Psikolog Sashkya Aulia Jelaskan Pengaruh Dunia Digital bagi Anak

- Dunia digital dapat bantu anak belajar, seperti kreativitas dan referensi tugas sekolah yang mudah diakses.
- Selain perkembangan kognitif, dunia digital juga bisa mempengaruhi emosi anak.
- Kehidupan sosial anak juga bisa dipengaruhi dunia digital, seperti anak lebih nyaman menyendiri, hingga lebih sering berinteraksi dengan orang asing
Tak dipungkiri lagi, saat ini dunia digital memang sudah berkembang pesat. Fenomena itulah yang tidak sedikit membuat para orangtua khawatir mengenai pengaruh dunia digital bagi anak.
Dalam acara "LIKE, SHARE, PROTECT: ANAK KITA DI DUNIA DIGITAL" by IDN Times & Komdigi, Psikolog Sashkya Aulia jelaskan pengaruh dunia digital bagi anak. Ketika menjelaskan itu, Sashkya menyebut pengaruhnya bisa berupa sisi positif maupun negatif.
Lebih lengkapnya, mari simak penjelasan Sashkya Aulia mengenai pengaruh dunia digital bagi anak lewat artikel Popmama.com di bawah ini.
Yuk, disimak!
1. Dunia digital dapat bantu anak belajar

Psikolog Anak dan Keluarga itu menjelaskan, dunia digital sebenarnya memiliki sisi positif tersendiri. Bukan sekadar alat entertainment, Sashkya menjelaskan berdasarkan pengalaman anak sendiri kalau dunia digital juga bisa menjadi alat yang membantu si Kecil belajar.
"Ada waktu-waktu konten yang diakses itu bukan hanya konten hiburan, tapi konten-konten yang ngebantu dia untuk bisa berpikir lebih kritis, analytical thinking-nya jalan, kreativitasnya juga jalan," katanya di IDN HQ, Jakarta, Senin (21/4/2025).
Sashkya pun menambahkan bahwa dunia digital yang sekarang ini sudah berkembang juga dapat memungkinkan anak mencari sumber referensi untuk tugas sekolah dengan mudah.
"Sekarang, sekolah juga PR-nya semua sudah pakai sistem digital. Kalau dulu 'kan kita mau cari referensi tambahan dari buku penerbit A, penerbit B. Sekarang, mereka pasti nanya sudah ke internet atau mungkin ke AI, dan sebagainya," tambahnya.
2. Digital bisa pengaruhi perkembangan koginitif anak

Di balik sisi positif, ternyata ada dampak negatif dari dunia digital. Menurut Sashkya, dunia digital bisa mempengaruhi perkembangan kognitif anak.
Seperti disinggung di atas, dunia digital bisa membantu anak belajar. Akan tetapi, hal itu justru menimbulkan masalah baru. Berdasarkan pengalaman Sashkya, anaknya tak mau menggunakan corat-coretan saat mengerjakan soal matematika.
"Anak saya kalau disuruh ngerjain soal matematika, udah nggak mau pakai corat-coret karena belajarnya sudah digital. Ini yang lagi saya latih juga ke dia. Itu dari sisi perkembangan secara otak, kognitif, nggak bisa kita karbit. Jadi, itu harus latihan panjang," katanya.
3. Emosi anak juga bisa dipengaruhi digital

Di sisi lain, kebiasaan menggunakan screen dan tidak memakai barang-barang yang dalam wujud asli karena sudah serba digital ternyata berpengaruh pada emosi anak.
Hal tersebut pun telah diamati Sashkya secara langsung pada anak-anak di preschool miliknya. Dari pengamatannya, Sashkya melihat bahwa anak-anak tampak tidak sabar dan mudah marah saat mereka belajar mewarnai.
"Dulu, kita mau nggak mau harus menulis halus, mau gimana deh itu harus kelihatan menulis halus. Sekarang, baru mewarnai belum penuh, sudah marah. Nah, kita 'kan nggak usah melatih kesabaran anak dengan beban yang berat, ya, dari mewarnai saja itu sudah kelihatan," ceritanya.
Menurut Sashkya, sebenarnya melatih kebosanan dan daya tahan anak terhadap stres bisa dilakukan secara sederhana dengan memakai benda-benda di sekitar anak yang terkesan jadul tersebut.
4. Kehidupan sosial anak bisa bermasalah

Sashkya menjelaskan, kehidupan sosial anak pun bisa bermasalah karena dunia digital. Pasalnya, selain anak menjadi lebih nyaman sendiri, dunia digital juga berpotensi membuat anak jadi lebih sering berinteraksi dengan konten maupun orang asing.
"(Kehidupan) Sosial udah pasti bermasalah. (Anak) jadi lebih nyaman sendiri, jadi lebih ngomong sama stranger, di mana ini juga jadi nggak tahu ya posisinya kita sebagai orangtua itu korban apa gimana karena value-value kita belum tentu cocok 'kan sama semua konten yang ada di sana, bagaimana dia bersosial," kata Sashkya.
Sashkya sendiri lebih memilih menyebut pengaruh dari sisi negatif dunia digital sebagai tantangan. Supaya dapat membimbing anak dengan baik, Sashkya menjelaskan kalau orangtua harus terus belajar, serta ikuti perkembangan digital dan peraturan yang ada.
"Itu sih sebenarnya dari sisi positifnya pun di aspek-aspek tadi ada, tapi negatifnya juga ada. Jadi, saya nggak bilang negatif, ya, mungkin tantangannya. Gimana sih kita bisa membuat gadget atau digital ini tuh sebenarnya sebagai alat bantu, bukan pengasuh utama yang menjaga anak kita?" katanya.
Itulah penjelasan lengkap tentang pengaruh dunia digital bagi anak. Berdasarkan penjelasan dari Sashkya, Mama dan Papa tentunya bisa lebih tahu dan paham tentang pengaruh yang dihasilkan dunia digital untuk anak-anak.
Semoga artikel kali ini bisa menjadi perhatian bagi Mama dan Papa untuk lebih berhati-hati memberikan akses dunia digital bagi si Kecil tercinta.