Planet Mana yang Memiliki Periode Revolusi Paling Lama?

Dari Merkurius hingga Neptunus, setiap planet memiliki periode revolusi karakteristik yang unik

18 April 2024

Planet Mana Memiliki Periode Revolusi Paling Lama
Freepik/vecstock

Salah satu parameter penting yang membedakan planet adalah periode revolusinya, yaitu waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk menyelesaikan satu kali mengelilingi Matahari. Dari yang terdekat hingga yang terjauh, setiap planet menunjukkan keunikan dalam periode revolusinya.

Revolusi adalah peredaran bumi yang mengelilingi matahari yang menyebabkan terjadinya siang dan malam. Contohnya, revolusi Bumi berlangsung selama 365 hari.

Berikut ini Popmama.com akan membahas lebih lanjut tentang planet yang memiliki periode revolusi paling lama diurutkan dari yang paling cepat ke paling lama. Yuk, simak pembahasannya di bawah ini!

1. Merkurius, 88 hari

1. Merkurius, 88 hari
Unsplash/NASA

Merkurius, planet terdekat dari Matahari, menjadi perhatian utama para peneliti dan pengamat langit karena karakteristiknya yang unik. Dengan periode revolusi sekitar 88 hari di Bumi, Merkurius memiliki salah satu periode revolusi tercepat di antara semua planet dalam Tata Surya. 

Kehadirannya yang begitu dekat dengan Matahari membuatnya menjadi subjek penelitian yang menarik dalam bidang ilmu planet. Merkurius memiliki kondisi permukaan yang ekstrim, dengan suhu yang dapat mencapai ratusan derajat Celsius pada siang hari dan turun drastis pada malam hari karena tidak adanya atmosfer untuk menjaga panas. 

Kecepatan revolusinya yang tinggi juga menyebabkan fenomena menarik, seperti efek gesekan pasang-surut yang menghasilkan gaya gravitasi yang berubah-ubah pada planet ini.

2. Venus, 225 hari

2. Venus, 225 hari
Freepik

Dengan periode revolusi sekitar 225 hari Bumi, Venus menduduki peringkat kedua dalam daftar periode revolusi terpanjang dalam Tata Surya setelah Merkurius. Namun, keunikan terbesar Venus terletak pada fenomena rotasinya yang unik, yang dikenal sebagai rotasi mundur atau "rotasi terbalik". Ini berarti Venus berputar mengelilingi sumbunya dalam arah yang berlawanan dengan mayoritas planet lainnya. 

Akibatnya, satu hari di Venus (waktu yang dibutuhkan untuk satu putaran penuh) lebih lama dari satu tahun Venus (waktu yang dibutuhkan untuk satu kali mengelilingi Matahari). 

Selain itu, atmosfer Venus yang tebal terdiri terutama dari karbon dioksida dengan jejak gas lainnya seperti belerang dioksida, menjadikannya sebagai salah satu objek penelitian yang menarik dalam konteks pemanasan global dan efek rumah kaca. 

3. Bumi, 365 hari

3. Bumi, 365 hari
Unsplash/NASA

Dengan periode revolusi sekitar 365.25 hari Bumi, Bumi adalah satu-satunya planet di Tata Surya yang dikenal memiliki kondisi yang mendukung kehidupan seperti yang kita kenal. 

Periode revolusi yang tepat, yang kita kenal sebagai satu tahun dalam kalender Gregorian, adalah hasil dari pergerakan Bumi mengelilingi Matahari dalam lintasan elipsnya. Selama revolusinya, Bumi mengalami empat musim yang berbeda – musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin – karena inklinasi sumbunya terhadap bidang orbitnya. 

Selain itu, periode revolusi Bumi telah menjadi acuan penting bagi peradaban manusia dalam mengatur waktu dan menentukan siklus alam, seperti peristiwa migrasi hewan, pertanian, dan fenomena astronomi. 

Editors' Pick

4. Mars, 687 hari

4. Mars, 687 hari
Freepik/wirestock

Mars, planet merah, memiliki periode revolusi sekitar 687 hari Bumi. Mars memiliki perjalanan mengelilingi Matahari yang lebih lambat dibandingkan dengan Bumi. Jarak yang lebih jauh dari Matahari dan orbitnya yang elips menyebabkan Mars menghabiskan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu putaran penuh. 

Meskipun demikian, panjang periode revolusinya tidaklah menjadi satu-satunya karakteristik menarik dari planet ini. Mars juga menarik perhatian para peneliti karena memiliki kemungkinan adanya air di masa lalu, serta potensi untuk mendukung kehidupan mikroba saat ini atau di masa lalu. 

Selain itu, permukaannya yang penuh dengan lekukan, gunung berapi, dan lembah-lembah kering menunjukkan tanda-tanda aktivitas geologis yang menarik bagi para ilmuwan.

5. Jupiter, 12 tahun

5. Jupiter, 12 tahun
Unsplash/NASA

Dengan diameter lebih dari 11 kali ukuran Bumi, Jupiter memegang gelar sebagai planet terbesar di Tata Surya. Namun, kebesarannya ini tidak tercermin dalam periode revolusinya yang cukup cepat. Dibutuhkan sekitar 12 tahun Bumi bagi Jupiter untuk menyelesaikan satu kali mengelilingi Matahari. 

Meskipun terdengar lama bagi kita, ini sebenarnya merupakan periode revolusi yang relatif cepat jika dibandingkan dengan ukuran dan jarak orbitnya yang luas. Jupiter memegang peran penting dalam Tata Surya, tidak hanya karena ukurannya yang besar, tetapi juga karena pengaruh gravitasinya yang besar. 

Planet ini memainkan peran kunci dalam mempertahankan stabilitas Tata Surya dengan menjaga sabuk asteroid di luar orbitnya, sehingga melindungi planet-planet dalam Tata Surya dalam skala waktu yang panjang. Selain itu, penelitian terbaru juga menunjukkan kemungkinan adanya bulan-bulan di sekitar Jupiter yang mungkin memiliki kondisi yang mendukung kehidupan mikroba. 

6. Saturnus, 29.5 tahun

6. Saturnus, 29.5 tahun
Unsplash/NASA

Dengan periode revolusi sekitar 29.5 tahun Bumi, Saturnus memimpin dalam kategori periode revolusi terpanjang di antara planet-planet besar. Perjalanan yang lambat ini mencerminkan jarak yang jauh dari Matahari dan orbitnya yang mengitari Matahari dengan kecepatan yang lebih rendah. 

Saturnus yang terkenal dengan cincinnya yang spektakuler, terdiri dari jutaan potongan es dan batuan yang tersebar dalam formasi lingkaran di sekitar planet. Cincin ini telah menjadi subjek minat dan penelitian intensif bagi para ilmuwan, yang terus mencoba memahami asal-usul, struktur, dan evolusi mereka. 

Selain cincinnya yang memukau, Saturnus juga memiliki lebih dari 80 bulan yang mengelilingi planetnya, termasuk Titan, yang merupakan bulan terbesar di Tata Surya dan memiliki atmosfer yang tebal serta permukaan yang misterius.

7. Uranus, 84 tahun

7. Uranus, 84 tahun
Unsplash/NASA

Dengan periode revolusi sekitar 84 tahun Bumi, Uranus adalah salah satu planet terjauh dari Matahari dalam Tata Surya. Jarak yang jauh ini menyebabkan pergerakan Uranus mengelilingi Matahari dengan kecepatan yang lebih lambat, memakan waktu hampir satu abad bagi planet ini untuk menyelesaikan satu putaran penuh. 

Namun, yang membuat Uranus benar-benar menonjol adalah sumbunya yang cenderung miring secara ekstrem, hampir sejajar dengan bidang orbitnya. Akibatnya, Uranus terlihat berguling-guling di sekitar Matahari, dengan kutubnya yang terkadang menghadap langsung ke Matahari saat melintasi orbitnya. 

Fenomena ini memberikan tantangan tersendiri bagi para ilmuwan untuk memahami dinamika internal dan evolusi planet ini. Selain itu, Uranus juga dikenal dengan atmosfernya yang berisi gas-gas seperti hidrogen, helium, dan metana, serta sistem cincin yang relatif kecil dan samar.

8. Neptunus, 165 tahun

8. Neptunus, 165 tahun
Unsplash/NASA

Dengan periode revolusi yang mencapai sekitar 165 tahun Bumi, Neptunus adalah planet terjauh dari Matahari di antara semua planet dalam Tata Surya. Jarak yang sangat jauh ini menjadikan Neptunus sebagai objek yang sulit diamati secara detail dari Bumi.

Namun, ketika dipelajari lebih dalam, Neptunus mengungkapkan beberapa rahasia yang menarik. Salah satunya adalah atmosfernya yang terdiri dari gas-gas seperti hidrogen, helium, dan metana, yang memberikan warna biru khas pada planet ini. 

Selain itu, Neptunus juga memiliki sistem cincin yang tipis dan sejumlah besar bulan, termasuk Triton, yang merupakan bulan terbesar dan memiliki orbit yang terbalik. Fenomena ini menunjukkan dinamika yang kompleks dalam sistem Neptunus, dan penelitian terus dilakukan untuk memahami lebih baik tentang sifat dan evolusi planet ini.

Demikian pembahasan mengenai planet yang memiliki periode revolusi paling lama. Dari Merkurius yang bergerak cepat hingga Neptunus yang jauh di perbatasan, setiap planet menunjukkan keunikan dan kekhasan dalam perjalanannya mengelilingi Matahari.

Baca juga:

The Latest