Jumbo Pecahkan Rekor Film Indonesia dengan Penonton Terbanyak

Pastinya Mama sudah tidak asing lagi dengan salah satu judul film animasi di Indonesia yang saat ini sedang viral. Yup, betul Jumbo! Jumbo merupakan sebuah film animasi yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy.
Film animasi yang tayang pada tanggal 31 Maret 2025 ini langsung menyita perhatian publik. Hingga pada bulan ketiga penayangan, film ini mencapai 10 juta penonton dan sampai dinobatkan menjadi film terlaris di Indonesia mengalahkan film sebelumnya yaitu KKN di Desa Penari.
Agar lebih mengenal film Jumbo Popmama.com telah rangkum informasi menarik mengenai film Jumbo sebagai film Indonesia dengan penonton terbanyak.
Di balik layar film Jumbo

Film animasi Jumbo bukan hanya sukses karena ceritanya yang menyentuh, tetapi juga berkat kerja keras ratusan orang hebat di balik layar. Siapa saja mereka? Berikut kisah inspiratif para kreator Jumbo, khusus untuk Mama yang ingin tahu lebih dalam tentang tim di balik film favorit keluarga ini.
Sutradara Ryan Adriandhy memimpin proyek ini dengan dedikasi tinggi selama lima tahun, bersama tim penulis dan animator yang berasal dari berbagai studio di Indonesia.
Mereka bekerja sama untuk menciptakan animasi berkualitas yang mampu menyentuh hati penonton dari segala usia. Lebih dari 420 animator berkontribusi dalam proses pembuatan, mulai dari pengembangan cerita, desain karakter, hingga animasi akhir yang memukau.
Tak kalah penting, para pengisi suara ternama seperti Prince Poetiray dan Bunga Citra Lestari memberikan nyawa pada karakter-karakter dalam Jumbo, membuat cerita semakin hidup dan mengena di hati keluarga Indonesia.
Kesuksesan Jumbo adalah hasil kolaborasi luar biasa dari para kreator berbakat yang berkomitmen menghadirkan hiburan ramah keluarga dan berkualitas tinggi, membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di tingkat internasional
Proses pembuatan film Jumbo

Pembuatan film Jumbo memakan waktu hingga lima tahun, dimulai sejak April 2020 dan melibatkan lebih dari 420 animator dari berbagai studio di Indonesia. Proses ini jauh lebih kompleks dibandingkan film biasa (live action), karena setiap elemen mulai dari karakter, latar, hingga detail kecil harus diciptakan dari nol, bukan sekadar direkam dengan kamera.
Setiap detik dalam film animasi membutuhkan 24 gambar berbeda (frame), yang kemudian digerakkan, diwarnai, dan diberi suara agar tampak hidup di layar.
Proses kreatif ini melibatkan banyak studio animasi dari berbagai kota, seperti Caravan Studio (Jakarta), Atomictune Studio dan ELHA Studio (Yogyakarta), Uqi Studios (Cilacap), Afterlab (Bandung), hingga Ayena Studio (Bandung). Masing-masing studio memiliki peran penting, mulai dari pengembangan visual, desain karakter, hingga pemodelan 3D.
Membuat animasi berkualitas tinggi seperti Jumbo tentu penuh tantangan. Para animator harus bekerja dengan standar tinggi, mengatur waktu, dan terus belajar teknologi baru agar hasil akhirnya memuaskan penonton. Ryan Adriandhy, sang sutradara, menekankan pentingnya riset agar visual dan cerita Jumbo terasa dekat dengan keluarga Indonesia.
Keberhasilan Jumbo membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di kancah global. Proses panjang dan kolaborasi banyak pihak ini juga menjadi inspirasi bagi Mama dan anak-anak yang punya mimpi di dunia kreatif: dengan kerja keras dan cinta, karya Indonesia bisa mendunia
Sinopsis film Jumbo

Film animasi Jumbo mengisahkan tentang Don, seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun yang sering diremehkan karena tubuhnya yang besar.
Don tumbuh dengan sebuah buku dongeng warisan orang tuanya yang penuh ilustrasi dan cerita ajaib, yang menjadi sumber inspirasi sekaligus pelarian dari dunia yang terasa tidak ramah baginya.
Bertekad membuktikan dirinya, Don ingin mengikuti pertunjukan bakat dengan menampilkan sandiwara panggung yang terinspirasi dari buku tersebut, berharap teman-temannya bisa percaya pada keajaiban.
Namun, mimpi Don terancam ketika buku dongengnya dicuri oleh salah satu perundung, Atta. Beruntung, Don mendapat dukungan penuh dari Oma dan sahabat-sahabatnya, Nurman dan Mae.
Dalam usahanya merebut kembali buku itu, Don bertemu dengan Meri, seorang anak perempuan dari dunia lain yang juga mencari orang tuanya.
Bersama-sama, mereka memulai petualangan penuh keajaiban yang mengajarkan arti persahabatan sejati, keberanian, dan kepercayaan diri.
Jumbo bukan hanya cerita tentang perjuangan seorang anak menghadapi perundungan, tetapi juga kisah hangat tentang keluarga, mimpi, dan kekuatan persahabatan yang menginspirasi seluruh anggota keluarga untuk percaya pada keajaiban dalam hidup.
Film ini cocok untuk dinikmati Mama bersama buah hati sebagai tontonan yang menghibur sekaligus penuh makna
Kesuksesan film animasi Jumbo sebagai film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa menandai tonggak baru dalam sejarah perfilman nasional. Dengan lebih dari 10 juta penonton hanya dalam 65 hari tayang.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa cerita yang menyentuh, visual memikat, dan kerja keras ratusan kreator anak bangsa dapat menghasilkan karya yang membanggakan dan layak diperhitungkan di tingkat internasional.
Semoga pencapaian Jumbo terus menginspirasi Mama dan keluarga untuk selalu mendukung karya lokal yang berkualitas dan penuh makna



















