Peran Orangtua Dalam Mendampingi Anak Selama Masa Pubertas

Kehadiran orangtua penting selama anak menjalani masa pubertasnya, ini peran Mama dan Papa

31 Januari 2023

Peran Orangtua Dalam Mendampingi Anak Selama Masa Pubertas
Freepik

Setiap manusia melalui fase-fase tumbuh-kembang dari mulai bayi sampai menjadi dewasa. Proses tersebut meliputi perubahan  fisik, emosional, pikiran, dan linguistik (kemampuan berbicara). Dalam perjalanannya, tahapan perkembangan si Kecil adalah masa pubertas. Pubertas adalah salah satu tahapan pertumbuhan yang mana anak menuju dan mencapai kematangan sistem dan alat reproduksi.

Umumnya masa perkembangan anak menjadi dewasa secara seksual ini terjadi pada rentang usia 10-16 tahun. Anak perempuan biasanya akan memasuki masa pubertas terlebih dahulu dibandingkan anak laki-laki. Masa pubertas perempuan sekitar 10-14 tahun sementara anak laki-laki pada umur 12-16 tahun.

Masa pubertas ini jadi tahapan yang penting bagi si Kecil. Sehingga Mama dan Papa perlu memberikan perhatian lebih serta pendampingan kepada anak tersayang.

Kadang kala di masa ini orangtua seyogyanya lebih interaktif kepada anak guna memberikan arahan yang tepat. Karena acap kali si Kecil masih merasa malu mengungkapkan perubahan atau pertanyaan seputar pubertas.

Popmama.com berikan ulasan peran orangtua dalam mendampingi anak selama masa pubertas.

1. Memberi rasa nyaman kepada anak

1. Memberi rasa nyaman kepada anak
Freepik

Saat anak-anak memasuki masa pubertas ia berubah menjadi sedikit lebih sensitif, termasuk dalam hal emosional. Hal ini karena anak mengalami perubahan-perubahan fisik maupun perilaku yang belum bisa ia terima begitu saja. Alhasil membutuhkan sosok yang dapat membuat dirinya merasa nyaman untuk mengungkapkan ketidaknyamanan selama masa pubertas ini.

Pada fase ini keberadaan orangtua berperan untuk memberikan rasa nyaman dan jadi tempat terpercaya bagi anak untuk berkeluh kesah. Mulailah mendekatkan diri ke si Kecil untuk menciptakan suasana nyaman dan tidak canggung.

Dengan begitu, anak akan lebih terbuka dalam mengungkapkan kesulitan yang ia alami selama menjalani masa pubertas. Mama dan Papa pun bisa memberikan solusi yang tepat sesuai kesulitan yang ia hadapi. Namun, jangan paksa anak Mama untuk menceritakan segalanya.

Editors' Pick

2. Memberikan pengertian dan informasi mengenai perubahan fisik yang anak alami

2. Memberikan pengertian informasi mengenai perubahan fisik anak alami
Freepik/tirachardz

Pendekatan antara orangtua dan anak memiliki banyak manfaat, apalagi di masa-masa pubertas ini. Hilangnya jarak dan kecanggungan akan mempermudah Mama dan Papa berinteraksi bersama anak tercinta. Selain menjadi tempat ternyaman bagi anak, orangtua juga perlu memberikan edukasi terkait perubahan fisik yang mungkin si Kecil hadapi.

Informasi ini bertujuan supaya anak Mama tidak kaget tentang perubahan fisik selama masa pubertas itu. Sampaikan bahwa masa pubertas bukanlah hal yang tabu. Pengetahuan dan wawasan tentang pubertas ini perlu anak tahu supaya anak terbiasa. Dikutip dari Whiz Id, jangan ada ilmu yang Mama dan Papa tutupi agar anak bisa menjaga dirinya sendiri.

Edukasi tersebut misalnya memberikan informasi seputar menstruasi, cara mengatasi sakit perut akibat menstruasi, dan lain-lain. Tak hanya itu, berikan pengertian bahwa bagian tubuh perempuan anak Mama akan mengalami pertumbuhan.

Sampaikan bahwa hal tersebut adalah normal bagi anak seusianya. Jadi, anak tidak usah malu untuk mengakui bahwa dirinya sudah menstruasi karena hal ini adalah normal dan terjadi pada semua perempuan.

3. Memberikan pertolongan dan membantu anak untuk menerima perubahan dan tidak membandingkan dengan teman lainnya

3. Memberikan pertolongan membantu anak menerima perubahan tidak membandingkan teman lainnya
Freepik

Informasi-informasi mengenai perubahan fisik dan emosional  sepanjang masa pubertas ini membantu anak untuk menjalani fase ini. Karena ia lebih mengerti dan memahami bahwa masa pubertas merupakan tahapan hidup yang harus dilalui oleh setiap orang  dan bukanlah hal yang aneh. 

Pertolongan yang Mama berikan misalnya membantu memilih pembalut yang aman, penggunaan pembalut, sampai cara mengatasi sakit di bagian perut ketika datang bulan. Mama juga bisa memberikan arahan seberapa sering sebaiknya anak mengganti pembalut saat haid. Dengan ia mengetahui hal-hal itu, lambat laun dirinya akan menerima perubahan fisiknya itu.

Sementara bagi anak laki-laki, orangtua perlu memberikan keyakinan. Dikutip dari Better Health, keyakinan yang dimaksud adalah berkaitan dengan ukuran penis yang tidak mempengaruhi fungsi seksual. Selain itu, ajarkan putra Mama agar tidak rendah diri karena merasa dadanya tidak sebidang teman lainnya yang sudah pubertas. Begitu juga dengan putri Mama supaya tidak membandingkan dengan ukuran payudara dengan teman seusianya.

4. Menjadi teman ngobrol yang menyenangkan bagi anak

4. Menjadi teman ngobrol menyenangkan bagi anak
Freepik/pressfoto

Tak hanya memberikan ilmu pengetahuan sebagai bekal anak menjalani masa pertumbuhan ini, Mama juga perlu menjadi teman ngobrol bagi si Kecil. Usahakan untuk menggunakan kata-kata sederhana dan mudah dimengerti oleh anak ketika memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari anak Mama dan Papa.

Catatan penting lainnya, sebaiknya anggap anak seperti teman bukan seperti orang yang terkesan menggurui atau bahkan menghakimi ya, Ma. Dilansir dari Whiz Id, hal penting yang dibutuhkan anak pada masa pubertas adalah teman untuk bertukar pikiran. Posisikan diri Mama dan Papa sebagai pendengar yang baik. Dengan begitu membuat anak lebih nyaman ketika berkeluh kesah atau membagikan ceritanya saat menjalani masa pubertas.

5. Memberikan pengawasan yang lebih ketat

5. Memberikan pengawasan lebih ketat
Freepik/8photo

Satu hal penting lain yang perlu orangtua lakukan saat anak berada di masa pubertas adalah memberikan pengawasan yang lebih ketat. Jangan sampai anak terjerumus dalam pergaulan negatif. Pada masa ini, selain perubahan secara fisik anak juga sedang mencari jati dirinya. Sehingga ia akan banyak mencoba hal-hal baru.

Pengawasan diperlukan agar anak tetap berada di jalur yang benar dan tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai norma dan agama. Apalagi di masa ini sistem reproduksi anak sudah berfungsi secara optimal. Jangan sampai masa depan anak tersayang rusak karena satu langkah yang salah. Mengawasi bukan berarti mengekang ya Ma, Pa.

Demikian ulasan tentang peran orangtua dalam mendampingi anak selama masa pubertas. Kiat-kiat tersebut akan berhasil jika Mama dan Papa juga memberikan contoh di kehidupan nyata. Otomatis anak anak menirukan apa yang orangtuanya lakukan. Jadi, mari menjadi panutan yang baik untuk anak tersayang.

Baca Juga:

The Latest