Fadilah dan Manfaat Salat Tarawih yang Perlu Anak Pahami

Meski sifatnya sunnah, namun salat tarawih memiliki keutamaan yang perlu anak pahami

15 Maret 2022

Fadilah Manfaat Salat Tarawih Perlu Anak Pahami
Pexels/Timur Weber

Salat tarawih menjadi salah satu ibadah sunnah yang penting dijalani umat Muslim selama bulan Ramadan. Salat yang dikerjakan setelah salat isya ini tergolong ke dalam salat sunnah malam yang jika dikerjakan akan mendapat keistimewaan Ramadan beserta fadilahnya.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang menganjurkan salat sunnah tarawih, bunyinya adalah:

“Barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq alaih).

Berdasarkan sabda Rasulullah SAW dan juga telah disebutkan dalam dalil-dalil Al-Quran atau hadits, berikut ini Popmama.com akan rangkumkan fadilah dan manfaat salat tarawih yang perlu anak pahami.

Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, yuk tanamkan hal-hal baik ini sejak sekarang!

1. Fadilah salat tarawih

1. Fadilah salat tarawih
Freepik/rawpixel.com

Seperti yang diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Tholib, terdapat keutamaan salat tarawih pada setiap malamnya dari awal mulainya bulan Ramadan, hingga 30 hari ke depan. Mengutip dari Nahdlatul Ulama Online, berikut fadilah atau keutamaan salat tarawih:

  1. Malam pertama: Diberi balasan seperti bayi baru dilahirkan.
  2. Malam kedua: Diampuni Allah SWT dosanya dan bagi kedua orangtuanya pula jika keduanya mukmin.
  3. Malam ketiga: Diseru oleh malaikat di bawah Arasy dan dengan shalat tersebut diampuni dosanya yang telah lalu.
  4. Malam keempat: Dibalas Allah SWT seperti membaca kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Quran.
  5. Malam kelima: Kemudian dikaruniai Allah SWT seolah-olah sembahyang di Masjidil Haram, Masjid Madinah, dan Masjidil Aqsha.
  6. Malam keenam: Dikarunia Allah SWT seolah-olah dia thawaf di Baitul Makmur dan dipintakan ampun oleh segala batu dan pasir.
  7. Malam ketujuh: Dikaruniai Allah SWT seolah-olah ia berjumpa dengan Nabi Musa AS dan membantu Musa melawan Fir’aun dan Haman.
  8. Malam kedelapan: Dikaruniai Allah rahmat sebagaimana Allah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim AS.
  9. Malam kesembilan: Dibalas Allah SWT ibadahnya seperti ibadahnya nabi kita Muhammad SAW.
  10. Malam kesepuluh: Dikaruniai Allah SWT rezeki yang baik (halal) untuk khasanah di dunia dan akhirat.
  11. Malam kesebelas: Dia keluar dari dunia seperti bayi baru keluar dari perut sang Mama (suci).
  12. Malam kedua belas: Dia datang di hari kiamat nanti, wajahnya seperti bulan purnama.
  13. Malam ketiga belas: Dia datang di hari kiamat nanti aman dari segala gangguan.
  14. Malam keempat belas: Malaikat menyaksikan salat tarawihnya dan hari kiamat nanti bebas dari hisab.
  15. Malam kelima belas: Malaikat A’rasy dan Malaikat Kursi bershalawat baginya.
  16. Malam keenam belas: Ditulis Allah SWT baginya menang dan selamat dari api neraka.
  17. Malam ketujuh belas: Dikaruniai Allah SWT balasan seperti Allah SWT membalas para nabi.
  18. Malam kedelapan belas: Dikaruniai Allah SWT keridhaan atasnya dan atas ibu ayahnya.
  19. Malam kesembilanbelas: Allah SWT mengangkat derajat dalam surga Firdaus.
  20. Malam kedua puluh: Allah SWT memberi pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan orang-orang yang salih.
  21. Malam kedua puluh satu: Allah SWT membangun untukmu sebuah gedung dari cahaya.
  22. Malam kedua puluh dua: Datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.
  23. Malam kedua puluh tiga: Allah SWT akan membangun untukmu sebuah kota di dalam surga.
  24. Malam kedua puluh empat: Memperoleh dua puluh empat doa yang dikabulkan. 
  25. Malam kedua puluh lima: Allah SWT menghapuskan azab kubur. 
  26. Malam kedua puluh enam: Allah SWT mengangkat pahala selama empat puluh tahun. 
  27. Malam kedua puluh tujuh: Akan melewati shirat pada hari kiamat bagaikan kilat yang menyambar.
  28. Malam kedua puluh delapan: Allah SWT mengangkat seribu derajat dalam surga. 
  29. Malam kedua puluh sembilan: Allah SWT memberi pahala seribu haji yang diterima.
  30. Malam ketiga puluh: Allah berfirman: "Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dari air Salsabil dan minumlah dari telaga Kautsar. Akulah Tuhanmu dan engkau hambaKu."

Editors' Pick

2. Manfaat salat tarawih

2. Manfaat salat tarawih
Freepik/rawpixel.com

Tak seperti salat sunnah lainnya, salat tarawih hanya dilakukan secara khusus yakni pada malam hari di bulan Ramadan. Ada pun dilaksanakan setelah salat isya dan sebelum salat witir. Tak hanya menyehatkan tubuh karena jumlah rakaatnya yang cukup banyak, salat tarwaih juga memiliki manfaat lainnya. Di antaranya:

  1. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT
  2. Mendapatkan pahala dari Allah SWT atas ibadahnya
  3. Memberikan ketenangan batin kepada hambaNya yang melakukan
  4. Meningkatkan hubungan sosialisasi antar umat, lantaran salat tarawih biasanya dilakukan berjamaah di sebuah masjid usai salat isya
  5. Melatih kesabaran umat Muslim lantaran banyaknya jumlah rakaat yang dilakukan

3. Berapa rakaat salat tarawih?

3. Berapa rakaat salat tarawih
Freepik/rawpixel.com

Jumlah rakaat salat tarawih sendiri sebenarnya beragam dan masih banyak diperdebatkan. Namun, beberapa ulama banyak yang menentukan jumlah rakaat dalam salat tarawih mulai dari 41 rakaat, 39 rakaat, 20 rakaat, dan 11 rakaat.

Namun dari pendapat-pendapat tersebut, terdapat salah satu pendapat terkuat yang menyebutkan bahwa salat tarawih dikerjakan sebanyak 11 rakaat. Hal ini sebagaiman sebuah hadits dari ‘Aisyah dengan riwayat Bukhari, bunyinya:

Dari Abi Salâmah bin ‘Abdurrahman, ia pernah bertanya kepada ‘Aisyah: “Bagaimana keadaan shalat Rasulullah di dalam bulan ramadhan?” Aisyah menjawab: “Adalah Rasulullah tidak lebih dari 11 raka’at, baik di bulan ramadhan atau di luar bulan ramadhan. Beliau shalat empat raka’at, dan jangan kau tanyakan mengenai baik dan lamanya, kemudian beliau shalat (lagi) empat raka’at dan jangan kau tanyakan mengenai baik dan lamanya, kemu dian beliau shalat tiga raka’at.” (H.R. Bukhari; Fath al-Bari, 4: 251)

Hadits lainnya juga menyebutkan demikian, bunyinya adalah:

Dari Sa’id bin Yazid, la berkata: “Umar bin Khaththab pernah memerintah Ubay bin Ka’ab dan Tamim al-Dari untuk mengimami orang orang dengan 11 raka’at, sedang al-Qari (pembaca/imam) suka membaca kira-kira 100 ayat.” (Tuhfah al-Ahwadzi)

3. Bacaan niat salat tarawih untuk imam dan makmum

3. Bacaan niat salat tarawih imam makmum
Pexels/Gabby K

Itu tadi fadilah dan manfaat salat tarawih yang bisa diajarkan pada anak sembari menantikan datangnya bulan suci Ramadan. Nah, selanjutnya yang bisa Mama ajarkan adalah bacaan niat beserta doa setelah salat tarawih. Ada pun bacaan niat salat tarawih adalah sebagai berikut:

Niat salat tarawih bagi Imam:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحَ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

(Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati imaman lillahi ta’ala)

Artinya, “Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta’ala."

Niat salat tarawih bagi makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

(Ushalli sunnatat tarawihi rak’ataini mustaqbilal qiblati ma’mûman lillâhi ta’ala)

Artinya, “Saya niat salat tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

5. Bacaan doa kamilin atau setelah salat tarawih

5. Bacaan doa kamilin atau setelah salat tarawih
Pexels/Anastasia Shuraeva

Kemudian jika seluruh rakaat salat tarawih telah selesai, kita dianjurkan membaca doa kamilin atau doa setelah salat tarawih dan sebelum salat witir. Mengutip dari Nahdlatul Ulama Online, berikut doa setelah salat tarawih:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

(Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn)

Artinya, “Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” 

Demikianlah informasi terkait salat tarawih yang bisa menjadi pembelajaran baru bagi anak dalam mempelajari ilmu agama. Semoga bermanfaat dan bisa diterapkan pada anak saat bulan Ramadan nanti ya, Ma.

Baca juga:

The Latest