9 Fakta Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya

Keadaan Jupiter sangat berbeda dengan bumi lho!

17 Agustus 2021

9 Fakta Jupiter, Planet Terbesar Tata Surya
pixabay/parallelvision

Dalam tata surya bima sakti, terdapat berbagai macam benda langit, antara lain matahari, planet, komet dan meteorit dengan matahari sebagai pusat dari tata surya. selain itu, matahari sendiri dikelilingi oleh planet-planet.

Apa itu planet?

Planet adalah benda langit yang berputar mengelilingi matahari dengan lintasan dan kecepatan tertentu.

Dalam tata surya kita, terdapat delapan planet yang mengorbit atau mengelilingi matahari. Jika diurutkan berdasarkan jarak terdekat dari matahari planet tersebut dimulai Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus.

Planet tersebut masing-masing memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Salah satunya planet Jupiter yang merupakan planet terbesar di tata surya. 

Untuk itu, kali ini Popmama.com akan membahas fakta-fakta mengenai Jupiter. Simak dan beri tahu pada anak yuk, Ma!

1. Jupiter merupakan planet terbesar 

1. Jupiter merupakan planet terbesar 
Pixabay/16853182

Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya dengan diameter mencapai 142.984 kilometer. Ukuran tersebut sama dengan 11 bumi yang dijadikan satu. 

Dilansir dari Nasa Solar System Exploration, ukuran Jupiter dua kali lebih besar dari penggabungan tujuh planet yang ada di tata surya. 

Ukuran yang sangat besar tersebut  membuat Jupiter dapat terlihat dari bumi walaupun letaknya berjauhan. Jupiter dapat terlihat seperti sebuah bintang. Hal tersebut karena Jupiter merupakan planet paling terang kedua setelah Venus.

2. Jupiter memiliki cincin 

2. Jupiter memiliki cincin 
farmersalmanac.com

Planet bercincin identik dengan Saturnus, namun sebenarnya Jupiter pun memiliki cincin yang mengelilinginya. 

Cincin yang dimiliki Jupiter ini tidak sebesar Saturnus. Cincin tersebut berasal dari sisa-sisa material satelit yang mengorbit di sekitar Jupiter

Cincin Jupiter terbagi menjadi tiga bagian. Bagian paling dalam disebut dengan halo. Bagian tengah cincin adalah bagian utama yang paling terang. Bagian cincin paling luar disebut gossamer ring. 

Cincin tersebut terbentang hingga 225.000 kilometer dari planet dan memiliki ketebalan 2.000-12.500 kilometer.

3. Jupiter mengalami hari paling pendek 

3. Jupiter mengalami hari paling pendek 
bestchinanews.com

Di antara planet-planet lain yang ada di tata surya, Jupiter memiliki hari paling pendek, yakni hanya 9 jam 55 menit 30 detik waktu bumi. Dapat disimpulkan, satu hari di Jupiter sama dengan setengah hari di bumi. 

Hal tersebut karena Jupiter memiliki kecepatan orientasi sebesar 12,6 kilometer per detik. Cepat sekali bukan? 

Editors' Pick

4. Waktu revolusi Jupiter lebih lama dari bumi 

4. Waktu revolusi Jupiter lebih lama dari bumi 
Pixabay/wikilmages

Walaupun Jupiter berotasi dengan cepat, planet tersebut ternyata berevolusi lebih lama dari bumi. Revolusi planet adalah waktu yang diperlukan sebuah planet untuk mengelilingi matahari dalam orbitnya. Revolusi dapat dikatakan pula waktu 1 tahun planet tersebut.

Untuk mengelilingi matahari, Jupiter membutuhkan waktu 11,8 tahun waktu bumi. Hal tersebut dikarenakan jarak Jupiter yang lebih jauh dengan matahari dibandingkan dengan bumi. Jadi, Jupiter memiliki orbit yang lebih panjang dari bumi sehingga waktu revolusinya pun lebih lama. 

5. Atmosfer Jupiter 

5. Atmosfer Jupiter 
science.howstuffworks.com

Jupiter memiliki atmosfer berlapis. Dilansir dari Space.com, lapisan atmosfer Jupiter terdiri dari 90 persen gas hidrogen, hampir 10 persen gas helium dan sedikit amonia, belerang, metana, serta uap air.

6. Permukaan Jupiter tidak bisa dipijak 

6. Permukaan Jupiter tidak bisa dipijak 
thesun.co.uk

Berbeda dengan bumi, permukaan Jupiter sama sekali tidak dapat dipijak. Sebab, sebagian besar planet terbentuk dari gas dan cairan. Jika ada yang berdiri di atas permukaannya, maka mereka akan langsung terjatuh ke dalam intinya (perut Jupiter). 

Karena jaraknya yang jauh dari matahari, permukaan Jupiter memiliki suhu yang lebih dingin dibandingkan dengan bumi

Dilansir dari NASA, suhu di permukaan Jupiter adalah -145 derajat celcius sedangkan suhu intinya sekitar 24.000 derajat celcius yang bahkan lebih panas dari permukaan matahari.

7. Memiliki fenomena The Great Red Spot

7. Memiliki fenomena The Great Red Spot
exoplanets.nasa.gov

The Great Red Spot merupakan fenomena antisiklon, dimana terjadi perputaran angin badai yang sangat besar dan persisten. 

Dilansir NASA Solar System Exploration, badai Jupiter disebut dengan bintik merah. Badai tersebut memiliki diameter 24.000 kilometer dengan ketinggian 12-14.000 kilometer. Besar badai tersebut setara dengan tiga kali planet bumi lho.

Badai di Jupiter pertama kali ditemukan oleh astronom Itali bernama Giovanni Cassini pada 1665. Diduga, badai tersebut terbentuk karena cepatnya perputaran planet Jupiter terhadap sumbu rotasinya sendiri. 

Kini, setelah 354 tahun, badai tersebut nyatanya masih ada di Jupiter, namun ukurannya mengecil sedikit demi sedikit.

8. Memiliki banyak satelit 

8. Memiliki banyak satelit 
livescience.com

Jupiter memiliki 79 satelit, 53 satelit telah dikonfirmasi dan 26 satelit lainnya masih dipelajari.

Jika seandainya kita dapat berdiri di permukaan Jupiter, maka kita dapat melihat puluhan bulan yang berada dilangit. Sebab, satelit yang dimiliki oleh Jupiter sangat banyak.

Hal tersebut sama seperti saat kita berada di bumi, kita melihat satu bulan di malam hari karena bumi hanya memiliki satu satelit. 

9. Jupiter pernah melindungi bumi 

9. Jupiter pernah melindungi bumi 
Pixabay/geralt

Jupiter merupakan planet dengan gravitasi paling kuat di tata surya. Saking kuat gravitasinya, Jupiter akan merusak komet, meteorit, hingga asteroid yang melintas di dekatnya.

Hal tersebut sangat menguntungkan planet Jupiter dan planet di sekitarnya termasuk bumi. 

Seperti yang terjadi pada 1994, ketika itu komet Shoemaker-Levy 9 diprediksi akan menabrak bumi. Namun, untungnya sebelum menabrak bumi, komet ini terlebih dahulu melintasi Jupiter yang memiliki gravitasi kuat. Jupiter kemudian menarik komet tersebut untuk mendekat padanya. Akhirnya, alih-alih menabrak bumi, komet ini justru menabrak Jupiter.

Baca juga:

The Latest