Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Suicidal Thought pada Anak, Kenali Tanda-Tandanya!

Bahaya Suicidal Thought pada Anak
Freepik

Anak-anak sering kali diasosiasikan dengan keceriaan, imajinasi yang luas, dan semangat eksplorasi terhadap dunia di sekitarnya. Namun, di balik senyum mereka, ada kemungkinan bahwa beberapa dari mereka menyimpan perasaan yang sulit diungkapkan, termasuk pikiran untuk mengakhiri hidup atau yang dikenal sebagai suicidal thought.

Suicidal thought pada anak mungkin terdengar mengejutkan, tetapi fenomena ini semakin menjadi perhatian di berbagai belahan dunia.

Tekanan akademik, perundungan, perasaan kesepian, hingga masalah keluarga dapat menjadi pemicu utama yang memengaruhi kesehatan mental anak. Sayangnya, banyak anak yang tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaan mereka atau mencari bantuan yang tepat.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua, guru, dan lingkungan sekitar untuk lebih peka dalam mengenali tanda-tanda suicidal thought pada anak. Kali ini Popmama.com akan memberikan informasi mengenai suicidal thought pada anak. Simak informasinya di bawah ini.

1. Angka bunuh diri pada remaja

Angka Bunuh Diri pada Remaja
Freepik

Komunitas pencegahan bunuh diri, Into The Light Indonesia mencatatkan telah terjadi 826 kasus bunuh diri sepanjang tahun 2024. Selain itu, data yang ditulis dari Kementrian Kesehatan RI pada tahun 2019, menunjukan bahwa terdapat sebesar 3,7% remaja yang melakukan bunuh diri per 100.000 populasi.

Angka ini lebih tinggi dibanding kelompok usia lainnya. Sehingga, membuktikan bahwa setiap orangtua harus menyadari bahwa anak-anak, terlebih yang sudah memasuki usia remaja sangat mungkin untuk memiliki suicidal thought dan bisa melakukan bunuh diri, atau turunannya seperti melukai diri sendiri atau self harm.

2. Penyebab munculnya suicidal thought pada anak

Penyebab Munculnya Suicidal Thought pada Anak
Freepik

Ada beberapa alasan mengapa seorang anak dapat mengalami suicidal thought, di antaranya:

  • Tidak Tahu Cara Menghentikan Perasaan dengan Alami
    Anak yang mengalami kesedihan mendalam atau tekanan batin sering kali tidak memiliki keterampilan untuk mengelola emosi mereka secara sehat. Mereka mungkin merasa terjebak dalam emosi negatif tanpa tahu cara meredakannya.
  • Tidak Yakin Bahwa Ada Cara Lain yang Membuat Mereka Merasa Lebih Baik
    Kurangnya pengalaman dan wawasan membuat anak tidak menyadari bahwa ada solusi lain untuk menghadapi masalah mereka. Mereka mungkin mengira bahwa satu-satunya jalan keluar dari penderitaan adalah dengan mengakhiri hidup.
  • Tidak Tahu Cara Move On dari Sebuah Masalah
    Beberapa anak kesulitan melepaskan diri dari pengalaman buruk, seperti perundungan, kegagalan, atau kehilangan orang yang mereka cintai. Mereka merasa stuck dan tidak mampu melihat masa depan yang lebih baik.

3. Tanda-tanda anak memiliki suicidal thought

Tanda Anak Memiliki Suicidal Thought
Freepik

Anak yang memiliki suicidal thought sering kali menunjukkan perubahan dalam perilaku dan emosinya, seperti:

  • Menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mengalami kesedihan berkepanjangan tanpa sebab yang jelas
  • Menunjukkan perubahan pola tidur dan nafsu makan
  • Mengungkapkan perasaan tidak berharga atau putus asa
  • Menunjukkan ketertarikan pada tema kematian dalam obrolan atau gambar
  • Memberikan barang-barang berharganya kepada orang lain seolah-olah sedang berpamitan
  • Menunjukkan perubahan drastis dalam sikap, seperti tiba-tiba menjadi terlalu ceria setelah lama murung (bisa menjadi tanda mereka sudah mengambil keputusan)

4. Apa yang harus orangtua lakukan?

Apa yang Harus Orangtua Lakukan?
Freepik

Jika anak menunjukkan tanda-tanda suicidal thought, orangtua perlu mengambil langkah-langkah berikut:

  • Menyediakan ruang yang nyaman untuk mengekspresikan perasaan: Pastikan anak merasa aman untuk berbicara tanpa takut dihakimi atau dimarahi.
  • Menjadi pendengar yang baik dan menghindari judgement berlebihan: Dengarkan cerita mereka dengan empati tanpa langsung mengkritik atau menyalahkan.
  • Meyakinkan anak bahwa keluarga selalu hadir apapun yang terjadi: Anak harus tahu bahwa mereka tidak sendirian dan selalu memiliki tempat untuk bersandar.
  • Mengajarkan dan membimbing anak dalam problem solving: Bantu mereka memahami bahwa setiap masalah memiliki solusi dan mereka dapat belajar mengatasinya dengan dukungan yang tepat.
  • Mendampingi anak dalam meregulasi emosinya: Ajarkan anak cara mengelola emosi dengan sehat, seperti bernapas dalam, menulis jurnal, atau mengekspresikan perasaan melalui seni dan musik.
  • Jika dibutuhkan, segera konsultasi dengan psikolog: Jika anak menunjukkan tanda-tanda serius atau sudah mulai merencanakan bunuh diri, segera cari bantuan profesional.

Jika Anak Menunjukkan Tanda-Tanda Suicidal Thought, Jangan Lakukan Ini:

  • Menyinggung keinginan bunuh diri dan langsung mengaitkannya dengan benar atau salah: Mengatakan, "Itu dosa!" atau "Itu perbuatan salah!" tanpa memahami perasaan anak justru bisa membuat mereka merasa semakin terasing.
  • Menceramahi anak tentang tujuan dan nilai-nilai hidup: Memberikan kuliah panjang tentang pentingnya kehidupan tanpa mendengarkan keluh kesah anak bisa membuat mereka merasa tidak dipahami.
  • Menyudutkan dan mengecilkan perasaan anak dengan dalih menyemangati: Mengatakan hal seperti, "Kamu cuma kurang bersyukur," atau "Masalah kamu nggak seberat itu kok!" hanya akan membuat anak merasa bahwa perasaan mereka tidak valid.

Itulah informasi mengenai suicidal thought pada anak. Dengan mengenali tanda-tandanya sejak dini, memberikan ruang untuk berbicara, serta memberikan solusi yang tepat, kita bisa membantu anak menemukan harapan dan membangun ketahanan emosional mereka. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rayhan Fairuz SA
Novy Agrina
Rayhan Fairuz SA
EditorRayhan Fairuz SA
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Tiga Pelajar SMA Ini Demonstrasikan Drone Lokal untuk Tangani Bencana

16 Des 2025, 17:49 WIBBig Kid