5 Cara agar Prefrontal Cortex Anak Dapat Berkembang dengan Baik

Kenapa anak sering mengambil keputusan yang impulsif ya? Itu ada pengaruhnya pada Prefrontal Cortex

7 Juni 2021

5 Cara agar Prefrontal Cortex Anak Dapat Berkembang Baik
Freepik/pressfoto

Otak manusia terbentuk sejak dalam kandungan sekitar usia kehamilan 6 sampai 7 minggu. Pada minggu ke-8 usia kehamilan. Kemudian pada minggu ke-10 otak sudah mulai berfungsi.

Namun, prefrontal cortex manusia mulai terbangun pada usia 18 hingga kurang lebih 25 tahun, sedangkan pertumbuhan otak anak akan terus terjadi hingga ia dewasa.

Apa itu Prefrontalcortex?

Prefrontalcortex adalah otak bagian depan manusia yang berfungsi sebagai pusat fungsi eksekutif, berisi berbagai aktivitas, seperti memecahkan masalah, merencanakan sesuatu, mengambil keputusan, menimbang konsekuensi, mengontrol diri dan lain sebagainya.

Otak itulah yang menyebabkan mengapa anak sering melakukan tindakan impulsif dan mudah terpengaruh oleh lingkungan, Ma.

Anak yang memiliki kepribadian dan pemikiran yang dewasa adalah anak yang preforntal cortex-nya bertumbuh dengan baik.

Lalu, bagaimana caranya agar prefrontal cortex anak dapat tumbuh dengan baik?

Mama tidak perlu khawatir. Berikut ini Popmama.com beri tips cara agar prefrontal cortex anak dapat berkembang dengan baik yang dilansir dari buku "The Whole Brain Child", ditulis oleh seorang Psikolog, Daniel J. Siegel.

Karena, hal tersebut sangat penting untuk perkembangan anak. Disimak ya, Ma!

1. Melatih anak untuk mengambil keputusan

1. Melatih anak mengambil keputusan
Freepik/stockking

Mengambil atau membuat keputusan memerlukan fungsi eksekutif dari otak. Prefrontal cortex akan mempertimbangkan beberapa pilihan pada anak dan dampaknya yang membuat prefrontal cortex semakin menguat.

Sebisa mungkin Mama jangan membantunya, ya. Biarkan anak menentukan sendiri pilihannya sebagai upaya melatih kemampuan mengambil keputusan.

Hal tersebut juga sangat berguna agar anak dapat bertanggung jawab, percaya diri dan lebih mendiri.

Apabila prefrontal cortex-nya semakin berkembang, anak tentu bisa mengambil keputusan terbaik tanpa bantuan Mama lagi.

Editors' Pick

2. Melatih anak untuk mengontrol emosi

2. Melatih anak mengontrol emosi
Freepik/jcomp

Selain orang dewasa, anak juga memiliki emosi lho, Ma. Jangan heran kalau anak lebih gampang menangis, tertawa, dan merasa kesal.

Oleh karena itu, Mama perlu melatih anak untuk mengontrol emosinya agar dapat mengambil keputusan di segala kondisi, terutama saat marah.

Adapun cara yang bisa Mama lakukan adalah:

  • Menyuruhnya untuk menenangkan diri dengan menarik napas yang pajang, lalu keluarkan secara perlahan.
  • Hitung sampai 10 detik atau sampai anak merasa tenang sebelum melakukan sesuatu.
  • Mengungkapkan perasaannya dengan menggunakan kata-kata, seperti “Aku sangat sedih”, atau dengan menghentakkan kaki saat merasa kesal.

Hal tersebut harus dibiasakan agar anak tidak memendam emosinya sendiri ya, Ma.

3. Melatih anak untuk memahami dirinya sendiri

3. Melatih anak memahami diri sendiri
Freepik/master1305

Memahami diri sendiri memang sulit, tetapi anak harus bisa melakukannya. Karena, hal tersebut sangat berpengaruh pada perkembangannya dan dapat membentuk kepercayaan dirinya.

Tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya atau apa kesukaan dan ketidaksukaannya, serta beri contoh konkretnya.

Semakin sering anak berpikir tentang dirinya dan apa yang dirasakannya, anak akan dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.

4. Melatih rasa empati anak

4. Melatih rasa empati anak
Freepik/pch-vector

Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam keadaan yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Mama bisa melatihnya dengan meminta anak untuk mengenali perasaannya sendiri atau memintanya mengungkapkan perasaan orang lain.

Apabila anak sudah memiliki rasa empati, ia akan mampu menempatkan diri, mengontrol emosi, dan memahami perasaan tanpa menghakimi.

Berikut cara yang bisa dilakukan untuk melatih rasa empati anak:

  • Memposisikan diri sang anak sebagai orang lain
  • Mengajarkan anak untuk mengenali dan mengontrol emosi
  • Berikan contoh yang baik
  • Berikan pujian

5. Melatih moral anak

5. Melatih moral anak
Freepik/valuavitaly

Saat anak sudah dapat mengambil keputusan dengan baik tanpa melibatkan emosi negatifnya dan bertindak berdasarkan empati serta pemahaman diri, moral anak akan terbentuk dan tumbuh seiring berjalannya waktu.

Anak akan dapat membedakan mana yang baik atau tidak, memperlakukan orang lain dengan adil, mempertimbangkan sesuatu sebelum bertindak, bertanggung jawab, dan berakhlak baik.

Menantang anak untuk berpikir tentang dampak dan hal yang ia lakukan menjadi kunci untuk melatih sekaligus mengembangkan moral anak.

Itulah tips cara agar prefrontal cortex anak dapat tumbuh dengan baik, Ma. Dalam hal tersebut, kesabaran Mama akan sangat diperlukan karena anak butuh proses untuk tumbuh dan berkembang.

Jadilah orangtua yang yang dapat menjadi panutan karena perilaku seorang anak ialah hasil berkaca dari orangtuanya.

Baca juga :

The Latest