Aktivitas Psikososial Bisa Selamatkan Mental Anak Pejuang Kanker

Menghadapi kanker bukan hanya tentang perjuangan medis, tetapi juga perjuangan emosional yang panjang dan melelahkan, terutama bagi anak-anak.
Di tengah proses pengobatan, aktivitas psikososial seperti piknik edukatif menjadi ruang penting untuk memulihkan jiwa anak-anak pejuang kanker yang seringkali terlupakan.
Aktivitas psikososial adalah kegiatan yang melibatkan interaksi aspek psikologis (kejiwaan) dan sosial dalam lingkungan.
Aktivitas ini bertujuan untuk menjaga atau meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial individu, terutama dalam konteks situasi yang menantang, seperti bencana, krisis, atau penyakit kronis.
Bagi anak-anak dengan kanker, kesempatan untuk bermain, melepas tawa, dan berinteraksi dengan anak-anak seusianya bisa memberi dampak besar dalam membangun semangat dalam menjalani pengobatan.
Berangkat dari urgensi tersebut, Yayasan Pita Kuning sebagai yayasan yang berfokus pada pendampingan untuk anak dengan kanker, mengadakan acara Piknik Edukatif yang diadakan pada Sabtu (19/7/2025) di Kidzania Jakarta. Diadakannya acara ini juga dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional.
Acara ini berisi kegiatan bermain peran sesuai cita-cita anak sebagai bentuk dukungan psikososial. Untuk membawa keceriaan dan semangat kepada anak-anak pejuang kanker beserta keluarganya.
Berikut telah Popmama.com rangkum informasi seputar aktivitas psikososial bisa selamatkan mental anak pejuang kanker.
Penyeimbang di Tengah Pengobatan yang Melelahkan

Proses pengobatan yang panjang meniadakan hak anak-anak pejuang kanker untuk bermain dan belajar. Tak sedikit dari mereka yang tidak bersekolah karena tuntutan pengobatan.
Karena itulah pendampingan psikososial tidak kalah penting dari pendampingan medis. Hal tersebut dibutuhkan demi menjaga kesehatan mental dan tumbuh kembang anak yang terganggu akibat pengobatan yang intens.
Menyikapi hal tersebut, Yayasan Pita Kuning menginisiasi program Piknik Edukatif, dimana anak-anak dengan kanker dapat bercengkrama dan bermain bersama teman-teman seusianya melalui aktivitas edukatif, seperti bermain peran di Kidzania Jakarta.
Tentunya, hal tersebut dilakukan dengan prosedur pengawasan medis, mengingat ketahanan tubuh anak-anak dengan kanker cukup rentan. Sebelum kegiatan ini dimulai, peserta melakukan medical check-up terlebih dahulu dengan dokter anak.
Di ruang bermain yang aman dan inklusif, anak- anak pejuang kanker dapat kembali merasakan hal-hal sederhana yang sering terampas oleh jadwal pengobatan.
Aktivitas seperti ini membantu memulihkan kepercayaan diri dan mengurangi kecemasan.
Pendampingan psikososial tidak hanya diperuntukan kepada anak-anak pejuang kanker, tetapi juga keluarganya. Keluarga yang terguncang dengan kehadiran penyakit kronis juga memerlukan pendampingan psikososial.
Seluruh program pendampingan Yayasan Pita Kuning, termasuk piknik edukatif ini tidak hanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan jiwa anak-anak dengan kanker, tetapi juga keluarga mereka.
Para orangtua dan saudara dari anak-anak pejuang kanker juga turut mengikuti Piknik Edukatif ini dimana para orangtua bisa berkumpul dan melepas tawa dengan sesamanya.
Melalui program piknik edukatif ini, masyarakat diharapkan untuk semakin sadar bahwa anak dengan kanker membutuhkan lebih dari sekadar obat, mereka juga butuh ruang untuk tetap menjadi anak-anak.
Menjadi Aktivitas yang Dinantikan oleh Para Pejuang Cilik

Bagi banyak anak dengan kanker, hari-hari mereka diisi dengan kunjungan rumah sakit dan berbagai prosedur medis yang melelahkan. Tak sedikit dari mereka yang harus berhenti sekolah untuk sementara waktu demi fokus pada pengobatan.
Situasi ini membuat mereka kehilangan momen berharga untuk bermain dan bersosialisasi dengan teman sebaya seperti anak-anak lain pada umumnya.
Itulah mengapa program seperti piknik edukatif menjadi sangat dinantikan oleh para pejuang kanker.
Kegiatan ini menjadi salah satu dari sedikit kesempatan di mana mereka bisa tertawa, bermain, dan berinteraksi tanpa beban sebagai pasien.
Di playground edukatif seperti KidZania, mereka tidak hanya bermain, tapi juga belajar dan berimajinasi bersama.
Menurut Yayasan Pita Kuning, antusiasme anak-anak selalu tinggi menjelang acara seperti ini. Dalam suasana yang inklusif dan menyenangkan, anak-anak ini bisa saling menyemangati, berbagi cerita, dan membentuk pertemanan yang mendukung proses penyembuhan mereka secara emosional.
Ibu Yuliani, orangtua dari Rayyan, seorang anak berusia 9 tahun yang didiagnosis leukemia stadium lanjut membagikan kesannya terhadap program pendampingan psikososial pada acara Piknik Edukatif ini.
“Saya terbantu sekali dengan adanya piknik edukatif ini, karena ini membuat anak saya dan saya sendiri bahagia. Dimana saya percaya kalau bahagia adalah obat. Jadi saya melihat sendiri bahagianya anak saya untuk mengikuti acara piknik edukatif ini.” jelas ibu Yuliani pada Sabtu (19/7/2025).
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan peran pita kuning dalam mendampinginya dan keluarganya selama Rayyan menjadi pejuang kanker.
“Saya di yayasan ini terbantu sekali, contohnya dari akomodasi ke rumah sakit. Kalau dulu, saya harus bawa anak saya naik transportasi umum untuk berobat, tapi sekarang sudah diberikan akomodasi oleh pita kuning jadi saya tidak perlu kesulitan lagi.” jelas ibu Yuliani pada Sabtu (19/7/2025).
Pendampingan psikososial adalah hal penting yang dapat membawa perubahan besar dalam jiwa keluarga dan anak pejuang kanker, terutama untuk para keluarga prasejahtera yang menjadi fokus utama cakupan Yayasan Pita Kuning.
Ajakan Kepada Masyarakat untuk Peduli

Tyas Amalia selaku Ketua Yayasan Pita Kuning menekankan komitmen dalam menghapus stigma terhadap kanker dan memberikan hak anak-anak pejuang kanker untuk tumbuh dengan bahagia, melalui wawancara di kegiatan Piknik Edukatif
"Menjadi tugas kami juga untuk menghapus stigma. Di beberapa lingkungan masyarakat, kanker masih dianggap sebgai penyakit yang menular. Anak-anak pejuang kanker yang mengalami perubahan fisik seperti benjolan atau luka terbuka, cenderung untuk diasingkan oleh teman-teman sebayanya. Jadi mereka tidak punya kesempatan untuk bermain. Hal itu juga menjadi tugas kami untuk mengedukasi bahwa anak-anak dengan kanker ini juga anak-anak biasa kok, mereka bisa bermain dan tertawa seperti anak pada umumnya." jelas Tyas Amalia pada Sabtu (19/7/2025)
Pendekatan penyembuhan masih banyak yang menitikberatkan pada aspek medis semata, tanpa memberi cukup ruang bagi anak untuk bermain, bercerita, dan merasa diterima.
Melalui Piknik Edukatif ini, masyarakat diingatkan bahwa penyembuhan sejati tidak hanya soal menghilangkan sel kanker, tapi juga menguatkan mental, emosi, dan semangat anak.
Dengan menyediakan aktivitas psikososial seperti piknik edukatif, hak anak-anak untuk tetap bahagia di tengah perjuangannya melawan kanker juga tetap dijaga.
Itulah informasi mengenai aktivitas psikososial bisa selamatkan mental anak pejuang kanker. Mama diharapkan untuk semakin peduli terhadap perjuangan dan hak anak-anak dengan kanker untuk bermain.