12 Kelainan Sistem Rangka Manusia, Materi Kelas 8 SMP

Apakah anak mama sudah tahu apa saja kelainan yang bisa terjadi pada sistem rangka manusia?

7 Oktober 2022

12 Kelainan Sistem Rangka Manusia, Materi Kelas 8 SMP
Unsplash/Mathew Schwartz

Tubuh manusia memiliki berbagai sistem yang menjalankan fungsinya masing-masing agar tubuh dapat melakukan aktivitasnya dengan baik.

Salah satu sistem yang mengatur tubuh manusia adalah sistem rangka. Sistem ini tersusun atas tulang-tulang yang berperan sebagai alat gerak pasif serta tempat melekatnya otot di dalam tubuh.

Selain itu, sistem rangka juga mempunyai fungsi untuk memberi postur pada tubuh serta melindungi organ-organ lunak di bagian dalam tubuh.

Akan tetapi, sistem rangka dapat mengalami kelainan atau gangguan jika tubuh tidak dijaga kesehatannya kurang baik. kelainan yang terjadi bisa menghambat fungsi dan kerja pada sistem rangka.

Maka dari itu, Mama dan anak mama wajib untuk mengetahui beberapa kelainan sistem rangka manusia yang umumnya dapat terjadi pada tubuh. Yuk, simak informasi yang telah Popmama.com rangkumkan di bawah ini.

1. Fraktur

1. Fraktur
Unsplash/Harlie Raethel

Fraktur atau yang lazim dikenal sebagai patah tulang merupakan salah satu kelainan pada sistem rangka manusia yang sering dialami setiap manusia.

Fraktur adalah suatu kondisi di mana tulang atau sendi di dalam tubuh mengalami kerusakan seperti retak, patah, atau pecah sehingga bentuk tulang berubah. Biasanya, fraktur terjadi karena tulang atau sendi mendapatkan tekanan kuat, misalnya saat kecelakaan.

Tulang yang mengalami retak atau patah ini dapat membuat sistem rangka manusia kurang berjalan dengan baik. Orang yang terkena fraktur, misalnya pada kaki, akan sulit berjalan sehingga dapat menghambat aktivitasnya.

2. Skoliosis

2. Skoliosis
Freepik/jcomp

Skoliosis merupakan kelainan yang terjadi pada tulang belakang atau punggung manusia. Orang yang menderita kelainan ini akan terlihat jelas pada bentuk punggungnya yang tidak normal.

Seorang penderita skoliosis memiliki susunan tulang belakang yang tidak lurus, sehingga punggungnya jadi melengkung dan membentuk huruf S atau C. Kelainan ini bisa dialami oleh anak-anak dan orang dewasa.

Belum diketahui pasti penyebab utama terjadinya skoliosis pada manusia. Namun, kelainan ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti cedera tulang belakang, infeksi tulang, hingga bawaan lahir (ada pengaruh genetika).

3. Rakitis dan osteomalacia

3. Rakitis osteomalacia
Freepik/tirachard

Rakitis merupakan suatu kondisi di mana anak-anak mengalami perkembangan tulang yang tidak normal. Tulang-tulang menjadi lunak, lemah, dan rapuh sehingga berisiko mengalami patah tulang. Pada orang dewasa, kondisi seperti ini juga disebut sebagai osteomalacia.

Penyebab utama terjadinya kelainan ini pada anak dan orang dewasa adalah kekurangan asupan vitamin D. Vitamin D sebenarnya mempunyai peran penting dalam proses penyerapan kalsium, yakni zat yang berfungsi sebagai pembentuk struktur tulang.

Rakitis dan osteomalacia menimbulkan gejala yang tidak nyaman seperti pegal-pegal, nyeri otot dan tulang, serta kesemutan terutama setelah melakukan banyak kegiatan yang melibatkan fisik.

4. Penyakit Paget

4. Penyakit Paget
Unsplash/Anne Nygård

Penyakit Paget termasuk salah satu kelainan pada tulang, di mana tulang tumbuh menjadi lebih besar dan tebal. Kelainan ini dapat terjadi pada tulang belakang, pinggul, kaki, dan kepala.

Penyakit ini sulit terdeteksi karena umumnya tidak menimbulkan gejala ataupun tidak merasa sakit. Gejala pada penyakit Paget baru akan terlihat jika penderitanya mengalami kondisi yang lain, seperti patah tulang dan artritis.

Masih ada yang belum mengetahui secara pasti penyebab utama terjadinya penyakit Paget. Melansir dari Halodoc.com, kelainan ini kemungkinannya dapat disebabkan oleh faktor genetik.

5. Osteoporosis

5. Osteoporosis
Freepik/Freepik

Kelainan pada sistem rangka manusia yang umumnya dialami oleh orang yang sudah lanjut usia adalah osteoporosis. Penyakit ini merupakan suatu kondisi di mana kepadatan tulang sudah berkurang sehingga kekuatannya hilang dan mudah rapuh.

Kondisi pada osteoporosis akan terus berkembang seiring bertambahnya usia seseorang, dan biasanya baru akan terlihat saat mengalami jatuh ringan tetapi tulangnya sudah retak atau patah.

Selain faktor usia, sebenarnya osteoporosis juga dapat dialami oleh anak-anak muda yang keluarganya mempunyai riwayat penyakit tersebut, jarang berolahraga, serta memiliki indeks massa tubuh di bawah rata-rata normal.

Editors' Pick

6. Osteomielitis (infeksi tulang)

6. Osteomielitis (infeksi tulang)
Hellosehat.com

Berikutnya ada osteomielitis, yang lebih dikenal sebagai penyakit infeksi tulang. Osteomielitis merupakan kondisi terjadinya peradangan pada jaringan tulang akibat infeksi bakteri. Biasanya, bakteri yang menyebabkan penyakit ini adalah bakteri Staphylococcus.

Ada banyak faktor yang memicu terjadinya infeksi tulang, seperti luka terbuka pada tulang yang didapat dari cedera atau kecelakaan, atau adanya komplikasi dari operasi tubuh.

Gejala yang umumnya dirasakan penderita osteomielitis antara lain demam, nyeri pada tulang, bengkak, dan lemas. Kelainan ini biasanya dapat diatasi dengan pengobatan antibiotik atau melakukan operasi pada bagian tulang yang sudah terinfeksi.

7. Osteonekrosis

7. Osteonekrosis
Unsplash/Steven HWG

Osteonekrosis merupakan suatu kondisi di mana jaringan tulang sudah rusak dan mati akibat kehilangan pasokan darah. Kelainan ini mungkin tidak akan terjadi jika tulang masih mendapat suplai darah sehingga tubuh dapat segera memperbarui jaringan yang baru.

Seseorang yang menderita osteonekrosis biasanya mengalami kerusakan sel tulang yang lebih cepat dibanding proses pembentukan tulang barunya. Hal ini terjadi akibat adanya trauma pada tulang yang menghambat aliran darah ke tulang.

Gejala yang umumnya ditimbulkan penderita kelainan ini adalah rasa nyeri yang parah pada tulang atau bagian tubuh yang jaringan tulangnya sudah mengalami kerusakan. Jika tidak segera ditangani, penderitanya akan mengalami kesulitan dalam bergerak.

8. Osteopenia

8. Osteopenia
Freepik/Freepik

Osteopenia merupakan kelainan pada sistem rangka manusia yang kondisinya serupa dengan penyakit osteoporosis. Penderita osteopenia berpotensi terkena penyakit osteoporosis karena kondisi kepadatan tulangnya berkurang jadi lebih rendah dari batas normal.

Kelainan ini umumnya dipicu oleh beberapa faktor, seperti usia yang terus bertambah, kelainan genetik di mana keluarga memiliki riwayat penyakit osteopenia, hingga kebiasaan yang kurang baik seperti merokok dan minum alkohol secara berlebihan.

Osteopenia dapat diatasi dengan rutin berolahraga dan memenuhi asupan nutrisi pada tubuh yang dapat menguatkan tulang seperti kalsium, fosfor, vitamin D dan vitamin K.

9. Osteoartritis (radang sendi)

9. Osteoartritis (radang sendi)
Freepik/jcomp

Osteoartritis atau radang sendi termasuk kelainan yang juga sering dialami secara umum. Kelainan ini merupakan suatu kondisi di mana tulang rawan, yang menjadi bantalan antartulang, mulai menipis dan rusak sehingga kedua tulang saling bergesekan satu sama lain.

Gesekan yang terjadi antartulang ini dapat menimbulkan rasa sakit, nyeri, kaku, hingga menyebabkan bengkak pada sendi yang terdampak. Lebih lanjut, kelainan ini rentan terjadi orang berusia 40-50 tahun, dan sering menyerang sendi lutut, pinggul, dan jari tangan.

Osteoartritis sebaiknya harus segera diobati karena dapat memicu perubahan bentuk pada sendi, sehingga tulang dan tulang rawan memiliki risiko lebih tinggi untuk patah.

10. Rematik (artritis reumatoid)

10. Rematik (artritis reumatoid)
Freepik/jcomp

Penyakit rematik, atau yang disebut sebagai artritis reumatoid, merupakan kelainan yang terjadi pada tulang manusia akibat adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau autoimun.

Pada kelainan ini, sistem imun yang melindungi tubuh mengalami kekeliruan sehingga menyerang sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel tulang. Hal ini menyebabkan terjadinya pembengkakan atau peradangan pada persendian tulang.

Berbeda dengan osteoartritis, penyakit rematik ini bisa berdampak pada tulang yang menjadi lebih rapuh serta sendi yang berubah bentuk. Penderita kelainan ini umumnya akan merasa lemas dan lelah hingga demam, serta kulitnya terlihat kemerahan pada bagian sendi.

11. Osteogenesis imperfecta

11. Osteogenesis imperfecta
Freepik/stefamerpik

Selanjutnya ada osteogenesis imperfecta, yang merupakan kelainan pada tulang manusia yang disebabkan faktor genetik yang diturunkan pada orangtua.

Seorang anak yang orangtuanya memiliki riwayat penyakit ini umumnya memiliki kondisi tulang yang rentan rapuh dan patah, dan bentuk formasinya pun tidak sempurna.

Selain itu, penderita osteogenesis imperfecta juga cenderung mempunyai otot yang lemah, gigi yang mudah rapuh, tulang belakang yang melengkung, serta pendengaran dan pernapasan yang terganggu.

12. Kanker tulang

12. Kanker tulang
Freepik/rawpixel.com

Kanker tulang merupakan kelainan pada sistem rangka yang umumnya terjadi akibat tumor kanker yang tumbuh dan berkembang dalam jaringan tulang.

Gejala utama yang dirasakan oleh penderita kanker tulang bisa berupa rasa nyeri pada tulang yang tak kunjung sembuh, adanya bengkak dan kemerahan pada area tulang tertentu, dan munculnya benjolan di tulang.

Munculnya tumor kanker pada penyakit ini bisa melalui dua faktor, yaitu yang sudah ada sejak awal di tulang (kanker tulang primer) dan yang telah ada di organ lain kemudian menyebar hingga ke tulang (kanker tulang sekunder).

Itu dia beberapa kelainan sistem rangka manusia yang perlu diketahui Mama dan anak. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan baru, ya!

Baca juga:

The Latest