabaya. 

Dari patroli yang dilakukan, kemudian pihak berwajib mendapatkan laporan dari warga sekitar bahwasanya terdapat segerombolan anak-anak yang melakukan perang sarung di kawasan tersebut.

Dari laporan tersebut, anggota Polsek Simokerto secara responsif mendatangi TKP untuk kemudian mengamankan segerombolan anak-anak yang dikabarkan hendak melakukan aksi perang sarung, yang bisa meresahkan masyarakat sekitar.

2. Diamankan sebelum meresahkan masyarakat

Unsplash/Madrosah Sunnah
Unsplash/Madrosah Sunnah

Saat hendak mengamankan anak-anak tersebut, dilaporkan bahwa banyak dari mereka yang langsung melarikan diri ke arah Granting Gg. 1 Surabaya.

Dengan dibantu oleh masyarakat setempat, total 14 anak remaja di kawasan tersebut berhasil diamankan pihak berwajib untuk kemudian dibawa ke Polsek Simokerto dan dilakukan pendataan baik nama orangtua, alamat rumah dan sekolah.

Setelah pendataan, nama-nama anak yang dilaporkan hendak melakukan aksi perang sarung tersebut langsung diserahkan ke Satpol PP Kota Surabaya.

Aksi pengamanan ini tentunya dilakukan pihak berwajib untuk memantau anak-anak dan memberikan edukasi kepada mereka bahwasanya aksi tersebut sangat berbahaya, dan bisa mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

3. Aksi perang sarung bisa membahayakan banyak orang

Youtube.com/Mas Sayur
Youtube.com/Mas Sayur

Meski kerap dianggap permainan oleh anak, nyatanya fenomena perang sarung yang sering terjadi di bulan Ramadan ini justru bisa mengarah ke kriminal, Ma.

Pasalnya, aksi perang sarung tak hanya bisa membahayakan diri anak sendiri, tapi juga bisa membahayakan pengguna jalan yang mungkin sedang melintas di kawasan tempat terjadinya aksi tersebut.

Sebagai pencegahan, pihak berwajib pun meminta masyarakat untuk terus waspada dan mengawasi pergaulan anak-anak, khususnya selama bulan Ramadan.

Begitu juga yang dilakukan Polsek Simokerto dengan rutin melakukan penertiban untuk menyisir anak-anak yang diduga akan melakukan aksi perang sarung, baik siang, sore, malam, sampai menjelang sahur dan menjelang lebaran.

"Patroli kita tingkatkan lagi untuk memantau rumah kosong yang ditinggal pemiliknya mudik, semua ini demi terwujudnya situasi kamtibmas di wilayah Simokerto selalu aman tertib dan kondusif," ujar Ipda Rustam, dikutip dari situs Humas Polri.

4. Upaya orangtua dalam menangani fenomena perang sarung

Freepik/freepik
Freepik/freepik

Tak hanya tugas pihak berwajib, para orangtua juga memiliki peranan tak kalah penting dalam membasmi fenomena membahayakan yang kerap terjadi di bulan Ramadan ini.

Cara yang bisa Mama dan Papa lakukan adalah dengan memberi penjelasan pada anak untuk tidak mengikuti aksi tersebut, karena bisa membahayakan orang lain.

Alih-alih melakukan aksi perang sarung, Mama bisa mengajak anak untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dan positif selama bulan Ramadan ini, seperti salat berjamaah dan tadarus bersama.

Setelah sudah memberikan penjelasan mengenai bahaya dari perang sarung, orangtua juga tetap perlu mengawasi dan waspada pada anak-anaknya. Jangan sampai anak mengikuti pergaulan yang tidak baik setelah melakukan ibadah, yang mana biasanya terjadi usai salat tarawih di dekat area masjid.

Ketika melihat kejadian ini di sekitar Mama, segera tegur dan bubarkan segerombolan anak-anak dan amankan mereka untuk berhenti melakukannya. Jangan ragu untuk melaporkan ke pihak berwajib, karena polisi sudah sepakat akan memberikan sanksi bagi yang melakukan perang sarung ini.

Semoga informasi di atas bisa menjadi pembelajaran bagi anak untuk tidak melakukan aksi perang sarung, agar mereka terhindar dari sanksi yang bisa diberikan oleh pihak berwajib. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erick akbar
EditorErick akbar
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

7 Alasan Pengalaman Liburan Lebih Bermakna dari Mainan untuk Masa Depan Anak

19 Des 2025, 10:05 WIBBig Kid