Amerie Jo Garza, Anak yang Jadi Pahlawan saat Penembakan SD di Texas

Ia menelepon 911 untuk minta bantuan, ditembak oleh pelaku

27 Mei 2022

Amerie Jo Garza, Anak Jadi Pahlawan saat Penembakan SD Texas
Instagram.com/abc7newsbayarea

Tragedi penembakan di SD Robb di Uvalde, Texas, Amerika Serikat meninggalkan trauma. Publik AS lagi-lagi dikejutkan kembali dengan insiden penembakan massal di sekolah.

Tragedi penembakan itu dilakukan oleh seorang remaja pada Selasa (24/5/2022) lalu. Setidaknya ada 19 siswa sekolah tewas akibat kejadian ngeri tersebut.

Dibalik kejadian naas itu ada sosok Amerie Jo Garza, seorang anak usia 10 tahun yang menjadi pahlawan. Ia diketahui sempat menelepon 911 untuk meminta bantuan.

Berikut Popmama.com rangkum cerita bocah 10 Tahun jadi pahlawan saat penembakan SD di Texas.

1. Amerie menjadi salah satu korban tewas, ditembak saat menelepon 911

1. Amerie menjadi salah satu korban tewas, ditembak saat menelepon 911
Instagram.com/revistavistazo.ec

Saat insiden penembakan itu terjadi Amerie diketahui mencoba menyelamatkan teman-temannya dengan menelepon layanan darurat 911. Saat itu penyerang remaja bernama Salvador Ramos yang baru berusia 18 tahun masuk ke sekolahnya dan menembak secara brutal.

Hal tersebut diceritakan oleh Nenek Amerie, Berlinda Irene Arreola kepada Daily Beast. Ia menceritakan kalau sang Cucu yang baru berusia 10 tahun ditembak dan dibunuh saat mencoba menelepon 911.

"Dia meninggal sebagai pahlawan yang mencoba mendapatkan bantuan untuknya dan teman-teman sekelasnya. Jadi pria bersenjata itu masuk dan dia memberi tahu anak-anak ‘kalian akan mati’. Dia (Amerie) lantas menelepon 911 karena memegang telepon. Bukannya merebut telepon itu, ia justru ditembak. Ia terduduk tepat di sebelah sahabatnya yang berlumuran darah," ujar Arreola.

2. Kehilangan yang besar bagi keluarga Amerie, sang Papa berpesan hal ini

2. Kehilangan besar bagi keluarga Amerie, sang Papa berpesan hal ini
Instagram.com/newslink7com

Kejadian naas yang menimpa SD Robb, Texas, AS ini begitu memilkukan. Namun, sayangnya insiden penembakan massal di sekolah sudah beberapa kali terjadi di Amerika Serikat.

Dalam sebuah video yang viral hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah AS sendiri.

Mendengar kabar pemebakkan di SD sang Anak, papa tiri Amerie, Angel Garza menceritakan kisah pilu yang menimpa anaknya itu. Anggota keluarga Amerie berupaya mencari tahu kondisi mengenai gadis tersebut di hari kejadian.

Pasalnya, mereka tidak mendengar kabar apa pun mengenai Amerie setelah berita penembakan SD Robb di Texas itu beredar. Pada Selasa sekitar pukul 20.00 waktu setempat, Angel Garza sempat membuat unggahan di Facebook.

Saat itu ia masih kebingungan mencari kabar sang Putri. Hingga pukul 23.00 waktu setempat dirinya mendengar kabar bahwa Amerie menjadi salah satu korban penembakan.

"Tolong jangan anggap remeh. Peluk keluargamu. Katakan kepada mereka bahwa kita mencintai mereka. Aku mencintaimu Amerie Jo Garza. Kini kamu sudah ada di surga,” tulis Garza di laman Facebook-nya.

3. Kekhawatiran orangtua di AS mengenai keselamatan anak mereka di sekolah

3. Kekhawatiran orangtua AS mengenai keselamatan anak mereka sekolah
Instagram.com/newslink7com

Gubernur Texas, Greg Abbott mengatakan kejadian ini begitu memukul banyak pihak. Ia menyalahkan masalah kesehatan mental yang diidap pelaku, Salvador Ramos sebagai motif dibalik penembakan itu. 

Remaja 18 tahun itu juga diketahui putus sekolah. Salvador Ramos baru berhenti menembaki siswa di SD Robb ketika seorang agen Patroli Perbatasan AS menembak mati dirinya.

"Ketika orang tua mengantar anak-anak mereka ke sekolah, mereka memiliki harapan untuk bisa menjemput anak mereka ketika sekolah itu berakhir dengan selamat. Banyak keluarga yang berduka saat ini (karena insisen penembakan)," kata Gubernur Greg Abbott dikutip dari ABC News.

Angel Garza menyayangkan kejadian ini kembali terjadi di Amerika Serikat. Ia kini hanya bisa mengenang putrinya sebagai anak yang manis dan kreatif, penurut dan tidak pernah mendapat masalah di sekolah.

Diceritakannya Amerie takut pada orang asing dan akan bergegas untuk mengunci pintu. Di hari itu ia melakukan tindakan berani, ia meminta bantuan kepada 911 untuk berusaha menyelamatkan teman-temannya.

"Ini benar-benar ketakutan terburuknya," kata Garza.

Berikut daftar 19 siswa korban tewas dan 2 orang pengajar di insiden penembakan massal di SD Robb, Texas, AS.

  • Layla Salazar, 11 tahun
  • Tess Mata, 10 tahun
  • Alithia Ramirez, 10 tahun
  • Uziyah Garcia
  • Makenna Lee Elrod, 10 tahun
  • Jailah Nicole Silguero, 11 tahun
  • Jayce Carmelo Luevanos, 10 tahun
  • Rojelio Torres, 10 tahun
  • Annabell Rodriguez, 10 tahun
  • Jacklyn Jaylen Cazares, 10 tahun
  • Eliahana Cruz Torres
  • Amerie Jo Garza, 10 tahun
  • Xavier James Lopez, 10 tahun
  • Nevaeh Bravo, 10 tahun
  • Jose Flores Jr., 10 tahun
  • Ellie Garcia
  • Alexandria Aniyah Rubio
  • Maite Yuleana Rodríguez
  • Miranda Mathis
  • Eva Mireles (guru SD Robb, Texas)
  • Irma Garcia (guru SD Robb, Texas)

Itulah tadi berita mengenai cerita bocah 10 Tahun jadi pahlawan saat penembakan SD di Texas. Kisah yang begitu memilukan ini hendaknya menjadi pelajaran, semoga kejadian serupa tak terulang lagi.

Baca juga:

The Latest