Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Survei: Anak Bisa Lebih Dulu Tahu Soal Perselingkuhan Orangtua

anak lebih dulu tahu perselingkuhan orangtua
Freepik.com

Perselingkuhan dalam rumah tangga sering kali dianggap sebagai rahasia yang hanya diketahui oleh pasangan. Padahal, penelitian terdahulu menunjukkan fakta bahwa anak-anak justru lebih peka menyadari ketidakharmonisan orangtuanya.

Foezi Citra Cuaca Elmart, Marriage Trainer dan Co-Founder Sakeena, dalam unggahannya di Instagram menjelaskan bahwa anak memiliki kepekaan tinggi terhadap perubahan emosi dan dinamika keluarga. Bahkan, mereka sering merasakan "ada yang salah" jauh sebelum perselingkuhan terungkap.

Kira-kira apa yang menyebabkan anak jadi orang pertama di rumah yang bisa tahu soal perselingkuhan orangtua? Mengutip dari unggahan Foezi Citra, berikut Popmama.com rangkumkan faktanya berdasarkan penelitian yang dicantumkan.

1. Anak lebih peka terhadap suasana batin

anak lebih dulu tahu perselingkuhan orangtua
Freepik/gpointstudio

Dalam keterangan unggahannya, Foezi Citra menjelaskan hal pertama yang menjadi alasan bahwa anak adalah orang pertama di rumah yang mengetahui perselingkuhan adalah karena adanya insting kuat dalam membaca emosi dan interaksi orangtuanya.

Ia menambahkan berdasarkan penelitian terdahulu tahun 2013 oleh Thorson, anak sering merasakan ketegangan atau kejanggalan meski orangtua berusaha menyembunyikannya.

Bukan hanya peniru ulung, penelitian lain juga menyebutkan bahwa anak-anak adalah seismograf emosi keluarga, maksudnya adalah mereka merekam setiap getaran yang bahkan tidak kita sadari.

Jadi, saat mereka merasakan adanya yang salah dari orangtua barang sedikit pun, instingnya sangat kuat untuk tanggap mengetahui hal tersebut.

2. Anak sering menjadi saksi diam tanpa penjelasan

anak lebih dulu tahu perselingkuhan orangtua
Freepik/karlyukav

Lebih lanjut, terdapat penelitian lain oleh Salih & Chaudry (2021) yang juga menambahkan bahwa anak sering memahami tanda-tanda perselingkuhan yang dianggap tersembunyi oleh orang dewasa.

Biasanya anak mungkin akan mendengar bisikan pertengkaran, melihat pesan mencurigakan, atau merasakan jarak emosional yang tiba-tiba berubah antara kedua orangtuanya.

Ketika anak menjadi saksi diam dalam konflik yang terjadi antara orangtuanya, seorang psikolog klinis Dr. Lisa Firestone menjelaskan dalam Psychology Today (2018) bahwa keadaan ini bisa menciptakan "luka yang tidak terlihat".

Artinya, anak justru bisa terjebak dalam ketegangan antara apa yang mereka rasakan dan apa yang "diperbolehkan" untuk diketahui.

Meski hanya melihat emosi yang terjadi dalam keluarga, anak bisa mengenali apa yang diam-diam terjadi dan kemudian mengumpulkan kebenaran yang ditutupi orangtuanya.

3. Anak bisa menemukan bukti secara tidak sengaja

anak lebih dulu tahu perselingkuhan orangtua.jpg
Freepik.com

Meski sudah ditutupi oleh orangtua, nyatanya ada penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak justru menemukan bukti perselingkuhan dari gadget, percakapan, atau perubahan perilaku orangtuanya tanpa sengaja.

Hal ini sebagaimana dicantumkan Foezi Citra dalam keterangannya, bahwa penelitian menurut Weiser & Weigel (2017) mengungkapkan hal tersebut sehingga anak akan cenderung menyimpannya dalam diam dan menimbulkan luka emosional.

Hal ini juga pernah diungkapkan oleh seorang psikolog klinis Ramani Durvasula, dalam bukunya "Don't You Know Who I Am?" (2019), bahwa anak yang memendam perselingkuhan orangtua akan perang batin antara ingin mengungkapkan kebenaran dengan takut menghancurkan keluarga.

Kalau sudah begini, dampaknya bisa membuat anak mengalami anxiety atau kecemasan kronis dan kesulitan membangun kepercayaan dalam hubungan di masa depan.

4. Anak tidak punya ruang aman untuk bertanya

anak lebih dulu tahu perselingkuhan orangtua
Freepik.com

Lebih lanjut perihal kecemasan yang meningkat pada anak akibat kasus perselingkuhan orangtuanya, penelitian lain oleh Batara et al. (2018) juga menunjukkan bahwa anak juga tidak punya ruang aman untuk berbicara perihal perselingkuhan orangtuanya.

Kebimbangan yang dialami anak saat mengetahui perselingkuhan membuat mereka merasa takut dianggap lancang ketika harus mengatakannya. Alhasil, anak pun akan memendam kebingungan dan kesedihan sendirian.

Jika sudah begini, psikologis anak pun bisa terganggu lantaran mereka merasa bertanggung jawab atas rahasia yang sebenarnya bukan bagian mereka.

5. Dampaknya bisa terbawa hingga dewasa

anak lebih dulu tahu perselingkuhan orangtua.jpg
Freepik.com

Dari penjelasan dampak psikologis yang dialami anak di atas, hal ini justru bisa membahayakan bagi perkembangan anak saat dewasa, Ma.

Pasalnya, anak yang menjadi saksi pengkhianatan orangtua berisiko tumbuh dengan trust issue dan kesulitan membangun hubungan sehat saat mereka besar nanti.

Foezi Citra menambahkan lewat penelitian yang dilakukan Nogales & Bellotti (2009), bahwa mengetahui perselingkuhan orangtua bisa membuat luka emosional yang membentuk pola relasi mereka di masa depan.

Itulah mengapa tak sedikit anak mengalami ketakutan dalam memulai hubungan di masa depan karena adanya perasaan cemas memiliki konflik serupa seperti yang pernah dialami orangtuanya dahulu.

Jadi, perselingkuhan bukan hanya merusak kepercayaan pasangan saja, Ma, Pa, tapi juga meninggalkan luka mendalam pada anak karena kenyataannya adalah anak-anak jauh lebih peka daripada yang dikira.

Jika menghadapi konflik rumah tangga antara Mama dan Papa, penting untuk mencari solusi yang melindungi kesehatan mental seluruh anggota keluarga, termasuk anak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us