Kisah Haru Shaka, Anak Laki-laki yang Telah Tertidur Selama 1 Tahun

Tetap bisa makan dan minum meski dalam keadaan mata tertutup

20 Juli 2020

Kisah Haru Shaka, Anak Laki-laki Telah Tertidur Selama 1 Tahun
Unsplash/Nynne Schroder

Belum lama ini, viral seorang anak laki-laki tak biasa. Bernama Shaka yang diketahui telah tertidur cukup lama.  

Kisah haru tersebut dibagikan sang Mama melalui akun media sosial Tik Tok @shaka_17. Ia menceritakan bahwa putranya telah tertidur hampir 10 bulan.

Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya yang dilansir dari laman IDNTimes. 

1. Tetap tertidur saat menjalani aktivitas

1. Tetap tertidur saat menjalani aktivitas
Instagram.com/denpasar.viral

Shaka, anak laki-laki yang saat ini berusia 18 bulan tersebut sudah tertidur sejak usia 8 bulan.

Namun, dalam video unggahan yang dibagikan orangtuanya, Shaka masih bisa menjalankan aktivitas sehari-hari meskipun dalam keadaan tidur.

Mama dan Papanya kerap memperlihatkan aktivitas Shaka. Walaupun tak seperti balita pada umumnya, Shaka tetap bisa makan dan minum meski dengan mata tertutup. 

2. Mengidap sleeping beauty syndrome

2. Mengidap sleeping beauty syndrome
Instagram.com/denpasar.viral

Mama Sakha mengaku telah memeriksakan kondisi sang putra. Ia mengatakan bahwa dokter mendiagnosis anaknya idap Sleeping Beauty Syndrome atau Sindrom Putri Tidur.

Suatu gangguan langka yang menyebabkan rasa kantuk berulang. Penderita sleeping beauty syndrome ini bahkan bisa menghabiskan 20 jam dalam sehari hanya untuk tidur.

Sleeping beauty syndrome dapat terjadi pada siapa pun, baik perempuan atau laki-laki. Namun, lebih banyak diderita oleh laki-laki. Gangguan ini dapat berlangsung dalam periode yang cukup panjang dan terjadi tidak menentu.

3. Coba berbagai pengobatan alternatif

3. Coba berbagai pengobatan alternatif
Instagram.com/denpasar.viral

Pada akun Tik Toknya, sang Mama menjelaskan awal mula putranya tertidur selama berbulan-bulan. Ia menuliskan, "Awalnya batuk panas, kejang, kena saraf."

Berbagai cara pun ditempuh orangtua Sakha untuk menyembuhkannya. Termasuk pengobatan alternatif selain dokter.

Anak laki-laki tersebut sudah pernah dirukiyah, tetapi tidak ada hasil. Bahkan pernah dibawa ke Ningsih Tinampi, tetapi saat itu Ningsih Tinampi tidak bisa menemui Sakha.

Hingga kini, kedua orangtuanya masih berharap Sakha dapat sembuh dan hidup dengan normal seperti anak lainnya. 

Semoga kondisi Sakha bisa segera membaik dan bisa bermain bersama orangtuanya.

Baca juga:

The Latest