Intip 5 Tips Parenting dalam ‘The Book You Wish Your Parents Had Read’

Tips parenting di dalam buku ini bisa Mama terapkan pada anak dalam kehidupan sehari-hari

21 Oktober 2022

Intip 5 Tips Parenting dalam ‘The Book You Wish Your Parents Had Read’
Unsplash/Kelly Sikkema

Sebagai orangtua, melakukan parenting atau pengasuhan adalah suatu kewajiban agar anak dapat tumbuh dengan sifat dan perilaku yang baik dan positif.

Ada banyak pola atau gaya parenting yang bisa diterapkan orangtua. Ada banyak ahli pula yang menyajikan tips-tips parenting sesuai dengan pengalaman atau hasil penelitian yang dilakukannya.

Nah, beberapa tips parenting dalam buku berjudul “The Book You Wish Your Parents Had Read” karya Philippa Perry, seorang psikoterapis terkenal, juga bisa Mama coba untuk terapkan pada anak.

Selain tips, buku ini juga berisi berbagai informasi yang dapat membantu para orangtua dalam memahami bagaimana gaya parenting yang diterima mereka saat masih anak-anak dapat berpengaruh pada gaya parenting di masa depan.

Yuk, langsung saja simak tips parenting dalam The Book You Wish Your Parents Had Read yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!

1. Membuat batasan pada anak

1. Membuat batasan anak
Unsplash/Tim Mossholder

Sebagai orangtua, Mama pasti ingin memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi anak agar kebutuhannya terpenuhi. Namun, perlu diketahui bahwa tidak selamanya bagi orangtua untuk selalu memenuhi keinginan anak.

Orangtua disarankan untuk memberi batasan pada anak. Hal ini mungkin menjadi tantangan pertama yang sulit, karena mau tak mau harus memberi sedikit jarak dengan buah hatinya.

Namun, membuat batasan bukan berarti membatasi interaksi antara Mama dan anak, loh! Dengan adanya batasan ini, orangtua diharapkan dapat menyadari pentingnya batasan pada anak tanpa mengurangi kebahagiaan yang didapatkannya.

Editors' Pick

2. Menerima seluruh emosi yang ditunjukkan anak

2. Menerima seluruh emosi ditunjukkan anak
Pexels/Ketut Subiyanto

Ketika anak sedang kesal dan menangis karena suatu masalah, sering kali orangtua ikut merasa kesal dan jengkel, bahkan mengomelinya. Namun, hal tersebut malah membuat anak jadi merasa tidak dimengerti dan akhirnya menangis lebih kencang.

Nah, permasalahan seperti ini harus dihindari ya, Ma. Sebagai orangtua, penting sekali untuk menerima dan memahami setiap emosi yang ditunjukkan anak, baik itu positif maupun negatif. Anak akan merasa lebih dimengerti jika orangtua mau menerima segala sesuatu yang ada pada dirinya.

Daripada mengomelinya dan menganggap emosi itu sesuatu yang buruk, Mama bisa mendampingi anak saat dirinya sedang ngambek atau menangis, membiarkannya untuk meluapkan seluruh emosi yang dirasakannya.

3. Ingat bahwa orangtua merupakan cerminan bagi anaknya

3. Ingat bahwa orangtua merupakan cerminan bagi anaknya
Pexels/Nicola Barts

Sifat dan perilaku anak umumnya terbentuk dari kedua orangtuanya. Anak cenderung mencontohi segala sesuatu yang dilakukan orangtuanya, karena ia menganggap bahwa mereka adalah role model utamanya.

Inilah yang disebut dengan orangtua yang merupakan cerminan bagi anaknya, dan hal ini sangat penting untuk diingat. Selain sifat dan perilaku, beragam respons orangtua dalam menanggapi kelakuan anak juga dapat terekam jelas di dalam memori dan menjadi bagian dari dalam dirinya.

Oleh karena itu, orangtua perlu menjadi contoh yang baik bagi anaknya. Jika Mama berlaku baik terhadap anak mama, maka ia juga akan berlaku baik sehingga terbentuk sifat dan perilaku yang positif dalam dirinya.

4. Mengetahui setiap tingkah laku anak merupakan suatu pesan

4. Mengetahui setiap tingkah laku anak merupakan suatu pesan
Pexels/Pavel Danilyuk

Terkadang, Mama bingung dengan anak mama yang tiba-tiba sering berlari di dalam rumah saat menjelang jam makan. Ada kalanya pula anak menjadi usil dengan Mama atau Papa saat sedang menonton bersama.

Banyak tingkah aneh yang mungkin ditunjukkan oleh anak, tetapi orangtua harus menyadari bahwa hal tersebut bisa jadi merupakan suatu tanda atau pesan yang ingin disampaikannya. Tingkah tersebut mungkin menjadi bentuk ekspresi tertentu yang sedang anak rasakan.

Kalau anak mulai menunjukkan tingkah laku yang tidak biasa, mungkin Mama bisa mencari tahu apa yang sebenarnya ingin disampaikan olehnya. Setelahnya, Mama dapat membantu anak dengan menemukan cara yang lebih baik dalam mengekspresikan sesuatu.

5. Menyadari bahwa anak bukanlah suatu proyek

5. Menyadari bahwa anak bukanlah suatu proyek
Pexels/Gustavo Fring

Orangtua selalu berharap agar anaknya bisa menjadi yang terbaik. Namun, terkadang mereka terkesan menekan anak sampai-sampai memarahinya ketika ia gagal atau memberikan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Hal inilah yang harus disadari oleh orang tua, bahwa anak bukannya sebuah proyek yang sempurna. Seperti halnya manusia, anak bisa saja melakukan suatu kesalahan atau kegagalan dalam mencapai suatu tujuan.

Alih-alih mengharuskan anak untuk harus menjadi yang sempurna, Mama bisa memberi semangat atau motivasi kepada anak saat ia sedang merasa gagal dan melakukan kesalahan. Kesalahan dan kegagalan itulah yang nantinya akan membuat anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Nah, itu dia tips parenting dalam The Book You Wish Your Parents Had Read yang bisa Mama terapkan dalam membentuk karakter positif pada anak agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Baca juga:

The Latest