Begini Caranya Proses Pembuatan Garam dari Air Laut

Dalam proses pembuatan garam bergantung pada beberapa faktor agar menghasilkan kualitas yang terbaik

7 Oktober 2021

Begini Cara Proses Pembuatan Garam dari Air Laut
Pexels/Castorly Stock

Laut merupakan salah satu kenampakan alam yang tidak ada habisnya. Laut pun juga memberi manfaat yang dapat digunakan dalam kehidupan. Lautan terdiri dari kumpulan air asin dengan jumlah yang banyak dan dapat menggenangi dan membagi daratan.

Memiliki rasa yang asin, tentu membuat air laut kerap dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satunya sebagai pembuatan bumbu dapur, yakni garam.

Garam merupakan bahan dapur yang terbuat dari air laut dan dapat digunakan sebagai perisa makanan saat memasak. Air laut diolah dan menjadi sebutir garam dengan bentuk kristal.

Proses pembuatan garam ini hanya dapat dilakukan di wilayah pantai atau wilayah yang dekat dengan lautan. Para petani garam mengumpulkan air laut sebanyaknya dan diubah menjadi bentuk kristal.

Lalu, bagaimana proses pembuatannya? Adakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembuatan garam?

Berikut Popmama.com sudah merangkum informasi lengkapnya untuk Mama.

1. Mengumpulkan air laut

1. Mengumpulkan air laut
Pexels/Kellie Churchman

Langkah pertama dalam membuat garam adalah dengan mengumpulkan air laut terlebih dahulu. Para petani garam biasanya mengalirkan air laut menuju arah yang lebih luas dan sudah disediakan.

Dalam mengumpulkannya menggunakan teknik pasang surut. Hal ini dianggap lebih mudah dan dapat menghemat waktu dan tenaga. Namun, dalam pengumpulan menggunakan cara ini harus dilakukan secara benar.

Ini dilakukan agar jumlah air laut yang terkumpul dapat sesuai dengan keinginan atau target yang sudah ditetapkan. Selain teknik pasang surut, juga dapat dilakukan dengan cara manual seperti menggunakan ember atau jerigen.

Tetapi, cara ini tentunya akan memakan banyak waktu serta membutuhkan tenaga yang lebih ekstra.

Setelah air laut terkumpul, maka proses yang dilakukan selanjutnya adalah proses penjemuran air laut menjadi kristal.

2. Menjemurkan air laut terlebih dahulu

2. Menjemurkan air laut terlebih dahulu
Pexels/Quang Nguyen Vinh

Air laut yang sudah dikumpulkan kemudian akan dijemur dibawah terik sinar matahari langsung. Pada saat penjemuran ini akan terjadi proses penguapan.

Air laut akan menguap sehingga menyisakan butiran-butiran yang disebut dengan kristal. Kristal inilah yang nantinya akan di panen dan dijadikan sebuah garam.

Pada proses penjemuran ini pun dilakukan dengan tidak sembarangan. Hal ini karena para petani garam akan bergantung pada sinar cahaya matahari yang ada pada saat itu.

Jika cahaya matahari tidak panas dan terik, maka proses penjemuran pun tidak akan maksimal.

Setelah proses penjemuran ini selesai, maka kemudian yang dilakukan adalah proses memanen garam.

Editors' Pick

3. Memanen garam

3. Memanen garam
Pexels/Quang Nguyen Vinh

Seluruh proses dalam pembuatan garam ini memerlukan waktu sekitar 30 hari atau 1 bulan lamanya. Setelah melewati proses selama satu bulan, maka garam yang dijemur tersebut akan berubah dan membentuk kristal.

Setelah garam membentuk kristal, pada saat inilah waktu yang tepat untuk memanennya. Garam yang sudah siap panen ini nantinya akan memiliki warna putih dan memiliki bentuk seperti kristal yang kecil.

Pada proses pembuatan garam ini, para petani akan bergantung dengan beberapa faktor, salah satunya adalah cuaca. Hal ini terjadi agar garam yang dibuat dapat menghasilkan proses yang sempurna.

Faktor yang dapat mempengaruhi proses pembuatan garam

Dalam proses pembuatannya, tentu akan bergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor ini menjadi penentu dalam pembuatan proses garam. Apabila beberapa faktor ini kurang baik maka juga akan bergantung pada proses garam yang dihasilkan.

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi dalam proses pembuatan garam adalah sebagai berikut.

1. Air laut

1. Air laut
Pexels/Sebastian Voortman

Faktor pertama yang mempengaruhi dalam proses pembuatan garam adalah kualitas dari air laut. Air laut yang digunakan harus memiliki kualitas yang bagus sehingga akan menghasilkan garam dengan kualitas yang baik pula.

Alasan ini lah yang membuat tidak semua tempat di pesisir pantai dapat digunakan untuk memproduksi garam.

Tingkat dari keasaman air laut juga harus diperhitungkan. Pada prosesnya, tidak dapat dilakukan di pesisir pantai yang wilayahnya dekat dengan muara sungai. 

Hal ini karena air laut dan air tawar ini sudah tercampur, sehingga akan memberikan kualitas garam yang tidak terlalu bagus.

2. Cuaca

2. Cuaca
Pexels/Dua Chuot

Faktor kedua yang mempengaruhi proses dalam pembuatan garam adalah cuaca. Adanya kondisi angin dan suhu sangat memegang peran yang sangat penting pada saat penjemuran.

Dengan adanya angin yang kencang tentu akan membantu proses penguapan ini menjadi lebih cepat. Tidak hanya angin, suhu udaranya pun juga memegang peran penting pada proses ini.

Selain itu, faktor lainnya adalah kondisi cuaca. Apabila sedang mengalami cuaca dengan kondisi yang buruk tentu akan menghambat proses penjemuran ini terjadi, seperti saat terjadinya turun hujan.

Apabila berada pada musim kemarau yang cukup panjang, tentunya hal ini akan menguntungkan para petani garam. Ini karena proses penguapan dan penjemuran pun akan menjadi lebih cepat. 

Selain itu, garam yang dihasilkan pun juga akan lebih banyak.

3. Tanah

3. Tanah
Pexels/Quang Nguyen Vinh

Faktor terakhir yang mempengaruhi proses pembuatan garam adalah kondisi dari tanah. Setelah pengumpulan air laut, maka kemudian akan dilakukan penjemuran. Penjemuran ini dilakukan di lahan yang luas dan tidak diberi alas.

Hal ini tentu juga akan membuat tanah menyerap air laut dalam proses pembuatannya.

Tanah bersifat porositas (daya serap) dan berpengaruh pada proses pembuatan garam, terutama pada proses pembuatan garam secara tradisional.

Apabila proses penyerapan air laut ke tanah lebih cepat dari pada proses pembentukan atau penguatannya, maka garam yang dihasilkan pun nantinya tidak akan terlalu banyak.

Nah, itulah proses pembuatan garam dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Semoga informasi ini dapat menjawab rasa penasaran dan keingintahuan Mama dan anak mama terkait pembuatan garam, ya!

Baca juga:

The Latest