- Pihak kesatu (keluarga korban) dan pihak kedua (penabrak) telah menerima bahwa kecelakaan tersebut sebagai musibah dari Allah SWT.
- Pihak kedua yaitu APP memberikan santunan uang tunai kepada pihak kesatu sebesar Rp 50 juta dan pihak kesatu sudah menerimanya.
- Pihak kesatu dan pihak kedua telah sepakat dan mufakat menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan, serta pihak kesatu tidak akan menuntut di kemudian hari secara hukum pidana maupun perdata kepada pihak kedua.
- Apabila dikemudian hari ternyata ada pihak lain yang mempermasalahkan kembali permasalahan ini, kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan atau tidak menanggapinya dan atau gugur demi hukum.
Anak Kembar Tertabrak Moge Hingga Tewas di Bandung, Ibu Diberi 50 Juta

Kabar duka datang dari dua anak kembar di Pangandaran, Bandung. Hasan Firdaus dan Husen Firdaus (8), putra bungsu pasangan Wasmo (60) dan Empong (48) tertabrak motor gede (moge) Harley Davidson, Sabtu (12/3/2022), pukul 13.15 WIB.
Keduanya tertabrak ketika sedang menyeberang jalan di Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran tepatnya di Blok Kedungpalungpung, Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang. Mereka ingin pulang ke rumah sehabis bermain dan pergi kembali untuk mengaji.
Setelah kejadian tersebut, pengendara moge memberi uang santunan sebesar Rp50 juta dan meminta tidak ada tuntutan.
Untuk mengetahui detail kejadian, berikut ini Popmama.com telah merangkum kronologi dan proses penyelesaian kasus kecelakaan di atas dari berbagai sumber. Simak yuk, Ma!
1. Kronologi kejadian dua anak kembar tertabrak moge

Setiap harinya, Hasan dan Husen memiliki aktivitas rutin yakni bersekolah, bermain, dan mengaji. Kegiatan mengaji sendiri dilakukan pada siang hari, tepatnya pukul 13.00 WIB.
"Pukul 1 siang sampai ashar pulang (mengaji). Sudah pulang, bermain lagi bersama-sama. Sekarang, sudah kelas 2 SD dan mengaji masih di Iqro 6," ujarnya, Minggu (13/3/2022).
Empong menjelaskan, waktu Hasan dan Husen tertabrak, keduanya sedang menyebrang jalan ingin pulang ke rumah dan kembali berangkat mengaji karena sudah pukul satu siang.
Sebenarnya, aktivitas bermain di seberang jalan rumahnya merupakan aktivitas bermain si Kembar satu bulan belakangan ini. Namun, biasanya mereka berdua pergi dan pulang bermain didampingi oleh Empong untuk menyebrang.
Akan tetapi, kala itu Empong benar-benar tidak tahu kedua anaknya bermain. Sehingga waktu itu Hasan dan Husen menyebrang jalan sendiri dan tertabrak motor gede.
"Biasanya, kalau menyeberang didampingi, cuma kemarin nggak didampingi karena nggak tahu kemarin ke situ (berangkat bermain dan menyeberang jalan). Dan tahu katanya ada tabrakan, meninggal," jelas Empong, Sabtu (12/3/2022).
Mendapat kabar tersebut, tentunya Empon dan seluruh keluarga merasakan kaget dan sedih. Kini ia telah pasrah dan tidak tahu harus berbuat apa.
Selain itu, Idin selaku warga yang menjadi saksi mata kejadian tersebut menjelaskan, rombongan motor gede melaju dari arah Banjar menuju Pangandaran ketika Hasan dan Husen sedang menyebrang jalan.
2. Penabrak memberi uang sebesar 50 juta rupiah dan meminta menyelesaikan kejadian ini secara kekeluargaan

Pasca kecelakaan, dua pengendara menemui pihak keluarga dan memberikan sejumlah uang serta surat perjanjian.
Adapun isi surat tersebut yakni:
Surat perjanjian dibuat di Mapolsek Kalipucang pada 12 Maret 2022 dan diketahui oleh kepala Desa Ciganjeng Imang Wardiman.
3. Pihak keluarga menyerahkan proses hukum pada pihak berwajib

Setelah mendapat uang santunan dan mengetahui surat perjanjian, Iwa Kartiwa selaku kakak korban pun ikut angkat bicara.
"Mereka yang memberi santunan segitu, saya nggak minta karena nggak etis. Ini masalah nyawa, nggak mungkin saya meminta atau menjual (adik kembarnya)," ujarnya Minggu (13/3/2022).
Ia pun menganggap kejadian ini musibah untuk keluarganya dan pengendara motor tersebut sehingga memutuskan untuk tidak menuntut dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib.
"Mungkin ini sudah musibah, mereka juga termasuk musibah. Saya tidak menuntut karena sudah islah, tinggal ketentuan proses hukumnya seperti apa," tutur Iwa.
Dari kejadian ini, semoga para orangtua ataupun pengasuh anak menjadi lebih peduli dan berhati-hati dalam menjaga anak. Jangan sampai si Anak pergi tanpa sepengetahuan Mama, Papa ataupun para pengasuhnya. Hal ini guna menghindari kejadian buruk seperti kecelakaan pada dua anak kembar di atas.
Semangat terus menjaga anak ya, Mama dan Papa!



















