Isu Penculikan Anak di Bekasi, Pelaku Pura-pura Jadi Jemputan

Modus penculikan di Bekasi, pelaku bilang orangtua tak bisa jemput

27 Januari 2023

Isu Penculikan Anak Bekasi, Pelaku Pura-pura Jadi Jemputan
Freepik

Kasus penculikan anak belakangan ini kembali ramai menjadi perbincangan hangat publik. Tentu saja hal ini membuat para orangtua resah dan khawatir akan keselamatan anak-anak mereka.

Pasalnya, ada beragam motif penculikan pada anak yang perlu menjadi perhatian dan harus diajarkan pada anak. Misalnya saja kasus yang belum lama ini dibagikan oleh orangtua murid melalui WhatsApp grup (WAG) SDIT Ajimutu Global Insani.

Dalam grup tersebut, salah seorang orangtua berbagi cerita pengalaman buruknya saat sang anak hampir diculik oleh oknum tak dikenal. Agar tak terulang pada anak-anak lainnya, orangtua korban terebut membagikan informasi untuk menjadi himbauan bagi seluruh orangtua.

Seperti apa motif penculikan yang belum lama terjadi di salah satu sekolah di Bekasi tersebut? Berikut Popmama.com rangkumkan informasi selengkapnya.

1. Modus penculikan di Bekasi

1. Modus penculikan Bekasi
Pexels/Juan Pablo Serrano

Dalam sebuah informasi WAG yang dibagikan kembali di media sosial lainnya, diketahui bahwa dua murid dari sekolah swasta yang ada di Bekasi tersebut hampir menjadi korban penculikan anak.

Modus pelaku penculikan adalah dengan mendekati murid yang baru saja pulang sekolah, kemudian pelaku mengaku bahwa dirinya adalah kenalan orangtua mereka yang akan menjemputnya.

Mendapati sang anak hampir menjadi korban penculikan, Mama dari korban pun mengimbau kepada seluruh orangtua agar tetap waspada dan menjaga putra putrinya.

"Assalamualaikum.. Miss dan Mama-Mama semuanya izin cerita sedikit agar kita semua lebih waspada lagi," demikian keterangan di grup WhatsApp orangtua murid," tulis salah seorang orangtua korban melalui pesan WAG saat berbagi pengalamannya.

2. Berbagi informasi kepada orangtua lainnya

2. Berbagi informasi kepada orangtua lainnya
Freepik/Vectorium

Dalam pesan WAG yang diceritakan oleh orangtua korban yang diketahui bernama Nisa, diungkapkan bahwa pelaku awalnya mendekati korban saat sedang duduk di salah satu kursi dekat gerbang sekolah. 

Saat sedang menunggu sang Mama menjemput, korban didekati oleh pelaku dan mengaku bahwa Mamanya tidak bisa menjemput dan memintanya untuk ikut bersama pelaku dengan motor yang dibawanya.

"Ada bapak-bapak yang nyamperin bilang kalau Mamanya nggak bisa jemput terus minta Nisa naik ke motor dia. Nisa jawab orang aku mah nggak manggil Mama," sambung Mama korban menceritakan.

Mengetahui ada yang tidak beres dengan orang yang mendekatinya, korban pun langsung berlari ke halte dekat sekolah dan membuat pelaku langsung pergi.

Namun, anak itu sempat menceritakan kepada sang Mama ciri-ciri dari pelaku yaitu mengenakan baju dan celana jeans panjang berwarna hitam, serta memakai masker dengan warna senada.

3. Kejadian berulang pada anak lainnya

3. Kejadian berulang anak lainnya
Freepik/pvproductions

Mama dari korban rupanya bukan satu-satunya yang mengalami kejadian tak mengenakan tersebut. Setelah berbagi cerita di WAG orangtua murid, rupanya ada orangtua lainnya yang menceritakan pengalaman serupa.

Mama dari salah seorang siswa yang diketahui bernama Arkan berbagi cerita saat putranya hampir menjadi korban penculikan anak dengan modus serupa. 

Diceritakan oleh sang Mama, saat itu putranya membawa sepeda dihampiri orang tak dikenal yang mengaku sebagai pengganti sang Mama untuk menjemput dirinya. 

"Di depan gerbang ada bapak-bapak sama bilang kayak gitu kalau Mamanya nggak bisa jemput. Untung Arkan bilang dia naik sepeda," ungkap orangtua murid lainnya membagikan cerita di WAG yang sama.

Dari kejadian tersebut, para orangtua dihimbau untuk senantiasa waspada dan memberikan pengertian kepada anak untuk tidak sembarangan menerima ajakan orang tak dikenal.

Jangan sampai bujuk rayu pelaku justru bisa membahayakan keamanan dan keselamatan anak. Tetap waspada ya, Ma!

Baca juga:

The Latest