5 Penyebab Anak Memiliki Sifat Egois, Orangtua Wajib Tahu!

Ini penyebab anak mama menjadi anak yang egosi, yuk beri peringatan sedari dini

16 Mei 2022

5 Penyebab Anak Memiliki Sifat Egois, Orangtua Wajib Tahu
Freepik/our-team

Tak hanya orang dewasa, sejak usia dini pun anak bisa memiliki sifat egois dalam dirinya, Ma. Di mana sifat ini bisa dilihat dari kebiasaan anak mendahulukan kepentingan diri sendiri di atas orang lain.

Jika dilihat, sebenarnya makna egois sendiri tak selalu negatif, kok. Hanya saja pada banyak hal, sifat tersebut justru dikaitkan dengan tindakan tak terpuji. Terlebih jika sampai menyebabkan kerugian bagi banyak orang lain.

Itulah mengapa orangtua penting mengetahui apa yang mendasari anak memiliki kebiasaan yang demikian. Lantas apa saja penyebabnya? Berikut Popmama.com rangkumkan beberapa penyebab yang mungkin dimiliki anak dengan sifat egois.

1. Belum sepenuhnya memahami makna egois

1. Belum sepenuh memahami makna egois
Freepik/Cookie-studio

Meski usia anak sudah menginjak usia sekolah, namun orangtua perlu memahami bahwa usia mereka mungkin belum sepenuhnya memahami apa itu egois. Anak mungkin tanpa sadar melakukannya karena mereka belum paham bahwa yang dilakukan adalah salah satu bentuk dari keegoisan.

Di sinilah peran Mama dan Papa sangat dibutuhkan. Cobalah untuk memberikan peringatan pada anak dengan baik bahwa apa yang dilakukannya adalah sifat egois. Dengan memberi tahu anak, mereka pun bisa mencoba memahami dan berusaha untuk tidak mengulanginya di kemudian hari.

Editors' Pick

2. Belum paham caranya berbagi

2. Belum paham cara berbagi
Freepik/dani.skim

Sifat egois bisa dilihat dari tindakan seperti orang yang pelit atau tak mau berbagi. Tindakan ini sebenarnya sangat sering dijumpai oleh anak-anak, Ma. Sebab mereka memang belum memahami caranya berbagai.

Jadi, bukan berarti anak mama memiliki sifat egois kok. Ini bisa jadi karena mereka belum paham bagaimana caranya berbagai. Biasanya, anak masih beranggapan bahwa dengan berbagi, mereka justru akan merasa rugi.

Nah, di sinilah Mama dan Papa bisa mengajarkan pada anak makna berbagi. Dengan mengajarkan sedari dini, anak pun bisa menjadi pribadi yang lebih baik untuk mau berbagi dan membantu sesama. Sifat egois dalam dirinya pun bisa diatasi melalui kebiasaan berbagi tersebut.

3. Memiliki rasa khawatir terhadap sesuatu

3. Memiliki rasa khawatir terhadap sesuatu
Freepik/jeswin

Rasa khawatir akan sesuatu rupanya tak hanya dimiliki orang dewasa, lho. Anak-anak pun secara natural bisa memiliki perasaan tersebut, Ma. Hal ini yang kemudian membuat anak cenderung bersikap egois.

Melanjutkan poin sebelumnya, biasanya anak merasa khawatir jika barangnya hilang apabila mereka berbagi kepada temannya, atau kehabisan makanan kesukaannya ketika memberikan kepada temannya.

Mama dan Papa bisa memberi tahu kepada mereka bahwa mereka tak perlu khawatir terhadap sesuatu secara berlebihan. Kembali lagi pada pemahaman berbagi yang orang tua ajarkan pada anak. Dengan membiasakan berbagi, anak pun tak akan mengalami rasa khawatir tersebut, Ma.

4. Terbiasa memiliki segalanya sendiri

4. Terbiasa memiliki segala sendiri
Freepik

Anak yang terbiasa memiliki segalanya sendiri, biasanya secara otomatis akan menumbuhkan rasa egois dalam dirinya. Penyebab ini mungkin umum dirasakan oleh anak tunggal atau anak pertama yang sejak kecil selalu diperhatikan orangtuanya.

Namun, tak semua anak tunggal atau anak pertama seperti itu kok. Melalui pola didik yang baik dengan kebiasaan berbagi, hal ini justru menjauhkan mereka dari sifat egois.

Selain itu, pastikan anak tidak terlalu dimanja agar kelak terbiasa untuk mendapatkan apa yang diinginkan dengan hasilnya sendiri tanpa selalu merengek kepada Mama atau Papanya.

5. Tidak suka pada sesuatu menjadi hal lumrah bagi anak

5. Tidak suka sesuatu menjadi hal lumrah bagi anak
Freepik/Drobotdean

Orang dewasa kerap kali menyebutkan anak-anak adalah usia polos yang melakukan segala hal dengan apa adanya. Hal ini juga berlaku pada sifat egois nih, Ma. Biasanya ini disebabkan karena rasa ketidak sukaan anak yang terjadi secara alamiah.

Kondisi seperti ini yang kemudian membuat anak mungkin disebut sebagai anak yang egois. Untuk itu, orangtua perlu mengarahkan mereka untuk bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Dengan begitu, anak pun tidak langsung menilai sesuatu hanya dalam sekali pandang saja.

Demikianlah beberapa penyebab sifat egois pada anak yang mungkin terjadi. Segala sifat tersebut sebenarnya bisa Mama dan Papa atasi melalui pola didik yang tepat. Kuncinya, beri tahu anak untuk bersikap dan memperlakukan orang lain dengan baik.

Dengan begitu, orang lain pun akan bersikap dan memperlakukan kita sebagaimana kita melakukannya. Yuk, nasihati anak dengan baik agar tidak memiliki sifat egois, Ma.

Baca juga:

The Latest