Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

7 Soft Skill yang Wajib Dikuasai Anak agar Sukses di Masa Depan

Freepik/Jcomp
Freepik/Jcomp

Di era yang terus berkembang pesat, kesuksesan anak di masa depan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan akademik semata. 

Kemampuan untuk berpikir kritis, berkomunikasi dengan baik, serta beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sosial. 

Inilah mengapa soft skill semakin penting untuk dikuasai anak sejak dini. Pada dasarnya, soft skill adalah keterampilan non-teknis yang membentuk karakter dan kemampuan interpersonal seseorang.

Lantas, apa saja soft skill yang perlu diajarkan kepada anak demi kebaikan mereka di masa depan? Berikut Popmama.com siap membahas deretan soft skill yang wajib dikuasai anak agar sukses di masa depan

1. Self-awareness (kesadaran diri)

Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

 

Self-awareness atau kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, nilai, serta pikiran yang ada dalam diri sendiri. Bagi anak-anak, keterampilan ini sangat penting karena menjadi fondasi untuk perkembangan emosi, sosial, dan bahkan akademik mereka.

Dengan memiliki kesadaran diri yang baik, anak dapat lebih memahami apa yang mereka rasakan, mengapa mereka merasakannya, dan bagaimana menanggapinya dengan cara yang positif.

Selain itu, self-awareness membantu anak mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Anak akan lebih mudah menemukan cara terbaik untuk belajar, berinteraksi dengan teman, dan menghadapi tantangan tanpa merasa terintimidasi.

Misalnya, anak yang menyadari bahwa dirinya cenderung merasa gugup saat berbicara di depan umum bisa belajar teknik relaksasi untuk mengatasinya. Dengan begitu, mereka tidak hanya mampu mengelola diri sendiri dengan lebih baik, tetapi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan interpersonalnya.

2. Active listening (mendengarkan secara aktif)

Freepik
Freepik

Active listening atau mendengarkan secara aktif adalah keterampilan yang sangat penting bagi anak karena dapat membantu mereka memahami informasi dengan lebih baik, membangun hubungan sosial yang sehat, dan meningkatkan empati.

Kemampuan ini lebih dari sekadar mendengar kata-kata, anak juga perlu benar-benar memahami, memproses, dan merespons dengan tepat. Dengan active listening, anak dapat menangkap maksud pembicaraan, menghindari kesalahpahaman, dan menunjukkan rasa hormat kepada orang lain.

Melatih anak untuk menjadi pendengar yang baik bisa dimulai dengan mengajarkan untuk fokus saat berbicara dengan orang lain, menghindari interupsi, serta merespons dengan mengangguk, mengulangi poin penting, atau bertanya untuk klarifikasi.

Misalnya, ketika orangtua atau guru berbicara, ajarkan anak untuk tidak hanya diam, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka benar-benar memahami dengan menjawab atau bertanya. Dengan membiasakan active listening, anak akan lebih mudah membangun komunikasi yang efektif dan membina hubungan yang lebih kuat dengan teman, keluarga, dan guru.

3. Grit & resilience

Freepik
Freepik

Grit adalah kombinasi kemampuan dari ketekunan, semangat, dan kegigihan dalam mencapai tujuan jangka panjang, sedangkan resilience adalah kemampuan untuk bangkit kembali setelah menghadapi kegagalan atau kesulitan.

Kedua keterampilan ini sangat penting bagi anak agar mereka tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, baik dalam akademik, sosial, maupun kehidupan sehari-hari.

Anak yang memiliki grit dan resilience akan lebih tahan 'banting', mampu mengatasi rasa frustrasi, serta terus berusaha mencapai tujuan mereka meskipun mengalami hambatan.

Untuk menumbuhkan grit dan resilience, anak perlu belajar bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan bagian dari proses belajar.

Orangtua dapat membantu dengan memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan anak, mendorong mereka untuk menyelesaikan tugas hingga tuntas, serta mengajarkan bahwa usaha lebih penting daripada hasil instan.

Misalnya, jika anak mengalami kesulitan dalam belajar matematika, dorong mereka untuk mencoba berbagai cara sebelum menyerah, dan apresiasi proses mereka, bukan hanya nilai akhirnya. Dengan membangun mentalitas pantang menyerah ini, anak akan lebih siap menghadapi dunia yang penuh dengan perubahan. 

4. Empati

Freepik/freepik
Freepik/freepik

Empati adalah kemampuan memahami dan merasakan perasaan orang lain, sekaligus meresponsnya dengan cara yang tepat.

Keterampilan ini sangat penting bagi anak karena membantu anak membangun hubungan sosial yang sehat, bekerja sama dengan orang lain, serta mengembangkan sikap peduli dan toleran.

Anak yang memiliki empati akan lebih mudah memahami perspektif teman, keluarga, atau orang di sekitarnya, sehingga mereka cenderung lebih bijaksana dalam bertindak dan berkomunikasi.

Untuk menumbuhkan empati, anak perlu diajarkan cara mengenali emosi orang lain, baik melalui ekspresi wajah, nada suara, maupun bahasa tubuh.

Orangtua dapat membantu dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Bagaimana perasaan temanmu saat kamu berbagi mainan?" atau "Menurutmu, kenapa adikmu terlihat sedih?"

Selain itu, membacakan cerita yang menggambarkan berbagai situasi emosional juga bisa menjadi cara efektif untuk mengajarkan empati.

Dengan membiasakan anak untuk memahami perasaan orang lain, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih pengertian, peduli, dan mampu menjalin hubungan sosial lebih harmonis.

5. Berpikir kritis dan problem solving

Freepik/jcomp
Freepik/jcomp

Dunia modern menuntut anak-anak untuk mampu berpikir kritis dan menemukan solusi atas berbagai permasalahan. Berpikir kritis tidak hanya berarti menganalisis informasi secara mendalam, tetapi juga mampu mengevaluasi situasi, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan membuat keputusan yang tepat.

Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Anak bisa dilatih berpikir kritis melalui permainan logika, diskusi terbuka, dan tantangan yang membutuhkan pemecahan masalah.

Misalnya, orangtua dapat memberikan skenario tertentu dan meminta anak mencari solusi terbaik. Dengan terbiasa menghadapi masalah dan mencari jalan keluarnya, anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri serta siap menghadapi tantangan di masa depan.

6. Kemampuan beradaptasi (adaptability)

Freepik
Freepik

Kemampuan beradaptasi adalah keterampilan penting yang memungkinkan anak untuk tetap tangguh dan fleksibel menghadapi perubahan.

Di dunia yang terus berkembang, mereka akan sering menghadapi situasi baru, mulai dari teknologi yang terus berubah hingga tuntutan pekerjaan yang berbeda dari sebelumnya.

Anak yang mampu beradaptasi dengan baik akan lebih siap menghadapi berbagai tantangan tanpa merasa takut atau kewalahan. Untuk membantu anak mengembangkan kemampuan beradaptasi, ajak mereka untuk menghadapi perubahan secara bertahap dan alami.

Misalnya, ketika ada perubahan jadwal atau lingkungan, ajarkan mereka untuk melihat sisi positifnya dan menemukan cara agar tetap merasa nyaman.

Dengan memiliki pola pikir yang terbuka dan tidak takut terhadap hal-hal baru, anak akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam kehidupan pribadi maupun profesional di masa depan.

7. Kreativitas dan inovasi

Freepik/master1305
Freepik/master1305

Kreativitas bukan hanya soal seni atau musik, tetapi juga tentang kemampuan berpikir di luar kebiasaan dan menemukan solusi inovatif. Di era yang penuh perubahan, anak-anak yang kreatif akan lebih mudah beradaptasi dengan situasi baru dan menciptakan peluang yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Mereka juga akan lebih fleksibel dalam menemukan berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka. Orangtua dapat merangsang kreativitas anak dengan memberikan ruang untuk bereksplorasi dan berekspresi.

Misalnya, mendorong anak untuk mencoba hal baru, seperti menulis cerita, membuat proyek DIY, atau menciptakan solusi inovatif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan berpikir kreatif, anak-anak akan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan menciptakan sesuatu yang bernilai.

Demikian beberapa soft skill yang wajib dikuasai anak agar sukses di masa depan. Orangtua dapat mengajarkannya secara bertahap dan perlahan agar anak dapat menjadi pribadi yang unggul di masa depan. 

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Kisah Sahabat Nabi: Bilal bin Rabah, Budak yang Dijamin Masuk Surga

18 Des 2025, 16:42 WIBBig Kid