Pasti suka pusing ya Ma kalau mendadak lihat si Kecil punya kondisi demam, apalagi kondisinya lagi tidak menentu begini. Tapi jangan kelewat panik ya, karena siapa tahu apa yang selama ini Mama dan suami yakini tentang kondisi demam si Kecil, belum sepenuhnya benar lho.
Popmama.com mau kasih beberapa info berikut dulu, supaya Mama tidak salah kaprah akan mitos-mitosnya ya. Tenang, tak perlu panik kok Ma. Popmama.com sudah merangkumnya dari situs childrenhospital.org khusus untuk Mama dan Papa yang lagi baca artikel ini.
Mitos 1: si Kecil hangat = demam
Shutterstock/sumroeng chinnapan
Sebagian besar orang, biasanya akan menggunakan telapak ataupun punggung tangan untuk cek badan seseorang, termasuk pada si Kecil. Kalau Mama dan Papa merasakan hangat, itu bukan berarti si Kecil pasti demam lho. Awas, keliru.
Ini hal pertama yang harus Mama dan Papa lakukan ya, yakni cek suhu badan si Kecil dengan menggunakan termometer supaya lebih pasti. Sebab, si Kecil bisa dinyatakan demam apabila suhunya melebihi dari 38 derajat celcius.
Kondisi badan yang mendadak hangat pada si Kecil, bisa jadi timbul karena beberapa aktivitasnya, seperti menangis yang terlalu keras, bermain permainan yang berat, ataupun lainnya. Itu sangat normal kok, Ma.
Editors' Pick
Mitos 2: demam harus disembuhkan dengan obat
Shutterstock/Yaoinlove
Nah, ini salah satu mitos lainnya yang masih dipercaya oleh sebagian besar para orangtua. Ada yang mengatakan bahwa demam itu harus diberikan obat sebagai solusi. Padahal, tidak selamanya lho!
Ada beberapa kondisi tertentu untuk memberikan si Kecil obat demam. Misalnya, jika di kondisi tertentu, demam ini membuatnya merasa tidak nyaman. Biasanya, ini ditandai dengan tangisan pada anak. Atau kondisi di mana ketika suhu badan si Kecil melebihi dari 38,8 derajat celcius ya, Ma.
Mitos 3: si Kecil akan sembuh dari demamnya saat berkeringat
Shutterstock/all about people
“Wah, kalau sudah keluar keringat begitu, berarti sudah mau sembuh”. Tapi Mama perlu tahu dulu, tubuh yang berkeringat itu merupakan pertanda alami untuk mendinginkan tubuh saat suhu tubuh meningkat.
Nah, kalau biasanya seseorang akan merasa lebih baik setelah berkeringat, itu juga sebenarnya adanya perubahan suhu dari yang tinggi hingga suhu menjadi normal. Ini semua berkat kerja keras dari kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat agar suhu kembali normal.
Menurut Popmama.com, ini bisa jadi momen yang tepat untuk mengembalikan ion tubuh mengingat banyak cairan tubuh yang ke luar saat berkeringat di saat si Kecil berada di masa demamnya. Tubuh membutuhkan minuman yang mengandung ion, dan sebagai rekomendasi, Mama bisa berikan Pocari Sweat pada si Kecil. Kandungannya yang mirip cairan tubuh akan sangat bermanfaat banget untuk proses hidrasi yang lebih optimal saat anak demam.
Sebagai tips, Mama harus pastikan durasi tidur (istirahat) si Kecil sudah cukup, menjaga asupan, minum vitamin dan yang terpenting diimbangi dengan menjaga cairan tubuh dengan Pocari Sweat. Ini sangat aman untuk dikonsumsi saat gejala demam (sumeng) sekalipun lho Ma, bahkan Mama yang lagi hamil dan anak minimal usia 1 tahun juga aman kok.
Ada yang bilang, kalau mandi saat demam itu justru memperburuk kondisi badan. Soalnya, badan yang awalnya merasa lemas, menggigil ataupun nyeri ini dianggap membuat kondisi menjadi ‘kaget’ saat diguyur air.
Saat dikutip dari verywellhealth.com, mandi saat demam itu boleh saja kok namun disarankan hanya menggunakan air hangat guna menjaga kebersihan tubuh dan membuat badan jadi lebih segar. Sebaliknya, mandi dengan menggunakan air dingin saat demam, bukannya membuat tubuh menjadi ‘segar’ tapi justru memperparah kondisi akibat adanya penurunan suhu secara drastis.
Ya, itulah empat mitos yang mungkin hingga saat ini Masih sering Mama dan Papa yakini, khususnya jika si Kecil sedang demam. Ingat ya Ma, pada dasarnya demam itu bukanlah sebuah penyakit. Justru ini merupakan tanda bahwa imun seseorang (termasuk si Kecil) sedang bekerja sebagaimana mestinya.
Harus tetap tenang ya Ma, dan jangan lupa untuk bekali cairan tubuh keluarga dengan Pocari Sweat. Salam sehat! (WEB)