Cara Melatih si Kecil Berbicara dengan Jelas

Latihlah kemampuan pendengarannya dahulu, Ma

1 November 2023

Cara Melatih si Kecil Berbicara Jelas
Pexels/Gustavo Fring

Selain berjalan dan berlari, pertumbuhan yang dinanti-nanti orangtua pada anak adalah berbicara. Namun, berbicara juga perlu dilatih agar si Kecil dapat melakukannya dengan baik. 

Mengutip laman blog.medel, hal penting yang perlu dilakukan agar anak lancar berbicara, yaitu mengembangkan keterampilan mendengar mereka. Dengan demikian, kemampuan berbicara anak akan terus berkembang hingga jelas.

Jadi, Mama perlu berbicara lebih banyak agar anak terbiasa mendengar. Secara bertahap, anak pun akan mengikuti kata-kata yang Mama katakan nantinya. 

Secara lebih lanjut, berikut Popmama.com berikan beberapa cara melatih anak bisa berbicara dengan jelas

1. Berbicara lebih banyak

1. Berbicara lebih banyak
Pexels/Andrea Piacquadio

Ajaklah anak atau pasangan untuk berbicara lebih banyak, Ma. Berbicaralah tentang banyak hal. Misalnya, mengenai apa yang Mama lakukan, tentang apa yang sedang Mama pikirkan dan rasakan, atau tentang apa yang sedang si Kecil rasakan dan pikirkan. 

Semakin banyak anak mendengarkan sebuah percakapan dengan jelas, semakin mereka terasah untuk mengucapkan kata-kata yang sama dengan jelas dan juga benar. 

Hal ini karena anak-anak diibaratkan sebagai spons dengan daya serap tinggi. Begitu Mama sering berbicara banyak kata di depan mereka, anak akan mencerna dan melekat dalam pikirannya. Nantinya, anak pun dapat meniru jelas setiap kata yang mereka dengar. 

Namun, perlu diingat bahwa Mama sebaiknya menghindari  kata-kata kasar. Usahakan untuk selalu berbicara dengan tutur kata dan bahasa yang baik, ya.

Editors' Pick

2. Biarkan anak mendengar

2. Biarkan anak mendengar
Pexels/Gustavo Fring

Sebaiknya Mama bicara terlebih dahulu, sebelum menunjukan atau melakukan sesuatu. Dengan ini, anak akan mengembangkan kemampuan mendengarkan percakapan sebagai prioritas utama, tidak hanya dari mengamati sebuah aktivitas saja.

Setelah berbicara, anak akan lebih bisa memahami apa yang orang lain ucapkan. Barulah didukung dengan aktivitas visual.

Misalnya, Mama ingin membersihkan makanan yang tumpah. Katakanlah terlebih dahulu bahwa Mama ingin membersihkannya, barulah mengambil lap dan alat lain untuk membersihkan makanan yang tumpah tersebut.

Aktivitas visual adalah pendukung anak dalam memahami percakapan sehingga lakukanlah hal tersebut setelah Mama mengeluarkan suara terlebih dahulu. 

Dengan mengatakan sesuatu terlebih dahulu, maka Mama telah memancing anak untuk mendengarkan dahulu baru menvisualisasikannya. Hal ini juga akan membantu otak si Kecil dalam merangsang area pendengarannya bekerja lebih aktif.

3. Penekanan pada kata-kata penting

3. Penekanan kata-kata penting
Pexels/Gustavo Fring

Cobalah untuk melakukan penekanan terhadap kata-kata yang Mama anggap penting. Lakukan sedikit penekanan pada intonasi atau pengerasan pada suara, atau gunakan metode unik lainnya untuk mengenalkan kata tersebut, seperti dengan menyanyikan kata yang dimaksud. 

Mama juga bisa mendekatkan diri dengan anak saat berbicara agar kata-kata yang diucapkan dapat didengar anak secara jelas. Anak pun akan mendapatkan kata-kata yang jelas dan mudah untuk mereka tirukan. 

Tak hanya itu, penekanan juga berguna untuk membantu anak lebih fokus pada kata-kata spesifik yang dianggap penting pada sebuah kegiatan sehingga jika suatu saat kata-kata tersebut dibutuhkan, anak bisa berbicara dengan jelas menggunakan kata tersebut.

4. Beri pertanyaan berupa pilihan

4. Beri pertanyaan berupa pilihan
Pexels/Tatiana Syrikova

Mama bisa memberikan pertanyaan dengan pilihan untuk mengulang kata-kata sehingga anak dapat mendengar lebih banyak. Hal ini juga sekaligus melatih anak berbicara kata-kata yang Mama ucapkan lebih jelas. 

Pertanyaan yang diucapkan bisa dari hal yang sederhana. Misalnya, jika Mama sedang memperkenalkan kata yang berawalan dari huruf a. Buatlah pertanyaan dengan huruf /a/, seperti "Apakah kamu suka /a/pel dan /a/nggur?."

Gunakan bahasa yang baik dan sederhana agar mudah dipahami buah hati. Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga bisa Mama kreasikan dengan menggunakan alat bantu berupa mainan atau benda sekitar. Cara belajar yang menyenangkan ini akan lebih memotivasi anak, Ma. 

5. Pancing dengan masalah

5. Pancing masalah
Pexels/Gustavo Fring

Selain menerapkan beberapa cara agar anak terlatih fokus mendengar. Cobalah untuk menaikkan levelnya menuju latihan berbicara yang sesungguhnya.

Mama bisa memancingnya dengan masalah. Buatlah situasi dimana anak harus datang dan menceritakan sesuatu pada Mama. 

Misalnya, situasi yang bisa membuat Mama mengambilkan mainan kegemarannya. Mintalah anak untuk mengutarakan keinginannya terlebih dahulu dan lihatlah kemampuan berbicaranya.

Tindakan ini merupakan tantangan agar anak bisa berbicara atau bercerita menggunakan gaya bahasanya sendiri.

Cara ini juga dapat menjadi kesempatan untuk Mama memaksa anak untuk mengulangi kata-kata yang telah diucapkan jika berbicaranya sudah benar.

Mama juga dapat meminta anak untuk mengulangi kata-kata yang diucapkan dengan keliru. Tetap hadapi dengan sabar hingga si Kecil bisa berbicara dengan jelas ya, Ma. 

Baca juga:

The Latest