Mengapa Nafsu Makan Remaja Cenderung Tinggi?

Bagi mama yang memiliki anak beranjak remaja, mungkin menyadari satu hal yang berubah secara signifikan, yaitu soal nafsu makan. Di fase sebelumnya, anak remaja mama bisa jadi sangat rewel makan. Tetapi, saat ini mama bahkan kewalahan menghadapi nafsu makannya yang tinggi. Seolah-olah tidak pernah ada kenyangnya!
Lalu, apa sih yang menyebabkan nafsu makan remaja tinggi? Seperti apa nafsu makan remaja yang normal, dan yang tidak normal? Kali ini Popmama.com mengulas seputar nafsu makan remaja, dilansir dari How To Adult:
1. Nafsu makan tinggi karena menunda makan

Banyak remaja yang makan dalam jumlah banyak karena kebiasaan makan yang buruk, yaitu menunda makan. Tak jarang remaja berangkat ke sekolah tanpa sarapan sehingga mereka lapar sepanjang pagi. Inilah yang menyebabkan mereka makan berlebihan di siang dan malam hari, serta tergoda untuk ngemil alih-alih makan besar.
2. Nafsu makan tinggi karena konsumsi pemanis buatan

Bagi remaja yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman dengan pemanis buatan, mereka akan lebih gampang lapar. Ketika remaja merasakan manisnya pemanis buatan, tubuhnya memberi sinyal bahwa gula sedang dalam perjalanan ke sistem tubuhnya. Insulin kemudian dilepaskan tubuh, memancing gula dalam tubuh untuk digunakan.
Namun, karena pemanis buatan bukanlah gula sungguhan, maka gula yang diharapkan tubuh tidak benar-benar didapatkan. Hal ini menyebabkan kadar gula turun yang memicu rasa lapar.
3. Lonjakan pertumbuhan membuat nafsu makan remaja meningkat

Ketika seorang remaja sedang mengalami lonjakan pertumbuhan (growth spurts), mereka umumnya mengalami peningkatan nafsu makan lebih daripada biasanya.
Apabila saat ini tiba, mungkin orangtua harus bersiap-siap membeli pakaian dan sepatu yang lebih besar karena hormon pertumbuhan mereka sedang aktif-aktifnya.
4. Berapa jumlah kalori yang disarankan untuk anak remaja?

Meskipun remaja sedang dalam masa pertumbuhan dan tubuh mereka membutuhkan asupan gizi yang lebih, tetapi jangan sampai mereka kebablasan, Ma.
Remaja laki-laki yang aktif membutuhkan sekitar 2.200-3.200 kalori per hari. Sementara remaja perempuan dengan kategori aktivitas fisik yang sama umumnya membutuhkan 2.000-2.400 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
5. Menyiapkan menu makanan sehat untuk remaja

Makanan bukan sekadar makanan. Sejak dini, anak perlu diajari bagaimana memiliki relasi yang baik dengan makanan. Salah satunya adalah mengonsumsi makanan yang bervariasi dan memilih makanan yang sehat, bukan sekadar enak.
Kenalkan dan biasakan remaja makan makanan segar ketimbang makanan olahan dan kemasan. Biji-bijian, seperti oatmeal, sereal, nasi jagung, dan semacamnya, lebih sehat dan mengenyangkan ketimbang roti putih, keripik, cake, dan sebagainya.
Selain itu, ajak remaja untuk makan buah dan mengolah sayuran dengan berbagai metode masak, seperti dipanggang, dikukus, atau direbus.
Semoga menginspirasi, Ma.








-smZIk0Nsd25hP0vk8SU2HMmOVdRpOAfq.jpg)










